Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Artikel Opini

Kasus Peretasan WhatsApp Bupati Kuningan, Diskominfo Dikritik: "Di Mana Fungsi Pengamanan Digital?"

Kuningan News – Kasus peretasan akun WhatsApp milik Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, telah menciptakan keresahan di tengah masyarakat dan memicu kritik tajam terhadap Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kuningan. Peristiwa ini menyoroti kelemahan dalam pengamanan digital yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Oon Mujahidin, Koordinator Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), menilai bahwa Diskominfo telah gagal menjalankan peran strategisnya dalam melindungi sistem komunikasi pejabat publik dari ancaman siber. "Ini tamparan keras bagi Diskominfo yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam keamanan informasi," ujarnya pada Rabu (30/7/2025). Mujahidin, yang akrab disapa Om Pecoy, menegaskan bahwa tidak terlihat adanya sistem deteksi dini atau pengamanan digital yang berjalan. “Apa fungsi mereka selama ini? Warga dibikin bingung. Sementara Diskominfo diam saja. Ini bukti lemahnya manajemen krisis dan buruknya komunika...

Belajar Berpikir Melalui Buku "As A Man Thinketh" sebagai Filtering dari Arus Informasi, Ini Kata Haerul!

Kuningan News – Di tengah arus percepatan informasi yang begitu cepat, penting bagi setiap individu untuk memahami dan mengelola pikiran mereka. Salah satu buku yang menawarkan wawasan mendalam tentang hal ini adalah "As A Man Thinketh" karya James Allen. Karya ini menjadi panduan bagi banyak orang dalam menata pikiran untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. James Allen, yang lahir pada 28 November 1864 di Lancaster, Inggris, dikenal sebagai penulis dan filsuf yang berpengaruh. Karya "As A Man Thinketh" telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia oleh Bagus Dwi Hananto. Buku ini menyoroti peran penting pikiran dalam membentuk karakter dan tindakan manusia. Dalam bukunya, Allen menyatakan bahwa "manusia adalah apa yang ia pikirkan." Artinya, pikiran bukan hanya sekadar penanda eksistensi, tetapi juga mencerminkan kondisi hidup seseorang. Setiap tindakan dan perilaku yang dilakukan muncul dari benih-benih pikiran yang terpendam...

Omset Turun Drastis! Foodcourt Juara Sepi, Pedagang Merugi, Renis: Kekacauan Fungsional Ruang Kota!

Kuningan News – Renis Amarullah selaku Ketua Umum PC IMM Kuningan angkat bicara tentang kebijakan Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk merelokasi Gedung Sejarah Pemuda dari kawasan pusat kota telah menimbulkan banyak pertanyaan dan kritik. Gedung yang selama ini menjadi simbol gerakan pemuda dan ruang publik kini kehilangan fungsinya, menyebabkan dampak negatif bagi ekonomi lokal, terutama bagi para pedagang di sekitar Foodcourt Juara. Menurutnya, relokasi gedung ini merupakan potret nyata kegagalan dalam merancang perencanaan kota yang partisipatif dan berbasis makna. Gedung Sejarah Pemuda bukan sekadar bangunan tua, melainkan bagian penting dari identitas dan sejarah lokal yang hidup berdampingan dengan aktivitas ekonomi rakyat. Dengan pemindahan ini, simpul edukatif yang mengaitkan sejarah lokal dengan identitas ruang kota telah hilang. Akibat dari pemindahan ini, Taman Kota kehilangan daya tariknya sebagai ruang interaksi sosial dan titik temu komunitas. Dulu, kawasan ini merupakan...

Etika Dikhianati, Perempuan Dikorbankan, BK Ditantang Bertindak

Kuningan News — Tahun ini menjadi babak penting sekaligus ujian berat bagi Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Kuningan. Lembaga internal yang selama ini digadang-gadang sebagai benteng marwah DPRD kini kembali menjadi sorotan tajam publik. Bukan tanpa sebab, gelombang laporan dugaan pelanggaran etika kembali membanjiri meja BK, dengan pola yang nyaris serupa: relasi kuasa, relasi asmara, dan sikap merendahkan perempuan. Pasca berhasil menuntaskan kasus Saudara R yang berujung pada putusan PAW (Pergantian Antar Waktu), BK sempat mendapat apresiasi publik. Kasus tersebut mencoreng wajah DPRD karena muncul hanya seratus harian lebih sejak anggota dewan dilantik, saat mereka dituntut menunjukkan kinerja 100 harinya. Namun, langkah tegas BK saat itu mampu menyelamatkan marwah lembaga legislatif daerah yang sempat tercabik karena pelanggaran moral dan etik publik oleh anggotanya sendiri. Saat ini, sorotan tak berhenti. Tahun ini, kasus T kembali mengguncang publik, sekaligus membongkar ke...

Sekretariat Graha Mahasiswa Terbengkalai, Haerul: Bukti Minimnya Sinergitas SEMA/DEMA dan UKM/UKK di UIN SSC

Kuningan News - Sekretariat Graha Mahasiswa di kampus UIN Sunan Gunung Djati (UIN SSC) kini menjadi sorotan. Bagi mahasiswa yang terlibat dalam organisasi, sekre atau sekretariat adalah tempat penting untuk berkumpul, berdiskusi, dan merencanakan kegiatan. Namun, kondisi gedung yang seharusnya menjadi pusat aktivitas ini justru menunjukkan kenyataan yang memprihatinkan. Pada Kamis (19/6/2025), penulis mengunjungi Sekretariat Graha Mahasiswa yang terletak di kampus UIN SSC. Meskipun tampak terawat dari luar, situasi di dalam gedung sangat berbeda. Gedung yang memiliki dua lantai ini, yang diperuntukkan bagi organisasi SEMA, DEMA, dan beberapa UKM, menunjukkan tanda-tanda terbengkalai. Saat memasuki gedung, terlihat banyak tumpukan sampah di lorong dan pojok ruangan. Debu menumpuk tebal di dinding dan lantai, menciptakan suasana yang tidak nyaman. Ruangan yang seharusnya digunakan untuk rapat dan diskusi justru tampak berantakan dan tidak terawat. Penulis memperkirakan bahwa kondisi ini ...

Mahasiswa Ini Jelaskan Kebijakan Jam Malam Bagi Pelajar Perspektif Maqāṣid Yusuf al-Qaradawi

  Kuningan News - Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membentuk karakter dan kualitas sumber daya manusia. Namun, di tengah tantangan sosial yang semakin kompleks, pelajar justru dihadapkan pada berbagai perilaku menyimpang. Dari tawuran hingga penyalahgunaan narkoba, banyak kasus yang terjadi pada malam hari saat pengawasan orang tua dan sekolah menjadi lemah. Hal ini menjadi sinyal bagi kita semua untuk memperkuat perlindungan terhadap generasi muda. Sebagai respons terhadap fenomena ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menerbitkan Surat Edaran Gubernur No. 51/PA.03/Disdik pada 23 Mei 2025. Surat edaran tersebut mengimbau pelajar untuk tidak berada di luar rumah antara pukul 21.00 hingga 04.00 WIB, yang dikenal sebagai kebijakan "jam malam pelajar." Kebijakan ini bertujuan melindungi peserta didik dari pengaruh buruk lingkungan malam dan menanamkan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, dan ketertiban sosial. Kebijakan ini, meskipun bersifat administratif, juga dapat di...

Ditengah Maraknya Eksploitasi Alam, Mahasiswa Ini Dorong Penanaman Pohon Atas Perintah Hadist Nabi!

Kuningan News - Islam, sebagai salah satu agama besar di dunia, menghadirkan perspektif yang kaya dan beragam mengenai etika lingkungan melalui ajarannya, khususnya yang terkandung dalam hadis. Hadis, sebagai sumber kedua setelah Al-Quran dalam hukum Islam, memuat banyak petunjuk relevan terkait pelestarian dan perlindungan lingkungan. Dalam tradisi Islam, manusia dipandang sebagai khalifah atau penjaga bumi, yang berarti memiliki tanggung jawab besar untuk merawat dan menjaga lingkungan. Prinsip ini diperkuat oleh berbagai hadis yang menekankan pentingnya keseimbangan alam dan tanggung jawab manusia terhadap makhluk hidup lainnya. Salah satunya, Nabi Muhammad SAW dalam banyak hadisnya secara khusus mendorong umatnya untuk menanam pohon. Tanggung jawab sebagai khalifah di bumi menuntut umat Islam untuk tidak hanya menghindari perusakan, tetapi juga aktif dalam memperbaiki dan melestarikan lingkungan. Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW seringkali mengandung nasihat praktis tentang perlindun...

Mahasiswi STIS-HK ini Ajak Anak Muda Sebarkan Kebaikan, Buat Apa Si ? Ini Alasannya....

Kuningan News - Di tengah dunia yang semakin bising oleh berita buruk, konflik dan konten negatif, kita semua pasti merasa jenuh atau lelah. Hidup di era digital ini membuat informasi datang tanpa henti. Namun sayangnya, tidak semuanya membawa ketenangan. Semakin banyak orang yang kehilangan arah, kehilangan semangat, bahkan sampai ada yang kehilangan makna hidup. Tapi tahu gak sih? Di saat seperti inilah kebaikan menjadi sesuatu yang sangat berharga dan sangat dibutuhkan.  Menyampaikan kebaikan dalam Islam tidak selalu harus dilakukan di atas mimbar, pengajian, atau majelis taklim saja, melainkan kapan pun dan dimana pun bisa kita lakukan. Mungkin sebagian orang merasa belum pantas menyampaikan kebaikan karena merasa ilmunya masih sedikit, atau takut dianggap sok suci. Padahal, kebaikan tidak harus besar dan sempurna. Islam mengajarkan kita bahwa sekecil apapun kebaikan jika diniatkan karena Allah, maka nilainya akan tetap luar biasa. Rasulullah SAW pernah bersabda: لاَ تَحْقِرَن...

Mahasiswa Sebagai Garda Terdepan Dalam Menghidupkan Nilai Pancasila

  Kuningan News - Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila, sebuah momen yang penting dalam sejarah perjalanan bangsa. Peringatan ini tidak sekadar menjadi rutinitas seremonial tahunan, melainkan momentum reflektif bagi seluruh elemen bangsa, khususnya generasi muda, untuk kembali memahami dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam konteks ini, mahasiswa memiliki peran yang sangat penting sebagai agen perubahan (agent of change) dan penjaga nilai-nilai kebangsaan. Sebagai kelompok intelektual muda, mahasiswa memegang tanggung jawab moral untuk menjaga, mengembangkan, dan menghidupkan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Pancasila bukan hanya ide atau wacana normatif, melainkan pedoman hidup yang relevan untuk menjawab berbagai tantangan bangsa, seperti disintegrasi sosial, radikalisme, intoleransi, dan ketimpangan sosial. Mahasiswa sebagai Agen Perubahan Sosial Mahasis...

Maksimalkan Satgas Terpadu, Bongkar Sindikat Premanisme dan Ormas Meresahkan

Oleh: Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Kuningan News - Pembentukan Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Ormas Meresahkan oleh pemerintah merupakan langkah berani sekaligus sinyal bahwa negara hadir melindungi warganya dari aksi-aksi intimidatif yang merusak sendi kehidupan sosial dan ekonomi.  Namun, inisiatif ini tak boleh berhenti di tataran simbolik. Tantangan lapangan jauh lebih kompleks dari sekadar pemberantasan preman pasar atau sweeping atribut Ormas.  Yang harus dihadapi adalah ekosistem premanisme yang telah lama tumbuh dalam ketidakadilan struktural dan pembiaran institusional. Premanisme hari ini bukan lagi sekadar praktik kekerasan fisik, tapi telah menjelma menjadi sindikat kuasi-legal yang memanfaatkan celah hukum, ketakutan publik, dan kelemahan birokrasi untuk menguasai ruang-ruang ekonomi rakyat.  Modusnya variatif: pungli parkir, penguasaan lahan, pemalakan proyek swasta, hingga intimidasi atas nama ...