Kuningan News - Dusun Banjaran, yang terletak di Desa Jabranti, Kecamatan Karangkancana, menarik perhatian para pecinta kopi berkat produksi kopi asli yang dikenal dengan nama Kopi Naga Banjaran. Kopi ini menawarkan cita rasa yang berbeda dan unik, hasil dari proses pengolahan yang masih mengedepankan metode tradisional. Keberadaan kopi ini tidak hanya menyajikan kenikmatan bagi para penikmatnya, tetapi juga menjadi kebanggaan masyarakat setempat.
Proses pembuatan Kopi Naga Banjaran dilakukan dengan dimulai dari pemilihan biji kopi yang berkualitas. Para petani di Dusun Banjaran masih mempertahankan cara tradisional dalam menanam dan merawat kopinya. “Kami percaya bahwa cara tradisional ini memberikan sentuhan unik dan rasa yang enak pada kopinya,” ungkap Kukun, salah satu tokoh masyarakat di dusun tersebut.
Setelah biji kopi dipanen, proses pengolahan dilakukan dengan cara yang sederhana namun efektif. Biji kopi dijemur di bawah sinar matahari dan kemudian disangray dengan teknik yang telah diwariskan turun-temurun dengan waktu yang cukup lama dan harus terus diaduk. Proses inilah yang memberikan aroma khas dan citarasa yang sulit ditemukan pada kopi lainnya. “Emang prosesnya cukup lama dan membutuhkan kesabaran, dari mulai dipilah biji kopi nya sampai selesai,” tambah Kukun.
Kopi Naga Banjaran dikenal memiliki rasa yang kaya dan kompleks, dengan sentuhan manis dan asam yang seimbang. “Saya sudah mencoba berbagai jenis kopi, tetapi Kopi Naga Banjaran ini dari aromanya saja udah beda, harumnya bikin nagih,” ujar Erik salah satu pecinta kopi.
Masyarakat setempat juga merasakan dampak positif dari keberadaan Kopi Naga Banjaran. Selain meningkatkan pendapatan petani, kopi ini turut membantu mempromosikan potensi pariwisata di Dusun Banjaran. Kehadiran Kopi Naga Banjaran juga mendorong kolaborasi antara petani dengan pelaku usaha lokal yang menjajakan kopinya masyarakat luas.
“Kami biasanya menjuaalnya ke bandar atau tengkulak yang sudah biasa ngambil sih, kita sudah kerjasama sama mereka,” pungkas Kukun. (KN-12)