Kuningan News

Rabu, 12 Februari 2025

Aksi Nyata Kuningan Menuju Daerah Bebas Kusta


Kuningan News Dalam rangka memperingati Hari Kusta Sedunia 2025, Yayasan NLR Indonesia bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kuningan menyelenggarakan serangkaian kegiatan edukatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit kusta. Acara tersebut tidak hanya menjadi ajang perlombaan edukatif, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat solidaritas dalam penanggulangan kusta.

Mengusung tema Bersatu dan Beraksi Wujudkan Kuningan Bebas Kusta, kegiatan itu berlangsung di Panggung Budaya Prima Resort Cigandamekar, Kuningan, pada Selasa (11/2/2025). Acara tersebut diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai latar belakang, termasuk OYPMK (Orang yang Pernah Mengalami Kusta), fasilitator, serta tenaga kesehatan dari berbagai puskesmas di Kuningan.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kuningan, dr. Deni Mustafa, menjelaskan, peringatan itu merupakan bagian dari inisiatif Desa Sahabat Kusta (Desaku) yang dijalankan oleh Yayasan NLR Indonesia. Ia mengapresiasi semakin berkurangnya stigma terhadap OYPMK, yang kini telah diterima dengan baik oleh masyarakat luas.

“Saya merasa bangga melihat bagaimana OYPMK kini bisa berbaur tanpa diskriminasi. Ini menunjukkan kemajuan dalam upaya penanggulangan kusta di Kabupaten Kuningan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, kusta di Kuningan masih bersifat endemis, namun dengan adanya program dari Yayasan NLR Indonesia dalam tiga tahun terakhir, semakin banyak kasus yang terdeteksi dini. Pada tahun 2024 saja, terdapat 44 kasus yang berhasil diidentifikasi dan diobati melalui Program Desaku.

Sementara itu, Technical Advisor Program Kusta dari Yayasan NLR Indonesia, dr. Udeng, menegaskan komitmen lembaganya dalam upaya pemberantasan kusta di Kuningan. Ia menyampaikan, program yang dijalankan bertujuan untuk menghentikan penularan, mengurangi disabilitas akibat kusta, serta menghapus diskriminasi terhadap penderitanya.

“Kami ingin menanamkan kesadaran bahwa kusta masih ada dan harus ditanggulangi bersama. Deteksi dini sangat penting, karena semakin cepat ditemukan, semakin cepat pula ditangani,” ungkapnya.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat, diharapkan Kuningan dapat mencapai target bebas kusta. Semua pihak diajak untuk terus berperan aktif dalam mendukung program tersebut, baik melalui edukasi, pendampingan, maupun deteksi dini agar kusta tidak lagi menjadi momok di tengah masyarakat.

Langkah nyata seperti ini menjadi bukti bahwa kebersamaan dalam aksi sosial dapat membawa perubahan positif. Semoga dengan semakin meningkatnya kesadaran dan keterlibatan semua pihak, Kabupaten Kuningan dapat segera mencapai kondisi bebas kusta secara menyeluruh. (KN-9)

Minggu, 19 Januari 2025

Layani Masyarakat, PKB Kuningan Kenalkan 6 Badan Anyar, dari Lembaga Hukum sampai Tanggap Bencana


KUNINGAN (NEWS) - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memperkenalkan 6 lembaga baru bentukan PKB, untuk mengoptimalkan pelayanan masyarakat. Lembaga anyar itu dipamerkan PKB daam peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1446 H, di Kantor PKB Kuningan, Sabtu (18/1/2025) kemarin.

Peringatan Isra Mi'raj sendiri diisi dengan kegiatan keagamaan. Dalam acara yang diinisiasi oleh Perempuan Bangsa -salah satu badan otonom PKB- sebagai pelaksana kegiatan, PKB juga berkomitmen untuk terus mengabdi pada masyarakat melalui berbagai program kemashlahatan.

"Alhamdulillah, kami dari DPC PKB Kuningan bisa melaksanakan kegiatan memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Dalam kesempatan ini, kami memberikan mandat kepada Perempuan Bangsa Kuningan untuk menjadi pelaksana kegiatan. Alhamdulillah, acara ini dihadiri oleh pengurus Perempuan Bangsa dari tingkat kabupaten hingga para ketua PAC Perempuan Bangsa se-Kabupaten Kuningan," kata Ketua DPC PKB Kuningan, H Ujang Kosasih.

Foto: Peringatan Isra Mi'raj DPC PKB Kuningan, Sabtu (18/1/2025)

Adapun komitmen pengabdian masyarakat yang akan digelar PKB, lanjut H Ujang, dengan menggelar program rutin dan melayani masyarakat. Dengan itulah, H Ujang juga menegaskan bahwa PKB bukanlah partai politik 5 tahunan yang aktif dalam Pemilu saja. 

Saat itulah, 6 lembaga bentukan PKB itu dipamerkan. Lembaga itu dibentuk dengan tujuan sebagai motor penggerak program kemashlahatan ummat, baik itu melalui kegiatan keagamaan, pemberdayaan ekonomi, penanganan sosial dan kebencanaan.

Keenam lembaga yang dimaksud, mulai dari Balai Zakat dan Shodaqoh PUMR (Peduli Umat Melayani Rakyat), yang ditugasi mengurus pengelolaan zakat dan shodaqoh.

Kemudian, ada juga Badan Food Bank PUMR yang diketuai Inayah. Program food bank sendiri merupakan pemberdayaan pedagang kecil sekaligus membantu masyarakat kurang mampu. Program ini juga jadi ikon PKB di Jawa Barat.

"Kami membeli makanan dari warung kecil untuk didistribusikan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan," kata H Ujang, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kuningan.

Badan lainnya bentukan PKB, adalah Lembaga Hukum PUMR yang ditugasi memberi advokasi dan bantuan hukim kepada masyarakat. Lembaga ini diketuai H Uci Suryana.

Selanjutnya ada juga Lembaga Dakwah PUMR yang diketuai Neneng Hermawati. Kemudian ada juga Koperasi PUMR yang diketuai Ghozali.

Terakhir, lembaga bentukan PKB yang diperkenalkan adalah Tanggap Darurat Kebencanaan PUMR yang diketuai Susanto. (KN-7)

Longsor di Desa Margacina, Akses Jalan Sempat Tertutup Material Lumpur

 


Kuningan News – Tanah longsor terjadi di Desa Margacina, Kecamatan Karangkancana, Kabupaten Kuningan, pada pukul 13.00 WIB, Sabtu, (18/1/2025). Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, S.STP, mengonfirmasi peristiwa itu tidak menyebabkan korban jiwa, namun tebing longsor dan tanah menutup akses jalan raya serta saluran air di lokasi.

"Tebing jalan sepanjang 6 meter dengan tinggi 5 meter dan lebar 3 meter longsor, menutup badan jalan sehingga kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas. Selain itu, TPT jalan lingkungan sepanjang 7 meter juga longsor, yang mengancam badan jalan di area tersebut," ujarnya, Minggu (19/1/2025).

Ia menjelaskan, peristiwa tersebut disebabkan karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah itu sejak Sabtu pukul 13.00 WIB hingga 17.00 WIB. Akibatnya, tebing di sepanjang jalan raya Desa Margacina dan Dusun Margacina RT 004 RW 001 mengalami longsor. Laporan pertama diterima BPBD pada pukul 16.43 WIB.

Lebi lanjut, longsor menyebabkan jalan tertutup material lumpur dan saluran air tersumbat. Akses jalan tidak bisa dilalui hingga penanganan selesai. Selain itu, kerusakan tebing dan TPT jalan lingkungan menimbulkan risiko lebih lanjut jika tidak segera ditangani.

"Pembersihan material longsor telah selesai pada Minggu pagi pukul 10.00 WIB. Saat ini akses jalan raya sudah kembali bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat," jelasnya. (KN-9)

 

Tanah Longsor Desa Taraju, Saluran Air Tersumbat

 


Kuningan News – Peristiwa tanah longsor terjadi di Dusun Pahing RT.001 RW.001 Desa Taraju, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan, Minggu, (19/1/2025). Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, S.STP, memastikan kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun longsoran tanah menutup saluran air sehingga memicu luapan ke kolam ikan.

“Tanah kosong dengan ukuran panjang 10 meter, tinggi 5 meter, dan lebar 5 meter mengalami longsor akibat hujan deras pada hari sebelumnya. Material longsor menutup saluran air utama, dan saat ini sedang dilakukan pembersihan untuk membuka kembali saluran tersebut,” ujarnya.

Pada keterangannya, ia menjelaskan, hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Sabtu, (18/1/2025), dari pukul 16.00 hingga 18.00 WIB. Hujan yang intens memicu longsornya tanah kosong milik Wahyudi (57).

“Material longsor menutup saluran air, sehingga air meluap ke kolam ikan di bagian bawah,” jelasnya.

BPBD Kuningan bersama aparat desa, TNI, dan POLRI segera mengambil langkah-langkah penanganan darurat. Upaya pembersihan terus dilakukan secara bergotong royong untuk membuka kembali saluran air yang tertutup.

Indra juga menyebutkan kebutuhan mendesak di lokasi kejadian, mulai dari karung hingga terpal untuk menahan material longsoran agar tidak meluas. Ia mengimbau, agar masyarakat selalu waspada terhadap potensi bencana serupa mengingat curah hujan yang masih tinggi di wilayah Kabupaten Kuningan.

“Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di wilayah rawan longsor. Segera laporkan ke BPBD atau aparat desa jika ada tanda-tanda longsor,” imbaunya. (KN-9)

 

Menteri Desa Fokuskan Dana Rp20 Triliun untuk Makan Siang Bergizi

 


Jakarta News – Menteri Desa, dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Yandri Susanto, melalui akun TikTok resminya (@yandri_susanto), menyampaikan rencana strategis penggunaan dana desa sebesar Rp71 triliun, dengan Rp20 triliun di antaranya dialokasikan untuk penyediaan makan siang bergizi. Unggahan ini telah ditonton lebih dari 890 ribu kali.

Pada keterangan yang diberikan usai mengikuti Rapat Kabinet Terbatas di Jakarta (17/1/2025), Yandri menjelaskan, dana tersebut akan digunakan untuk menyuplai bahan baku seperti telur, ayam, nasi, hingga buah-buahan.

“Modulnya sudah ada, dan potensi desa akan dimaksimalkan,” ungkapnya, diakses Minggu  (19/1/2025).

Bahan baku itu akan disuplai melalui badan usaha milik desa (BUMDes), dengan pengembangan konsep seperti Desa Padi, Desa Jagung, hingga desa-desa yang memproduksi buah dan ternak. Hasil produksi desa akan diserap langsung untuk mendukung program makan siang bergizi yang digagas pemerintah.

“Kami fokus pada penyiapan bahan baku dengan dana desa Rp20 triliun. Desa-desa akan berperan aktif melalui BUMDes dalam memproduksi dan mendistribusikan kebutuhan tersebut,” tegas Yandri.

Ia juga menambahkan, program tersebut merupakan langkah nyata Kementerian Desa untuk memaksimalkan potensi desa dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus memastikan kebutuhan gizi masyarakat terpenuhi. (KN-9)

 

Diduga Korslet Listrik, TK Miftahul Falah Ciawilor Kebakaran, Warga Panik

KUNINGAN (NEWS) – Sebuah tempat belajar anak, TK Miftahul Falah yang berada di RT 014 RW 007 Dusun Manis 1  Desa Ciawilor Kecamatan Ciawigebang, mengalami kebakaran dan membuat warga setempat panik, Sabtu (18/1/2025) malam sekitar pukul 20.30 WIB.

Bangunan seluas 7x8 meter itu, bagian terbakarnya sekitar 2x3 meter. Kebakaran sendiri awalnya diketahui tetangga bangunan TK, Lilis Lisnawati (35 tahun/Ibu Rumah Tangga). Saat sedang beristirahat di rumah, ia tiba-tiba merasa heran lampu di rumahnya mati. Karena takut, Lilis mengunci pintu rumah.

Beberapa saat kemudian terdengar suara seperti percikan api. Kemudian karena penasaran, Lilis memberanikan diri membuka pintu rumah. Saat itu Lilis melihat bangunan TK Miftahul Falah yang berada di depan rumahnya sedang terbakar api. Lilis yang merasa panik lalu berteriak memanggil warga.

Tak lama, Udin (50) beserta warga datang untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya. Pada pukul 20.38 WIB, Kasipem Ciawilor, Tajudin (42) melaporkan kebakaran tersebut ke UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kab. Kuningan.

Menerima laporan, Kepala Damkar Andri Arga Kusumah SE, menerjunkan anggotanya ke lokasi. Setibanya di TKP, langsung dilakukan pemadaman dan pendinginan. Kebakaran berhasil dipadamkan pada pukul 21.30 WIB dalam waktu ±20 menit, dibantu anggota Polsek, Babinsa, PLN, aparat desa dan warga setempat.

“Setelah dilakukan pemadaman dan pendinginan, dilakukan pengumpulan data dan menanyakan saksi-saksi di TKP bersama-sama aparat setempat, penyebab kebakaran diduga akibat dari korsleting listrik dari instalasi bangunan yang menimbulkan percikan api yang membakar barang-barang di TKP,” kata Andri Arga Kusumah.

Kebakaran sendiri tidak sampai membumi hanguskan bangunan sampai hancur. Meski begitu, TK mengalami kerugian bangunan, karpet permadani dan TV tabung didalamnya sekitar Rp 12 jutaan. Selain itu juga kejadian menimbulkan kepanikan dan trauma bagi warga sekitar. (KN-7)

Taopik Paling Unggul di OB Sekda, Yayan: Jangan Geer Dulu Bakal Dilantik

Forum Kajian untuk Masyarakat Kuningan, audiensi ke Pj Bupati Kuningan

KUNINGAN (NEWS) - Meski Pj Sekda Kuningan Dr A Taofik Rohman memperoleh nilai tertinggi saat OB (Open Bidding) Sekda yang diinisiasi Pj Bupati Iip Hidayat, namun kini justru diwanti-wanti untuk tidak terlalu geer bakal dilantik.

Peringatan itu diutarakan Forum Kajian untuk Masyarakat Kuningan, melalui salah satu pentolannya, Yayan Satar. Ada alasan, yang menurutnya, pengangkatan Sekda definitip menunggu Bupati terpilih dilantik.

Yayan Satar bersama rekan forum seperti Drs Dedi Sunardi, Bambang Suherman dan Dede Hamidin SE, bahkan sudah mengutarakan rekomendasi menunda pengangkatan Sekda, ke Pj Bupati Kuningan saat ini, Dr Agus Toyyib M Si.

"Kita punya harapan untuk temen-teman, supaya tidak terjadi polemik masalah pengangkatan Sekda. Alangkah baiknya pengangkatan Sekda ditunda, sampai Bupati definitif dilantik," ujarnya, Sabtu (18/1/2025).

Dengan begitu, nanti Bupati terpilih lah yang menentukan mau menunjuk siapa Sekdanya. Yayan yang juga Ketua PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Kuningan itu kemudian mengutip pendapat tokoh yang serupa. Pengangkatan Sekda, baiknya ditunda.

"Alangkah lebih bijaknya gitu kan, karena kan yang akan bekerja itu (Sekda) harus saluyu dengan keinginan Bupati," terangnya.

Ditanya soal hasil OB Sekda kemarin yang menghasilkan 3 besar, apakah itu tidak sejalan dengan Bupati terpilih hingga harus ditunda, Yayan mengaku tidak tahu.

Bahkan, lanjutnya, bukan tidak mungkin nanti yang ditunjuk Bupati terpilih juga salah satu dari kandidat yang ada saat ini. "Kan cuman sebentar lagi," tuturnya.

Soal pelantikan Bupati terpilih sendiri diperkirakan sesuai jadwal awal, Februari. Hal itu ia dasarkan pada statement pejabat tinggi negara, yang mengutarakan pelantikan tak perlu menunggu sengketa yang lain.

Adapun proses OB Sekda saat ini, diamininya bahwa hasil OB Sekda sebelumnya sudah diserahkan ke BKN, bahkan sudah sampai Kemendagri. Tinggal menunggu arahan, akan ditetapkan atau ditunda.

"Asumsi saya, Pj Bupati Agus juga beresiko kalo (kalo dilakukan pengangkatan Sekda karena) meninggalkan tapak (jejak) jelek," kata Yayan, mengira-ngira bahwa Pj Bupati Agus juga harapannya sama, nunda pengangkatan Sekda.

Sebagai masyarakat, Yayan juga menegaskan bahwa kondisi pemerintahan Kuningan saat ini belum start. Start pemerintahannya itu, kata Yayan, nanti saat Bupati terpilih dilantik.

"Ya begitu, jangan geer dulu mau dilantik (Sekda definitip)," kata Yayan, tersenyum kecil.

Innalilahi... 4 Rumah Roboh, 15 Kediaman Lainnya Terancam Terseret Longsor Susulan di Cimara


KUNINGAN (NEWS) – Innalillahi wa innailaihi rojiun. Sebanyak 4 rumah di Pemukiman BSPS Dusun Purwasari RT 002 RW 008 Desa Cimara Kecamatan Cibeureun amblas, roboh dan hancur, Sabtu (18/1/2025) kemarin sore sekitar pukul 17.00 WIB.

Keempat rumah itu merupakan milik warga atas nama Robin, Danto, Solihin dan Sunarya. Tidak hanya itu, 15 unit rumah lainnya juga berpotensi terseret longsor susulan.

Informasi ini, mulanya diinformasikan warga setempat Agus Saeful Anwar. Ia menyebut insiden tersebut terjadi pasca wilayahnya diguyur terus oleh hujan.

Tidak hanya menginformasikan, video sedang dan pasca rubuhya rumah juga beredar luas melalui media sosial. Nampak warga setempat panik saat rumah yang kokoh dibangun tembok itu, justru hancur begitu saja di depan mata mereka.

Hal itu juga disampaikan dalam laporan BPBD Kabupaten Kuningan. Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana S STP, menginformasikan sesuai keterangan Pemdes setempat, tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut.

„Pada hari Sabtu, 18 Januari 2025 hujan intensitas sedang hingga lebat dari pukul 13.00 WIB s.d 17.00 WIB mengakibatkan tebing longsor,“ ujarnya.

Selain terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, BPBD juga mengimbau agar pemilik rumah berhati-hati. Adapun korban yang rumahnya hancur, diungsikan sementara ke rumah kerabatnya terdekat. (KN-7)

Longsor di Cimara




Sabtu, 18 Januari 2025

Diterjang Hujan Deras, Dapur Rumah Sutandi Ambruk


KUNINGAN (NEWS) - Salah satu bagian rumah milik warga Blok Puhun RT 24 RW 05 Desa Bunigeulis Kecamatan Hantara, Sutandi (67), ambruk pasca didera hujan deras.

Bangunan rumah yang ambruk, merupakan bagian dapur dengan ukuran 6 x 3 meter. Bangunan ambruk pada Kamis (16/1/2025) sore lalu.

Kejadian itu, dilaporkan ke BPBD Kabupaten Kuningan pada Jumat (17/1/2025). Dalam rilis BPBD, Kepala Pelaksana Indra Bayu Permana S STP, menyebut ambruknya bangunan karena diterjang hujan.

"Pada hari Kamis (16/1/2025) terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai (angin) dari pukul 15.30 WIB sampai dengan 19.30 WIB mengakibatkan dinding rumah bagian dapur ambruk," ujarnya.

Diduga, selain karena diterjang hujan, kondisi bangunan juga sudah lapuk. 

Meski bagian dapur ambruk, penbersihan material dilakukan dengan tidak terlalu memakan waktu yang lama. Kondisi rumah juga masih bisa ditempati. (KN-7)

Manfaat Pembelajaran Anak Sekolah Selama Ramadan di Rumah: Perspektif Kebijakan Publik



KUNINGAN (NEWS) - Kebijakan pendidikan selama bulan Ramadan telah menjadi perbincangan penting dalam konteks pendidikan dasar dan menengah di Indonesia. 

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa tidak ada istilah “libur Ramadan” bagi murid sekolah, melainkan “pembelajaran di bulan Ramadan.” 

Pernyataan ini menunjukkan upaya pemerintah untuk tetap menjaga keberlangsungan pendidikan dengan penyesuaian khusus selama bulan suci Ramadan. 

Dalam perspektif kebijakan publik, pendekatan ini tidak hanya relevan secara pendidikan, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan budaya yang signifikan.

Konteks Kebijakan: Bukan Libur, Melainkan Penyesuaian

Istilah “pembelajaran di bulan Ramadan” yang ditekankan oleh Mendikdasmen menggambarkan fokus kebijakan pendidikan untuk tetap menjamin hak belajar siswa, sekaligus menghormati momentum Ramadan yang sarat nilai spiritual. 

Dengan pendekatan ini, murid tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM) di rumah atau melalui aktivitas yang lebih fleksibel. 

Kebijakan ini telah dibahas lintas kementerian dengan tujuan menyelaraskan pendidikan, agama, dan nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia.

Pembelajaran Anak Selama Ramadan di Rumah: Sebuah Pendekatan Baru yang Berbasis Nilai

Kebijakan pendidikan selama Ramadan sering kali menjadi topik yang menarik perhatian masyarakat. 

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa istilah “libur Ramadan” sebaiknya tidak digunakan, menggantinya dengan “pembelajaran di bulan Ramadan.” 

Langkah ini menunjukkan adanya komitmen pemerintah untuk menjaga keberlangsungan pendidikan meskipun dalam konteks bulan suci Ramadan. 

Bukan hanya soal melanjutkan rutinitas belajar, tetapi juga memanfaatkan Ramadan sebagai momentum untuk membentuk karakter dan memperkuat nilai-nilai spiritual siswa.

Pendekatan baru ini patut diapresiasi. Dengan menegaskan bahwa Ramadan bukan alasan untuk berhenti belajar, kebijakan ini memberikan sinyal penting bahwa pendidikan adalah proses berkelanjutan. 

Melalui penyesuaian waktu dan metode pembelajaran, siswa tidak hanya tetap mendapatkan hak belajarnya, tetapi juga memperoleh kesempatan untuk memahami Ramadan sebagai pengalaman yang lebih bermakna. 

Upaya ini mencerminkan inovasi dalam sistem pendidikan, di mana spiritualitas dan pendidikan formal dapat berjalan seiring, menciptakan harmoni antara dua aspek penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Jika kita melihat kembali ke masa pemerintahan sebelumnya, khususnya sebelum era Presiden Prabowo, kebijakan pendidikan selama Ramadan cenderung beragam. 

Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), misalnya, pembelajaran selama Ramadan sering kali dilaksanakan dalam bentuk kegiatan keagamaan di sekolah. Siswa datang ke sekolah untuk mengikuti ceramah agama, tadarus Al-Qur’an, atau pesantren kilat. 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap ajaran Islam, tetapi pada saat yang sama, fokus pada kurikulum akademik sering kali berkurang.

Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, pendekatan mulai berubah seiring dengan digitalisasi pendidikan. Pemerintah mulai mendorong pembelajaran berbasis teknologi, terutama selama pandemi COVID-19. Ramadan pada saat itu menjadi ajang eksperimen besar dalam pendidikan daring. 

Pembelajaran di rumah yang dipadukan dengan nilai-nilai Ramadan diperkenalkan, meskipun tidak semua daerah dapat mengimplementasikannya dengan optimal. Pandemi membuka jalan bagi fleksibilitas pendidikan, yang kini diteruskan dan diperkuat melalui kebijakan pembelajaran Ramadan di era pemerintahan Presiden Prabowo.

Kebijakan yang diterapkan saat ini menggabungkan elemen terbaik dari pendekatan sebelumnya, namun dengan inovasi tambahan. 

Pembelajaran selama Ramadan kini didesain agar lebih kontekstual dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. 

Penekanan pada aktivitas di rumah, di mana orang tua dapat berperan aktif, memungkinkan pendidikan menjadi lebih kolaboratif. Anak-anak tidak hanya belajar tentang teori, tetapi juga mempraktikkan nilai-nilai seperti kepedulian sosial, kemandirian, dan pengendalian diri yang sesuai dengan semangat Ramadan.

Sejarah dan pengalaman pembelajaran selama Ramadan menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia memiliki kemampuan beradaptasi yang kuat. 

Setiap era menghadirkan tantangan dan peluang yang berbeda, tetapi tujuan akhirnya tetap sama: menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki karakter yang kuat. Dalam konteks ini, kebijakan pembelajaran di rumah selama Ramadan di masa sekarang adalah kelanjutan dari visi yang lebih besar—membangun generasi muda yang seimbang antara ilmu dan akhlak.

Di sisi lain, keberhasilan kebijakan ini juga tergantung pada dukungan semua pihak. 

Guru harus mampu merancang kegiatan yang menarik dan relevan dengan semangat Ramadan. 

Orang tua perlu memberikan pendampingan yang penuh kasih dan kesabaran. 

Pemerintah harus memastikan bahwa seluruh siswa, termasuk mereka yang berada di wilayah terpencil, mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan.

Pembelajaran selama Ramadan di rumah bukan hanya soal keberlanjutan pendidikan, tetapi juga soal membangun budaya belajar yang fleksibel, inovatif, dan berbasis nilai. 

Pendekatan baru ini adalah langkah maju dalam memanfaatkan Ramadan sebagai momen pembelajaran yang tidak hanya berbasis akademik tetapi juga spiritual dan sosial. 

Dengan komitmen dan kerjasama semua pihak, kebijakan ini dapat menjadi model pendidikan yang tidak hanya relevan selama Ramadan tetapi juga dalam konteks pendidikan jangka panjang di Indonesia.


Manfaat Pembelajaran Ramadan di Rumah

Pertama, Integrasi Pendidikan dan Nilai Spiritualitas

Pembelajaran selama Ramadan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai spiritual. Dalam konteks kebijakan publik, ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional untuk menciptakan generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan religius. Aktivitas seperti kajian Al-Qur’an, belajar tentang sejarah Islam, dan diskusi terkait makna puasa dapat memperkuat fondasi spiritual siswa.

Kedua, Penguatan Peran Orang Tua dalam Pendidikan.

Dengan adanya pembelajaran di rumah selama Ramadan, orang tua memiliki kesempatan lebih besar untuk berpartisipasi aktif dalam proses pendidikan anak. Orang tua dapat menjadi fasilitator pembelajaran, mendampingi anak dalam memahami tugas sekolah, atau bahkan melibatkan mereka dalam kegiatan Ramadan seperti tadarus bersama. Kebijakan ini mendorong terciptanya sinergi antara sekolah dan keluarga sebagai dua pilar utama pendidikan.

Ketiga, Peningkatan Kreativitas dan Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran di rumah selama Ramadan memungkinkan siswa untuk belajar secara lebih fleksibel dan kreatif. Guru dapat memberikan tugas-tugas berbasis proyek yang relevan dengan Ramadan, seperti membuat jurnal puasa, menulis artikel tentang pengalaman Ramadan, atau proyek sosial berbasis nilai kepedulian. Model pembelajaran ini melatih siswa untuk berpikir kritis sekaligus mempraktikkan apa yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Keempat, Efisiensi dan Penyesuaian Jadwal Belajar

Salah satu keunggulan pembelajaran Ramadan adalah fleksibilitas waktu. Kebijakan ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan jadwal yang disesuaikan dengan ritme Ramadan, seperti bangun lebih awal untuk sahur dan waktu istirahat siang yang lebih panjang. Fleksibilitas ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan siswa tetapi juga membantu mereka mengelola energi selama menjalankan ibadah puasa.

Kelima, Penanaman Nilai Sosial dan Kepedulian

Ramadan adalah bulan berbagi dan meningkatkan empati sosial. Pembelajaran di rumah dapat dimanfaatkan untuk mengadakan kegiatan yang melibatkan aksi sosial, seperti menggalang donasi, berbagi makanan buka puasa, atau membantu sesama. Dalam perspektif kebijakan publik, kegiatan ini memperkuat fungsi pendidikan sebagai wahana pembentukan karakter dan solidaritas sosial.


Tantangan dan Solusi dalam Implementasi Kebijakan

Meskipun manfaatnya signifikan, implementasi kebijakan ini menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diantisipasi, seperti:

Pertama, Akses dan Kesiapan Teknologi

Tidak semua siswa memiliki akses ke perangkat dan internet yang memadai untuk pembelajaran daring di rumah. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah perlu mengoptimalkan pembelajaran berbasis luring, seperti modul cetak, siaran TV edukasi, atau kunjungan guru ke daerah terpencil.

Kedua, Kapasitas Orang Tua sebagai Pendamping

Tidak semua orang tua siap mendampingi anak belajar di rumah, terutama mereka yang bekerja penuh waktu. Solusinya, pemerintah dapat menyediakan panduan pembelajaran yang sederhana dan fleksibel, sehingga orang tua dapat berperan meskipun dengan keterbatasan waktu.

Ketiga, Variasi Aktivitas Pembelajaran

Guru perlu didukung dengan pelatihan atau materi yang membantu mereka menciptakan pembelajaran Ramadan yang menarik dan relevan. Penggunaan aplikasi edukasi atau platform online yang interaktif juga dapat menjadi solusi untuk menjaga keterlibatan siswa selama pembelajaran.

Keempat, Koordinasi Antar Kementerian

Karena kebijakan ini melibatkan banyak pihak, seperti Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, dan pemerintah daerah, diperlukan koordinasi yang kuat untuk memastikan kebijakan berjalan efektif. Surat edaran bersama yang disiapkan harus menjelaskan pedoman teknis yang jelas dan aplikatif.

Peluang Jangka Panjang dari Kebijakan Pembelajaran Ramadan

Kebijakan pembelajaran di bulan Ramadan tidak hanya relevan untuk bulan Ramadan, tetapi juga mencerminkan peluang untuk menciptakan model pendidikan yang lebih fleksibel, adaptif, dan berbasis nilai. 

Dalam jangka panjang, pendekatan ini dapat diterapkan pada momen-momen penting lainnya di kalender pendidikan, seperti hari raya atau peringatan nasional.

Selain itu, kebijakan ini menunjukkan bahwa pendidikan dapat berjalan tanpa harus selalu dilakukan di dalam ruang kelas. 

Hal ini mendorong inovasi dalam metode pengajaran dan membuka ruang untuk eksplorasi pembelajaran berbasis proyek, pengalaman, dan kolaborasi.


Catatan Penting

Pembelajaran selama Ramadan di rumah bukanlah bentuk “libur,” melainkan penyesuaian untuk menghormati nilai-nilai religius dan spiritual masyarakat Indonesia. 

Dalam perspektif kebijakan publik, pendekatan ini memberikan manfaat yang luas, mulai dari integrasi pendidikan dan spiritualitas, penguatan peran keluarga, hingga peningkatan kreativitas siswa. 

Meski ada tantangan, dengan koordinasi yang baik antar pihak terkait, kebijakan ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi sistem pendidikan Indonesia. 

Ramadan bukan sekadar waktu untuk berpuasa, tetapi juga momen untuk memperkuat pendidikan karakter, solidaritas, dan inovasi pembelajaran.


Oleh: Achmad Nur Hidayat, MPP (Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta

Petuah Nabi Sarat Makna


KUNINGAN (NEWS) - Sungguh beruntung orang yang selalu menghiasi hidupnya dengan sunnah-sunnah yang diteladankan oleh Nabi SAW. Sungguh bahagia orang yang menjadikan petuah Nabi sebagai panduan hidupnya. Suatu waktu beliau menyampaikan petuah yang singkat namun sarat makna serta menyentuh hati. Petuah yang menghimpun kebaikan dunia dan akhirat.

Seorang laki-laki mendatangi Nabi SAW seraya berkata, berilah aku petuah singkat. Kemudian Nabi bersabda, “Jika kamu berdiri hendak melaksanakan shalat, maka shalatlah sebagaimana shalat orang yang pergi selamanya, janganlah kamu mengucapkan satu perkataan yang kamu akan meminta maaf karenanya pada esok harinya, dan bertekadlah untuk tidak mengharapkan apa yang dimiliki orang lain.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Melalui hadis di atas, Nabi memberikan tiga petuah yang menghimpun semua kebaikan dunia dan akhirat. Siapa yang memahaminya dan mengamalkannya, maka ia akan dapat meraih semua kebaikan, baik kebaikan di kehidupan dunia maupun di akhirat.

Pertama, petuah tentang shalat. Kaum muslimin agar memberikan perhatian ekstra dan menunaikannya dengan benar. Dalam hadis di atas, Nabi memberikan petuah agar setiap kita melaksanakan shalat dengan sungguh-sungguh seperti orang mengerjakan shalat yang terakhir. 

Kedua, petuah menjaga lisan. Petuah menjaga lisan mengandung seruan untuk selalu introspeksi dalam masalah ucapan yang terlontar dari lisan. Hendaklah kita merenung sebelum berucap, jika memandang ucapan itu mendatangkan kebaikan, ucapkanlah. Jika mengandung keburukan, hendaklah menahan diri. 

Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia mengucapkan perkataan yang baik atau diam.” (HR Bukhri dan Muslim).

Ketiga, petuah qana’ah. Seorang muslim hanya menggantungkan hati kepada Allah semata dan sekali tidak mengharapkan apa yang dimiliki orang lain. Orang yang tidak menaruh harapan kepada yang dimiliki orang lain, hidup akan mulia dan berwibawa. Sebaliknya, orang yang selalu mengharapkan apa yang dimiliki orang lain hidupnya akan terhina.

Inilah tiga wasiat singkat Nabi SAW yang sarat makna. Semoga Allah memberikan taufiq-Nya kepada kita kaum muslimin agar mampu menunaikan wasiat Nabi SAW. Amin.

Oleh: Imam Nur Suharno, Kepala Divisi Humas dan Dakwah Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan, jawa Barat

Metro Estetik, Solusi Perawatan Kulit Berkualitas dengan Keunggulan yang Melimpah

 


KUNINGAN (MASS) – Di tengah berkembangnya dunia kecantikan, Metro Estetik bisa menjadi pilihan utama bagi masyarakat Kuningan yang ingin merawat kulit dengan perawatan yang berkualitas tinggi dan hasil maksimal. Terletak di Jl. Jendral Sudirman No. 110, Awirarangan, Kuningan, dengan sentuhan profesional dari Dr. Dea Tantiara yang sudah berpengalaman dalam dunia estetika dan perawatan kulit. Dengan berbagai layanan unggulan dan fasilitas yang nyaman, Metro Estetik memastikan pengalaman perawatan yang memuaskan setiap pelanggannya.

Best Seller Treatment: Solusi Kulit Sehat dan Bercahaya

1. Laser CO2 Fractional (Pertama di Kuningan)

Salah satu treatment unggulan yang hanya tersedia di Metro Estetik adalah Laser CO2 Fractional, yang menjadi pilihan tepat bagi mereka yang memiliki masalah kulit seperti bekas jerawat, bopeng, flek hitam, dan tanda penuaan. Laser ini membantu meratakan warna kulit, mengurangi garis halus, dan mencerahkan kulit wajah secara optimal. Selain itu, dengan teknologi terkini yang pertama kali hadir di Kuningan, treatment ini juga dapat mengatasi masalah penuaan kulit dan membuat wajah terlihat lebih segar.

2. Facial Medical Treatment

Metro Estetik menawarkan Facial Medical Treatment premium yang menggunakan bahan herbal berkualitas tinggi. Facial ini sangat efektif dalam mengatasi berbagai masalah kulit seperti jerawat, kulit sensitif, kemerahan, serta memberikan kulit yang lebih cerah dan sehat. Dengan bahan-bahan alami yang digunakan, treatment ini tidak hanya aman tetapi juga memberikan efek yang menyegarkan.

3. Peeling Phyto

Perawatan Peeling Phyto di Metro Estetik merupakan gabungan sempurna dari Facial Medical Treatment dan Peeling Glowing. Treatment ini dimulai dengan dua kali masker herbal premium, dilanjutkan dengan pijatan kepala, wajah, dan lengan, serta ekstraksi komedo. Hasilnya, kulit menjadi lebih bersih, cerah, dan tampak lebih segar tanpa efek samping. Peeling Phyto adalah pilihan yang sangat cocok bagi mereka yang ingin mendapatkan kulit glowing dengan perawatan yang menyeluruh.

Keunggulan Metro Estetik yang Membuatnya Berbeda

Harga Terjangkau dengan Kualitas Terbaik  

Salah satu faktor yang menjadikan Metro Estetik pilihan utama di Kuningan adalah harga treatment yang sangat terjangkau, namun tetap mengutamakan kualitas. Meskipun menggunakan teknologi canggih dan bahan herbal premium, Metro Estetik memastikan harga tetap ramah di kantong, sehingga semua kalangan bisa merasakan manfaat perawatan berkualitas.

Bahan Herbal Premium untuk Hasil Maksimal

Metro Estetik memilih bahan-bahan herbal premium dalam setiap treatment-nya. Penggunaan bahan alami ini tidak hanya aman bagi kulit, tetapi juga memberikan hasil yang optimal tanpa efek samping. Bagi mereka yang menginginkan perawatan yang lebih alami dan tanpa bahan kimia keras, Metro Estetik adalah tempat yang tepat.

Konsultasi Gratis untuk Setiap Pelanggan

Tidak perlu khawatir jika Anda bingung memilih treatment yang tepat. Metro Estetik menawarkan free konsultasi untuk setiap pelanggan yang ingin mengetahui perawatan mana yang paling sesuai dengan kondisi kulit mereka. Dengan konsultasi langsung dengan Dr. Dea Tantiara atau terapis profesional lainnya, Anda bisa mendapatkan solusi terbaik untuk masalah kulit yang Anda hadapi.

Ruang Tunggu Luas dan Nyaman

Menunggu giliran treatment di Metro Estetik bukanlah hal yang membosankan. Dengan ruang tunggu yang luas dan nyaman, pelanggan bisa bersantai sebelum menikmati perawatan. Suasana yang tenang dan menyegarkan membuat pengalaman perawatan semakin menyenangkan.

Pelayanan Profesional Tanpa Antri

Metro Estetik berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang cepat dan efisien. Dengan dokter dan terapis yang berpengalaman, serta sistem yang terorganisir dengan baik, Anda tidak perlu khawatir akan waktu tunggu yang lama. Setiap treatment dilakukan dengan perhatian penuh dan tanpa antrian panjang.

Promo Menarik Setiap Bulan

Untuk memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan, Metro Estetik secara rutin mengadakan promo menarik setiap bulannya. Dengan promo ini, pelanggan bisa menikmati berbagai perawatan kulit terbaik dengan harga yang lebih hemat.

Berkesempatan Mendapatkan Treatment Gratis

Metro Estetik juga memberikan kesempatan bagi pelanggan yang ingin mendapatkan treatment gratis. Caranya sangat mudah, cukup ajak minimal tiga teman untuk melakukan treatment di Metro Estetik dan Anda akan mendapatkan treatment gratis sebagai tanda terima kasih.

Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan perawatan kulit terbaik di Metro Estetik. (riyan)

Jumat, 17 Januari 2025

Keterbatasan Lahan dan Ketergantungan Bahan Impor, Wahyu Singgung Perlunya Paradigma Baru Pembangunan Pertanian



KUNINGAN (NEWS) – Paradigma baru, bisa menjadi solusi ketahanan pangan dan pertanian Kabupaten Kuningan. Paradigma itu diperlukan mengingat tantangan dan kendala pembangunan pertanian yang ada, mulai dari  keterbatasan lahan pertanian, keterbatasan infrastruktur, keterbatasan SDM, ketergantungan pada impor bahan produksi, perubahan iklim, rendahnya kesejahteraan petani dan kebijakan yang belum optimal.

Paradigma baru itulah yang dicetuskan Kadiskatan Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si saat menjadi narasumber dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Peta Potensi Pertanian dan Peternakan untuk Menjaga Stabilitas Inflasi Kabupaten Kuningan.” Acara sendiri  berlangsung di Ruang Rapat Puspa Siliwangi dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di sektor pertanian dan peternakan, Selasa (14/1/2025).

FGD ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan potensi daerah dalam sektor pertanian dan peternakan, serta merumuskan langkah strategis dalam menjaga kestabilan inflasi di Kabupaten Kuningan.

Dalam paparannya, Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian menyampaikan pentingnya sinergi antar pihak untuk mengoptimalkan sumber daya lokal.

“Kabupaten Kuningan memiliki potensi besar dalam sektor pertanian. Dengan perencanaan yang matang, kita dapat memanfaatkan potensi ini untuk menjaga kestabilan harga komoditas dan meningkatkan kesejahteraan petani ,” ujar Wahyu.

Saat itulah Wahyu mengatakan bahwa kendala tersebut dapat diatasi dengan paradigma baru pembangunan pertanian.

“Kita dapat mengarahkan melalui pembentukan kawasan unggulan yang saling mendukung (tidak saling bersaing), kemudian membentuk kawasan meliputi kawasan pangan, hortikultura dan perkebunan. Serta dengan pertanian organik, baik tata cara produksi maupun pengolahannya sehingga menghasilkan ramah lingkungan dan aman dikonsumsi” ungkapnya.

Dr. Wahyu juga menekankan pentingnya menerapkan Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan, dengan FSVA Pemerintah dapat melakukan pengambilan keputusan yang tepat, penargetan bantuan , melakukan pemantauan dan evaluasi.

Sementara itu untuk upaya pengendalian inflasi daerah di Kabupaten Kuningan melalui sektor pertanian, Dr. Wahyu mengatakan Diskatan telah melakukan berbagai program kegiatan yang merupakan langkah strategis yang dilakukan seperti penguatan CPPD (Cadangan Pangan Pemerintah Daerah) sebesar 14.976 ton beras, monitoring ketersedian pangan, pelaksanaan GPM yang telah dilaksanakan sebanyak 31 kali, pelaksanaan KRPL yang dilaksanakan di 10 desa, penyaluran bantuan pangan, pemantauan harga dan stok pangan serta pemanfaatan pangan beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal.

Dengan adanya forum diskusi seperti ini, Kabupaten Kuningan diharapkan dapat semakin siap menghadapi tantangan dalam sektor pangan dan pertanian, sekaligus menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. (KN-7)

Antisipasi Dampak Luapan Sungai, Prokasih di Bendungan Juru Tulis Digelar Rutin


KUNINGAN (NEWS) - Program Kali Bersih (Prokasih) kembali dilaksankan di Bendungan Juru Tulis, Kelurahan Cijoho, Kuningan, pada Jumat (17/1/2025). Program yang rutin di gelar setiap hari jumat yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Menurut Lurah Cijoho, Eman, program Prokasih bertujuan mengantisipasi dampak luapan sungai, terutama saat musim hujan seperti sekarang.

"Alhamdulillah kami semua bisa hadir bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, RT, Paguyuban, LPM, Babinsa dan Babinmas. Mudah-mudahan kegiatan ini membawa manfaat bagi warga cijoho," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa program Prokasih menjadi solusi untuk mencegah kerugian lebih lanjut akibat luapan air sungai yang meredam area persawahan.

Ketua Paguyuban, Dedi, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang terlibat.

"Terimakasih kepada warga Cijoho, pak Lurah, PPL dan Babinsa yang hadir. Kegiatan ini adalah bukti kekompakan kita," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa meski curah hujan deras yang mengakibatkan kerugian hampir 50 Bata lahan petani. Petani tetap sabar menghadapi kondisi tersebut.

Babinsa, Serma S. Anggodo, turut mengapresiasi partisipasi masyarakat. "Kami sangat bersyukur atas swadaya marga yang dengan sukarela turun tangan, baik tentang maupun materi," ujarnya.

Ia berharap pemerintah pusat dapat mendukung dengan perbaikan irigasi agar aliran sungai lebih lancar dan tidak berdampak buruk ke sawah warga. Kegiatan Prokasih tersebut diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan melalui pengelolaan aliran sungai yang lebih baik. (KN-10)


 

Duh, Ada Gandir Lagi di Kuningan, Sekmat Ungkap Begini

 

KUNINGAN (NEWS) – Pada Kamis (16/1/2025) pagi kemarin, warga Kelurahan Cijoho Kecamatan Kuningan dikejutkan dengan ditemukannya seorang lelaki, GPP (19), tidak bernyawa dalam keadaan tergantung di tralis besi kediamannya, diduga gantung diri (gandir). Korban ditemukan pertama kali oleh sang ibu.

Kasus gandir di Kabupaten Kuningan sendiri menjadi sorotan serius berbagai pihak. Pasalnya, kasus serupa tidak bisa dikatakan jarang terjadi di Kabupaten Kuningan.

Menanggapi hal itu, Plt Sekmat Kuningan, Aan Indra, mengutarakan keprihatinannya. Menurutnya, ada banyak dugaan faktor pemicu mendorong seseorang nekad mengakhiri hidup, seperti faktor sosial yang salah satunya ekonomi.

"Kejadian ini tentu tidak kami harapkan," ujarnya, kala dikonfirmasi pada Jumat (17/1/2025) siang.

Ia juga mendorong agar kelurahan maupun desa mengadakan edukasi untuk masyarakat agar kasus serupa tidak terjadi lagi. Menurutnya, salah satu penyebab utama adalah kurangnya tempat untuk curhat atau berbagi masalah.

"Mungkin karena tidak ada tempat untuk curhat, jadi di pendam sendiri yang akhirnya mengambil jalan pintas seperti itu,” tuturnya.

Ia juga menyarankan agar edukasi dan sosialisasi dirikan secara rutin. "Setiap bulan suka ada rakor termasuk kelurahan dan desa diundang, kami akan memberikan sosialisasi edukasi ke lurah atau kuwu agar mereka menyampaikan hal ini kepada warganya," jelasnya.

Selain itu, ia mengungkapkan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk menangani masalah ini secara efektif. Dengan upaya tersebut, diharapkan masyarakat mendapatkan dukungan yang cukup sehingga kasus-kasus serupa tidak terjadi lagi.

"Kalo masalah sosial bisa bekerja sama dengan dinas sosial,  jika masalah ekonomi bisa berkoordinasi ke Diskopdaperin atau bagian ekonomi Setda," jelasnya. (KN-10)