Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label ekonomi

Omset Turun Drastis! Foodcourt Juara Sepi, Pedagang Merugi, Renis: Kekacauan Fungsional Ruang Kota!

Kuningan News – Renis Amarullah selaku Ketua Umum PC IMM Kuningan angkat bicara tentang kebijakan Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk merelokasi Gedung Sejarah Pemuda dari kawasan pusat kota telah menimbulkan banyak pertanyaan dan kritik. Gedung yang selama ini menjadi simbol gerakan pemuda dan ruang publik kini kehilangan fungsinya, menyebabkan dampak negatif bagi ekonomi lokal, terutama bagi para pedagang di sekitar Foodcourt Juara. Menurutnya, relokasi gedung ini merupakan potret nyata kegagalan dalam merancang perencanaan kota yang partisipatif dan berbasis makna. Gedung Sejarah Pemuda bukan sekadar bangunan tua, melainkan bagian penting dari identitas dan sejarah lokal yang hidup berdampingan dengan aktivitas ekonomi rakyat. Dengan pemindahan ini, simpul edukatif yang mengaitkan sejarah lokal dengan identitas ruang kota telah hilang. Akibat dari pemindahan ini, Taman Kota kehilangan daya tariknya sebagai ruang interaksi sosial dan titik temu komunitas. Dulu, kawasan ini merupakan...

Janji Perbaikan Rumah Ditepati, Bupati Dian Pastikan Renovasi Dalam Waktu Dekat!

Kuningan News – Dian Rahmat Yanuar Bupati Kuningan, kembali mengunjungi salah satu rumah warga di Kelurahan Cijoho, sebuah kunjungan yang mengingatkan pada masa kampanye lalu. Dalam pertemuan sebelumnya, Bupati Dian mendengarkan keluhan warga mengenai kondisi rumah yang tidak layak huni. Hari ini, ia hadir untuk menindaklanjuti janji tersebut dan memastikan bantuan perbaikan rumah benar-benar sampai kepada yang membutuhkan. Dalam kunjungannya, Bupati Dian tidak hanya menengok kondisi rumah, tetapi juga berkomitmen untuk memperbarui data penerima bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). “Kami ingin memastikan bahwa bantuan ini tepat sasaran dan menyentuh mereka yang paling membutuhkan,” ungkapnya.  Saat masa kampanye dulu Didi salah satu warga Cijoho menyebutkan bahwa. “Alhamdulillah, setiap lima tahun kami hanya didatangi calon Bupati, tetapi kini kami berharap ada perubahan nyata,” tuturnya.  Ia menambahkan bahwa banyak rumah yang belum mendapatkan bantuan, sementara justru...

Kotoran Hewan Disulap Jadi Pupuk Organik Bernilai Tinggi di Kuningan

Kuningan News - Masalah kotoran hewan (kohe) yang selama ini menumpuk dan belum tertangani secara optimal kini mulai menemukan solusi konkret. Bupati Kuningan Dian Rahmat Yanuar telah menggandeng perusahaan swasta PT. Berkah Lumintu Sejati untuk mengolah kohe menjadi pupuk organik berkualitas. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan masalah limbah, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi petani dan lingkungan. Proyek ini sudah mulai beroperasi di Desa Cihideunghilir, Kecamatan Cidahu, dengan lokasi pengambilan kotoran hewan dari daerah Cibingbin dan Cisantana. Rencana pengolahan ini akan dilakukan di Cisantana, yang selama ini menjadi polemik karena belum ada solusi yang memadai. Bupati berharap bahwa dengan adanya pengolahan ini, masalah kohe yang telah lama ada dapat segera terselesaikan. Pendekatan yang diambil bukan sekadar solusi teknis, tetapi juga bagian dari visi besar untuk membangun ekosistem pertanian berkelanjutan di Kuningan. Limbah yang selama ini diangg...

Kemnaker Terbitkan Permenaker Nomor 5 Tahun 2025 sebagai Pedoman Resmi BSU

Kuningan News - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia baru saja menerbitkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2025 sebagai pedoman resmi untuk program Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025. Peraturan ini merupakan langkah penting dalam memberikan bantuan subsidi gaji bagi pekerja dan buruh di Indonesia, dengan sejumlah ketentuan baru yang menggantikan Permenaker Nomor 10 Tahun 2022. Permenaker Nomor 5 Tahun 2025 bertujuan untuk memberikan kepastian dan kemudahan bagi pekerja/buruh yang memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi gaji. Dalam peraturan ini, Kemnaker menetapkan sejumlah ketentuan yang lebih jelas dan terperinci terkait proses pengajuan dan pencairan bantuan.  Salah satu perubahan signifikan dalam Permenaker ini adalah penyesuaian syarat dan kriteria penerima bantuan. Pekerja yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JST) akan menjadi prioritas utama dalam program BSU 2025. Hal ini dimaksudkan agar bantuan dapat...

Kopi Naga Banjaran Asli Dari Penjuru Kuningan Cita Rasa Unik dan Aroma Khas

  Kuningan News - Dusun Banjaran, yang terletak di Desa Jabranti, Kecamatan Karangkancana, menarik perhatian para pecinta kopi berkat produksi kopi asli yang dikenal dengan nama Kopi Naga Banjaran. Kopi ini menawarkan cita rasa yang berbeda dan unik, hasil dari proses pengolahan yang masih mengedepankan metode tradisional. Keberadaan kopi ini tidak hanya menyajikan kenikmatan bagi para penikmatnya, tetapi juga menjadi kebanggaan masyarakat setempat. Proses pembuatan Kopi Naga Banjaran dilakukan dengan dimulai dari pemilihan biji kopi yang berkualitas. Para petani di Dusun Banjaran masih mempertahankan cara tradisional dalam menanam dan merawat kopinya. “Kami percaya bahwa cara tradisional ini memberikan sentuhan unik dan rasa yang enak pada kopinya,” ungkap Kukun, salah satu tokoh masyarakat di dusun tersebut. Setelah biji kopi dipanen, proses pengolahan dilakukan dengan cara yang sederhana namun efektif. Biji kopi dijemur di bawah sinar matahari dan kemudian disangray dengan tekn...

Anies Baswedan Kunjungi Kampung Halaman, Bahas Ekonomi dan Ekologi Untuk Masa Depan

  Kuningan News - Mantan calon presiden Republik Indonesia, Anies Rasyid Baswedan yang lahir di Kuningan mengunjungi kampung halamannya pada Sabtu (24/5/2025). Dalam kunjungan tersebut, Anies melaksanakan berbagai kegiatan, termasuk diskusi di Sangkanika yang berfokus pada isu ekonomi dan ekologi. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Kuningan.  Kunjungan Anies dimulai dengan sambutan hangat dari warga setempat. Dalam pernyataannya, Anies menyampaikan betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan.  "Kita harus memastikan bahwa pembangunan yang kita lakukan tidak merusak ekosistem yang ada karena tentu diantara ekonomi dan ekologi memiliki keterkaitan dan pengaruhnya masing-masing," tutur Anies. Diskusi di Sangkanika mencakup berbagai topik, termasuk pertanian berkelanjutan dan dampak ekonomi dari urbanisasi. Anies menjelaskan bagaimana perkembangan kota dapat mempengaruhi desa, serta pentingnya ...

Lolos 14 Besar Nasional Kabupaten Maju, Tapi Kuningan Termiskin Kedua di Jabar

Kuningan News - Kabupaten Kuningan baru-baru ini mencatatkan prestasi yang membanggakan dengan masuk dalam 14 besar nasional sebagai kabupaten paling maju di Indonesia menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).  Prestasi ini didasarkan pada Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) yang mencakup beberapa aspek Pilar penilaian diantaranya adalah Institusi, Infrastruktur, Adopsi TIK, Stabilitas Ekonomi Makro, Kesehatan, Keterampilan, Pasar Produk, Pasar Tenaga Kerja, Sistem Keuangan, Ukuran Pasar, Dinamika Bisnis, Kapabilitas Inovasi. Tak hanya itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam sambutan buku IDSD menyebutkan bahwasanya BRIN selalu berkomitmen untuk melakukan riset terkait kondisi masyarakat di berbagai daerah di Indonesia guna bisa menyinergikan situasi di daerah dan di pusat. “BRIN berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan dan evaluasi daya saing daerah serta mendorong penguatan inovasi berbasis riset. Sinergi antara Pemerintah Pusat dan daerah menjadi faktor kunci  da...

KDM Dicegat Warga Awirarangan, Minta Tolong Tegakkan Keadilan

Kuningan News - Merasa jadi korban dugaan mafia tanah, pria asal Kelurahan Awirarangan Kecamatan Kuningan, Azis, menyetop Gubernur Dedi Mulyadi saat berkunjung ke Kuningan Jum’at (2/5/2025). Di sekitar Kompleks Stadion Mashud Winusaputra Kuningan itu, ia mengaspirasikan ketidakadilan yang dialaminya terkait dengan pelelangan tanah miliknya. Tanah tersebut dilelang dengan harga yang sangat jauh dari nilai sebenarnya, yakni hanya Rp201 juta. Padahal sertifikat tanahnya ditaksir mencapai sekitar Rp1 miliar. Bukan hanya itu, Azis meyakini terjadi malprosedur dalam proses pengambilalihan hak kepemilikan lahan tersebut. Dalam laporannya, Aziz meminta tolong karena memang tanahnya “dirampas” oleh mafia. Ia merasa proses pelelangan tersebut tidak transparan dan penuh kejanggalan. Ia merasa dirugikan karena merasa tidak wajar dengan harga yang minim bisa memperoleh tanah dengan 3 bangunan di dalamnya.  “Saya merasa sangat dirugikan. Tanah saya seharusnya memiliki nilai yang jauh lebih ting...

Jalan Rusak Parah, Warga Terlunta di Jalur Alternatif Sindangsari–Walahar

  Kuningan News – Setiap pagi, dentingan lonceng sepeda anak-anak dan deru motor warga menyatu dengan suara batu kerikil yang terinjak ban, menyusuri jalan penuh lubang di antara Desa Sindangsari menuju Walaharcager. Inilah potret keseharian masyarakat di jalur alternatif yang menghubungkan Cirahayu, Sindangsari, Wilanagara, dan Walahar, jalur milik Pemda Kuningan yang kini kian terabaikan. Jalan sepanjang 1,5 kilometer itu rusak hingga 80 persen. Bukan sekadar retak atau berlubang kecil, tapi benar-benar hancur di banyak titik. Saat hujan turun, genangan lumpur menjadi jebakan. Saat panas, debu mengepul dan mengaburkan pandangan. Warga menyebutnya jalur “berani mati”. "Sudah sering anak-anak jatuh dari motor saat mau ke sekolah, terutama pas musim hujan. Jalannya licin, penuh kubangan," tutur Juhriatna, Kuwu Desa Sindangsari, Senin (28/4/2025). Ia tampak lelah mengulang aduan yang sama, saban tahun, tanpa respons berarti dari pemerintah. Bagi warga, jalan itu bukan sek...

Forum Kajian Kitab Kuning Belajar Ngebatik Ke Kuningan

  Kuningan News - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Kajian Kitab Kuning (FK 3) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon baru saja melakukan rihlah muamalah di Nisya Batik, salahsatu pengerajin dan pembuat batik terkenal daerah Kuningan. Kegiatan rihlah muamalah ini diikuti oleh 30 orang yang terdiri dari para pengurus dan anggota UKM, Selasa (29/4/2025). Nisya Batik sendiri merupakan salah satu pembuat dan pengerajin batik terkenal di daerah Kuningan tepatnya di Desa Cilaja Kecamatan Kramatmulya yang sudah dirintis sejak tahun 2004. Nisya Batik sendiri buka mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB untuk hari Senin sampai Jum'at dan buka pada pukul 08.00 - 13. 00 WIB untuk hari Sabtu. Selain menjadi tempat pembuatan kain batik, Nisya batik juga menjual batik dalam produk jadi seperti baju batik kemeja, daster batik, sarung batik, dan lain sebagainya. Banyak produk yang telah dibuat dan diperjualbelikan baik secara langsung ataupun secara online. Jenis batik yang diproduksi ialah batik tulis, ba...

Bikin BUMD Melesat, Dian Diganjar Penghargaan Karena Bawa Bank Kuningan Berpredikat Excellent

  Kuningan News - Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar,M.Si berhasil meraih penghargaan TOP Pembina BUMD 2025 pada ajang TOP BUMD Awards tahun 2025. Penghargaan tersebut diberikan lantaran Bupati dianggap membawa Perumda BPR (Bank) Kuningan meraih predikat Bintang 5 (Golden Trophy) TOP BUMD Awards 2025 pada ajang yang sama. Penghargaan untuk Bupati dan Bank Kunigan sendiri diserahkan secara langsung pada Senin (28/04/2025), bertempat di Dian Ballroom – Hotel Rafles, Jakarta. Bupati Kuningan didampingi Direktur Utama Perumda BPR Kuningan, H. Dodo Warda, S.E.,M.M, Ketua Dewan Komisaris Perumda BPR, H. Kamil Ganda Permadi, M.M , Drs. H. Uca Somantri,M.Si Anggota Dewan Komisaris dan Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan Deni Heryana S.Sos. Predikat bintang lima yang diterima oleh Perumda BPR Kuningan menunjukkan predikat Excellent/luar biasa karena Perumda BPR Kuningan dinilai memiliki pencapaian kinerja yang baik, kepemimpinan dan manajemennya baik serta memiliki peran ...

Job Fair di Gor Ewangga Diserbu Warga

  Kuningan News - Job Fair ajang kegiatan untuk mencari pekerjaan. Betempat di Gor Ewangga Rabu (16/04/2025) Pagi, banyak masyarakat Kuningan yang rela antri demi mendapatkan pekerjaan.  Sebelum pukul 8 kawasan Gor Ewangga sudah dipenuhi oleh para pencari kerja. Mulai dari para pemuda, ibu-ibu, hingga bapak-bapak.  Pemuda asal Ciawigebang, Septian namanya, Ia datang ke acara tersebut untuk mencari pekerjaan. Ia sebelumnya bekerja sebagai perantau. Namun karena keinginannya untuk menikah akhirnya bertekad mencari pekerjaan di Kuningan.  "Tadina abdi damel di Jakarta si (tadinya saya kerja di Jakarta, red), cuma bade nikah jadi hoyong damel di Kuningan (karena mau menikah, ingin bekerja di Kuningan, red) kebetulan aya program ieu (kebetulan ada program ini, red)," ujarnya.  Disisi lain, seorang perempuan, Atin, berasal dari Cibingbin, ia mengatakan diadakan kegiatan Job fair, salah satu peluang dalam mendapatkan pekerjaan. "Ini sebuah peluang menurut saya, pemeri...

Kuningan Pengangguran Terbayak ke-2 se-Jabar, Sekarang Ranking 7

  Kuningan News - Ribuan pencari kerja di Kuningan datangi Gor Ewangga. Kebanyakan lulusan sekolah menengah kejuruan dan juga lulusan perkuliahan.  Menginjak 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati. Pemerintah daerah memfasilitasi warga kabupaten Kuningan dalam mencari pekerjaan. "Mudah-mudahan yang mendaftar bisa masuk, kasian yang belum mendapatkan pekerjaan. Kami memfasilitasi untuk para pencari kerja," Kata Wabup Tuti Andriani, S.H., M.Kn ketika hendak masuk mobil, Rabu (16/04/2025) pagi.  Hadir juga dari kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Drs. H. Dudi Pahrudin M.SI, mengatakan tercatat ada 13 ribu lowongan kerja. Ada 40 perusahaan yang dihadirkan, baik yang ada di Kabupaten Kuningan, maupun dari luar Kabupaten Kuningan.  "Alhamdulillah 40 perusahaan baik yang ada di Kabupaten Kuningan maupun diluar Kabupaten Kuningan bisa dihadirkan. Kurang lebih 13 ribu lowongan kerja," ujarnya. Dudi juga mengatakan, bahwa sampai tadi pagi tercatat pendaftar online me...

Jadikan TKDN sebagai Alat Tawar, Kekeliruan Strategis Yang Fundamental

  Oleh: Achmad Nur Hidayat , Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Kuningan News - Wacana mengenai potensi pelonggaran kuota impor dan fleksibilitas aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai bagian dari strategi negosiasi perdagangan, seperti yang mungkin diisyaratkan dalam beberapa diskusi kebijakan, memicu keresahan luas khususnya kepada pelaku usaha domestik. Gagasan ini, terutama jika dihadapkan pada tekanan eksternal seperti ancaman tarif dari mitra dagang besar layaknya Amerika Serikat di bawah kepemimpinan yang proteksionis, berpotensi menjadi langkah blunder yang mengorbankan fondasi industri nasional dan keberlangsungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).  Kebijakan TKDN bukanlah sekadar angka persentase dalam dokumen; ia adalah instrumen vital untuk membangun kedaulatan ekonomi, melindungi pasar domestik, dan memberdayakan pelaku usaha lokal.  Menggunakannya sebagai alat tukar dalam negosiasi adalah sebuah kekeliruan strategis yan...

Kadis PUTR Sarankan Satpol PP Hentikan Aktivitas Rumah Makan Tak Berijin

Kuningan News - Bukan hanya mie gacoan, perijinan rumah makan di Jalan Baru Sampora-Ancaran, tepatnya di Desa Cilimus jadi sorotan. Termasuk dari Kepala Dinas PUTR Kuningan, Ir I Putu Bagiasna MSi yang berwenang mengeluarkan ijin tata ruang dan PBG (IMB).  "Sampai hari ini kami belum menerima permohonan dari pengelola rumah makan tersebut (Jalan Baru Cilimus). Bagaimana kami mengeluarkan perijinan kalau permohonannya belum ada," ungkap Putu kala dikonfirmasi Kuningan News, Kamis (20/3/2025). Ada dua perijinan yang seharusnya ditempuh yaitu Ijin Tata Ruang dan PBG. Khusus Tata Ruang kaitan dengan kelayakan fungsi lahan untuk dijadikan tempat usaha. Apakah masuk kawasan LP2B (Pertanian Berkelanjutan) atau bukan.  "Sampai sekarang kami belum tau apakah itu lahan pribadi atau tanah bengkok yang disewa. Pemiliknya siapa juga siapa, kami belum tau. Lalu apakah itu lahan sawah atau bukan. Kalau LP2B (lahan pertanian berkelanjutan), tidak ada toleransi. Itu harus dibongkar,...

Dari Konsumsi Ke Kontraksi: Fenomena Lebaran 2025

Oleh: Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Kuningan News - Survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik Lebaran 2025 turun 24% dibandingkan tahun sebelumnya, dari 193,6 juta menjadi sekitar 147,1 juta orang.  Penurunan ini tidak hanya mencerminkan perubahan pola mobilitas masyarakat, tetapi juga menjadi sinyal pelemahan dari dinamika ekonomi nasional.  Dari peredaran uang Lebaran, disparitas regional, hingga dampak makroekonomi yang berkelindan dengan likuiditas perbankan, fenomena ini perlu dibaca secara jeli.   Peredaran Uang Lebaran: Dari Konsumsi ke Kontraksi Tradisi mudik Lebaran selama ini menjadi motor penggerak siklus perputaran uang di masyarakat.  Sektor transportasi, ritel, kuliner, dan industri kecil menengah (UMKM) menjadi penerima manfaat utama.  Dengan penurunan 24% pemudik, aliran uang yang biasanya mengalir ke pembelian tiket, konsumsi di jalan, belanja kebutu...