Kuningan News: News
Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 April 2023

Mantan Ketua PSSI Didukung Relawan 32 Kecamatan untuk Jabar Satu, Muncul Jargon IBUKU

 


Kuningan News – Sebagai salah satu tokoh Jawa Barat yang lahir di Kuningan, Komjen Pol (Purn) Dr H Mochamad Iriawan SH MM MH mendapat sambutan antusias dari masyarakat Kuningan. Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu didorong untuk mencalonkan Gubernur Jawa Barat. 

Dukungan tersebut dilontarkan para relawan saat Iwan Bule berkunjung ke Kuningan, Rabu (5/4/2023) siang. Mantan ketua PSSI ini bersilaturahmi dengan para relawannya dari 32 kecamatan di Aula RM Cibiuk Cabang Kuningan.   

“Pada prinsipnya, kami-kami ini, relawan dari Kabupaten Kuningan siap mendukung Kang Iwan,” tandas Nana Rusdiana selaku koordinator relawan.

Menurut Nana, Iwan Bule merupakan sosok yang memiliki karakter, pituin Kuningan. Iwan, imbuhnya, tergolong figur pemimpin yang sudah menunjukkan kemampuannya di berbagai institusi.

“Jadi nanti kedepan, ada harapan untuk memimpin Jawa Barat, insya allah,” tegasnya.

Iwan, datang ke Kuningan dengan deretan agenda. Mulai dari menjenguk korban tabrakan maut mobil dinas bupati, bertemu dengan PP Polri, silaturahmi relawan, bukber dengan para bacaleg Gerindra, hingga taraweh di tanah leluhurnya Desa Sagarahiang Kecamatan Darma.


Dalam berbagai kesempatan, dukungan terhadap Iwan Bule kian meluas. Bahkan muncul akronim menarik yang disematkan kepadanya yakni IBUKU. 

“IBUKU itu Iwan Bule Kuningan,” ungkap Penasehat Relawan, Awang Dadang Hermawan dalam sambutannya, yang ternyata istilah tersebut dinilai cocok oleh Iwan Bule. 

Hingga akhirnya Relawan IBUKU dideklarasikan. Awang menegaskan, dukungan terhadap Iwan bukan tanpa alasan. Disamping Putra Kuningan, ia juga dinilai sebagai orang yang pengalamannya segudang dan mumpuni.  

“Beliau ini pengalamannya segudang, Kapolda saja 3 kali, NTB, Jawa Barat dan DKI. Meski saat itu situasinya sedang sulit namun beliau mampu menjalankan tugas dengan baik,” ungkap Dadang.

Meski situasi sulit di tiga wilayah itu, ulas Dadang, Iwan dianggap berhasil menyelesaikannya dengan baik. Berbekal pengalaman yang matang itulah, dirinya mengaku punya harapan dan ekspektasi yang tinggi pada Iwan Bule, termasuk jika nanti memimpin Jawa Barat.

“Beliau harus fokus, serius memajukan Jawa Barat,” tandas Dadang Awang.

Atas dukungan dari teman dan saudara sekampung halaman tersebut, Iwan Bule merasa terharu sekaligus bangga. Terlebih yang mendorongnya itu relawan yang tersebar di 32 kecamatan se-Kabupaten Kuningan.

“Ini amanah, harapan yang harus dilaksanakan. Saya akan menjawab dukungan dan kehormatan ini dengan penuh tanggungjawab,” tekad Iwan.

Ia merasa tidak bisa menolak dukungan tersebut. Terlebih Iwan menangkap masih adanya anak yang sulit sekolah di Jabar, pembangunan yang belum merata dan persoalan lainnya. 

“Hari ini, alhamdulillah saya masih diberikan kesehatan, otot yang bagus, otak yang jernih, masih diberikan semuanya lah. Masa tidak mau saya baktikan ke negara ke rakyat, khususnya Jawa Barat, kampung halaman dan tanah leluhur,” tegas Iwan. (KN-1)

Senin, 27 Maret 2023

Bupati Acep Salami Penderita Kusta

 


Kuningan News - Ada pemandangan menarik di Halaman Setda Pendopo Kuningan usai apel pagi, Senin (27/3/2023). Bupati H Acep Purnama menyalami penderita kusta.

Orang nomor satu di kota kuda tersebut tidak khawatir ketularan. Dua penderita itu berasal dari Kecamatan Cigugur dan Maleber. Hanya saja keduanya sedang dalam pengobatan bahkan satunya sudah dinyatakan sembuh.

Simbolisasi salaman ini guna membuktikan bahwa daya tular penyakit kusta itu rendah. Terlebih jika penderita sudah diobati, kusta sulit menular ke orang lain. Bupati Acep berani menyalami mereka pun sebagai bukti bahwa kusta bukan penyakit kutukan.

"Penyakit kusta bukan kutukan, penderitanya tak perlu diisolir. Penderita kusta, memang banyak mengalami stigma negatif, entah itu dari dirinya sendiri, dari masyarakat bahkan dari tenaga medis. Stigma negatif itu muncul dari ketidaktahuan secara komprehensif soal kusta," kata Direktur Eksekutif NLR Indonesia, Asken Sinaga.

Asken yang hadir saat itu mengakui kusta merupakan penyakit menular melalui droplet. Namun daya tularnya paling rendah bahkan hanya dengan mengikuti pengobatan awal, daya tularnya hilang.

Hanya saja, gejala kusta ini banyak yang tidak terdeteksi karena gejalanya yang kadang menyerupai panu. Bedanya, panu terasa gatal sedangkan gejala kusta sebaliknya.

"Kalau istilah kita mah baal gitu. Tidak merasakan apa-apa. Sering kejadian, penderita kusta tidak merasa sakit saat menginjak pecahan kaca tapi tiba-tiba berdarah. Nah kusta ini kadang baru terdeteksi setelah cukup parah," jelas Asken.

Guna mengatasi penyakit kusta, menurut dia dibutuhkan pendekatan yang berbeda. Tak heran jika pihaknya bekerjasama dengan Pemkab Kuningan mengusung program DESAKU (Desa Sahabat Kusta). Program itu secara resmi dilaunching pada apel pagi tersebut.


“Peran NLR di sini menggerakkan (program DESAKU). Harapannya, nanti kedepan bisa berjalan sendiri di dalam sistem Pemda,” ungkap Asken.

NLR, dalam peran itu akan meningkatkan kapasitas dan mempengaruhi semua pihak terkait untuk menekan, mendeteksi dini dan mendorong pengobatan kusta.

Apalagi, selama ini kasus kusta di Indonesia terbilang cukup stagnan setiap tahunnya tidak menurun. Meskipun, dalam proses eliminasinya sudah baik.

“Kusta bukan kutukan, tidak mudah menular. (Nanti kalau ditemukan) Orang terduga kusta, didorong ke puskes. Kita mendorong sistemnya (deteksi dini seperti itu),” terangnya.

Bukan tanpa alasan, penyembuhan Kusta ini harus banyak didorong dari tingkat terkecil. Pertama, stigma penderita itu sendiri yang tak mau memeriksa.

Kedua, stigma orang kesehatan yang kadang masih enggan dan takut terhadap kusta. Lalu, stigma lainnya kadang di stempel masyarakat yang menjauh dan berakibat penderita kusta mengasingkan diri.

Padahal, kata Asken, hasil penelitian menunjukkan dari 100 orang yang berada di lingkungan penderita kusta, tingkat penyebaran hanya ke 5 orang, sisanya tidak tertular.

Dari 5 orang itu, yang perlu penanganan dan butuh obat hanya dua. Sisanya sembuh sendiri. Kusta memang terbilang penyakit yang mudah disembuhkan.

Namun, tentu saja jika dibiarkan bisa menyerang kulit dan saraf. Meskipun, daya serangnya pun cukup lama sejak pertama kali terinfeksi.

Dalam launching tersebut hadir Sekda Dr H Dian Rahmat Yanuar, Kadinkes dr H Susi Lusiyanti MM, serta jajaran eselon II dan III, disamping bupati.

Saat diwawancara, Kadinkes dr Susi bersyukur Kabupaten Kuningan bisa menjadi salah satu yang ditunjuk untuk eradukasi atau penurunan kusta. Program DESAKU sendiri, untuk saat ini ditargetkan pada 20 desa dari 9 kecamatan dengan 10 Puskesmas di dalamnya.

“Tahun ini alhamdulillah ada NGO, NLR Indonesia menunjuk Kabupaten Kuningan untuk eradukasi atau penurunan Kusta di Kabupaten Kuningan,” ujar Susi.

Dikatakannya, pada tahun 2015 sendiri eliminasi kusta di Kuningan sudah terlaksana. Hanya saja, kasus endemik pandemi ini terjadi di seluruh Nusantara, terutama jalur Pantura dan telah masuk ke Ciayumajakuning.

“Tahun in ada 2 Kabupaten, Kuningan dan Bekasi yang akan jadi pilot project. (Jika berhasil) program Desaku ini bisa diadposi secara nasional. Mohon dukungan dari semuanya,” harap Susi. (KN-1)

Komentar Kepala Dinkes Kuningan dr Hj Susi Lusiyanti https://www.instagram.com/tv/CqRmQQMIiuK/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Komentar Direktur Eksekutif NRL Indonesia Asken Sinaga https://www.instagram.com/tv/CqRne4Io2P8/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Rabu, 31 Agustus 2022

Bersama dengan Disdukcapil, TK Al-Ghifari Membuat KIA


Kuningan News - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kuningan menyelenggarakan pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) di TK Alam Terpadu Al Ghifari pada Senin (29/8/2022) kemarin. Jumlah KIA yang dicetak sekitar 100 kartu. Tidak hanya dari TK Alam Terpadu Al Ghifari saja, anggota keluarga peserta didik dan peserta didik dari TK lain sekitarnya juga dibuatkan KIA.

Pembuatan KIA merupakan salah satu program dari Disdukcapil untuk anak berusia 0 sampai 17 tahun kurang sehari. KIA ini nantinya berkaitan dengan pelayanan publik yang dapat diakses oleh anak.

"Tujuan KIA ini untuk memberikan identitas anak yang fungsi dari KIA ini berkaitan untuk pelayanan publik lainnya misal asuransi, BPJS, perbankan, imigrasi, dan pelayanan publik yang lain," jelas Helmi Johar, Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kuningan.

Kepala Sekolah TK Alam Terpadu Al Ghifari, Chotimah, mengapresiasi kegiatan tersebut. Karena sebelumnya, pembuatan KIA dilakukan di Disdukcapil, tetapi pada tahun ini Disdukcapil mendatangi langsung TK Alam Terpadu Al Ghifari. 

"Semoga tahun-tahun mendatang program ini bisa terus berjalan dan dilaksanakan di TK Alam Terpadu Al Ghifari dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil atas program yang sangat baik ini," kata Chotimah, saat memberi sambutan, Senin. (29/8/2022).

Pembuatan KIA ini juga merupakan salah satu indikator dalam pemantauan implementasi PAUD Holistik Integratif (HI) yang merupakan program dari Direktorat Guru PAUD dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi. (Tri Asep)

Selasa, 30 Agustus 2022

Politeknik Kesehatan KMC Mulai Laksanakan PKKMB

Pembukaan PKKMB Politeknik Kesehatan KMC Kuningan, Selasa (30/8/2022).

Kuningan News - Politeknik Kesehatan (Poltekes) KMC melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) pada Selasa (30/8/2022). Politeknik baru yang dinaungi Yayasan Insan Mandiri Kuningan ini akan melaksanakan PKKMB dalam tiga hari.

Untuk sementara ini, poltekes KMC berlokasi di Jalan Pramuka, samping kampus dua Universitas Kuningan. Dulunya merupakan gedung PGRI.

Poltekes ini memiliki tiga program studi, yaitu Gizi, Fisioterapi, dan Manajemen Informasi Kesehatan. Tingkat Diploma 3 (D3) untuk program studi Gizi dan Fisioterapi, tingkat Sarjana Terapan (D4) untuk Manajemen Informasi Kesehatan. Poltekes KMC juga menyediakan kelas pegawai.

Pada tahun pertama ini, jumlah mahasiswa baru Poltekes KMC sebanyak 53 orang. Untuk Gizi sebanyak 15 orang, Fisioterapi 20 orang, dan Manajemen Informasi Kesehatan 18 orang.

"Mahasiswanya masih dari Kuningan dan sekitarnya saja, mudah-mudahan tahun depan bisa lebih efektif sosialisasinya," ungkap Pembina Yayasan Insan Mandiri Kuningan, dr. Toto Taufikurohman, Selasa (30/8/2022)

Mengenai biaya kuliah, pembayaran di Poltekes Kuningan ini dapat dicicil sebesar Rp500.000 per bulan.

"Kita membuat terobosan biaya kuliah di sini dapat dicicil. Insyaallah, tidak akan memberatkan masyarakat," jelas dr. Toto.

dr. Toto berharap keberadaan Poltekes KMC ini dapat membantu masyarakat Kuningan untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke yang lebih tinggi.

"Semoga keberadaan Poltekes KMC ini, membantu lulusan (tingkat) SMA di Kuningan untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, tingkat universitas," pungkasnya.  (Tri Asep)

Senin, 29 Agustus 2022

IMM Kuningan Menyelenggarakan Pengabdian di Pakapasan Girang

PC IMM Kuningan menyelenggarakan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Pakapasan Girang. (FOTO: PC IMM Kuningan)

Kuningan News - Dalam rangka memperingati HUT RI ke-77 dan Hari Jadi Kuningan ke-524, Pengurus Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kuningan menyelenggarakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Pakapasan Girang, Kecamatan Hantara. Kegiatan PKM ini diselenggarakan dari tanggal 26 sampai 28 Agustus 2022. 

PKM ini terbagi menjadi beberapa kegiatan, di antaranya melakukan cek kesehatan gratis kepada warga, merancang taman baca masyarakat, pesantren kilat, serta edukasi mengenai pencegahan kekerasan kepada perempuan dan anak.

"Agendanya yaitu cek kesehatan gratis, pencanangan TBM, penyuluhan stunting, optimalisasi UMKM, pesantren kilat, kebersihan lingkungan, serta pencegahan kekerasa tehadap anak, dan perempuan," jelas Muhammad Abdul Zabar, Ketua Bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat PC IMM Kuningan, dalam keterangan tertulis, Senin (29/8/2022).

Di akhir kegiatan PKM, PC IMM Kuningan melalui Pemdes Desa Pakapasan Girang memberikan satu paket mesin pemotong rumput untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. Dari kegiatan ini, PC IMM Kuningan berharap dapat memperluas kolaborasi di setiap lini.

"Dengan ini harapan PC IMM Kuningan ke depannya dapat membentangkan sayap-sayap kolaborasi di setiap lini yang bertujuan untuk mengimplementasikan bentuk dari semboyan IMM yakni fastabiqul khairot yaitu berlomba-lomba dalam kebaikan," pungkasnya. (Tri Asep)

Kamis, 25 Agustus 2022

Benarkah Kekerasan Seksual Semata Urusan Moral Pribadi?

Mural stop kekerasan seksual di Lapangan Kridosono, Yogyakarta, Senin (10/1/2022). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Kuningan News - Kekerasan seksual yang terungkap ke permukaan banyak terjadi di Kuningan akhir-akhir ini. Terakhir adalah kasus pemerkosaan anak di bawah umur yang dua pelakunya merupakan kakak beradik. Menurut informasi yang reporter Kuningan News dapatkan dari warga sekitar lokasi kejadian, pelaku adalah anak dari seorang pemuka agama yang dihormati di lingkungannya.

Berdasarkan informasi yang reporter dapatkan dari Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA), pada tahun 2022 terdapat 36 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang sudah ditangani, 18 di antaranya adalah kasus kekerasan seksual terhadap anak.

Konselor UPTD PPA Indah Wulansari menegaskan bahwa latar belakang pelaku kekerasan seksual tidak ada kaitannya dengan tindak kekerasan yang dilakukannya. Pada kasus terakhir misalnya, pelaku merupakan anak seorang pemuka agama dan tempat terjadinya kekerasan berada di tempat belajar agama. Menurut Indah, hal tersebut tidak ada kaitannya.

"Hal seperti itu (kekerasan seksual) kembali lagi ke personalnya ya, pribadi. Terus adanya kesempatan," kata Indah kepada reporter Kuningan News saat diwawancarai di kantornya pada Kamis (18/8/2022).

Kekerasan seksual menurutnya bisa dilakukan oleh siapa saja dari latar belakang apa saja, semuanya tergantung kepada moral pribadi masing-masing.

"Itu masalah pribadi, tidak membawa tempat ngajinya. Kalo memang akhlaknya kuat ya mungkin tidak terjadi kan ya. Yang anak guru ngaji, yang didikan pesantren segala macem, kalo memang ada dorongan ya mau tidak mau. Keimanan (masing-masing) kembalinya," kata Indah.

Pandangan seperti ini juga dikonfirmasi oleh Kepala UPTD PPA dr. Yanuar Firdaus. Sepakat dengan Indah, menurutnya kasus kekerasan seksual bisa dilakukan oleh siapapun dan di manapun selagi ada kesempatan.

"Dari zaman dulu sampe sekarang ada baik buruk, hitam putih. Jadi untuk kasus-kasus seperti kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, kemungkinan terjadi selalu ada, selagi ada peluang dan niat," kata dr. Yanuar saat diwawancarai secara bersamaan di kantornya, Kamis (18/8/2022).

Akar dari Kekerasan Seksual adalah Ketimpangan Relasi Kuasa

Dea Safira, penulis isu-isu feminisme, mengatakan kekerasan seksual bukan semata-mata moral pribadi. Jadi, ada kaitannya dengan latar belakang pelaku. Misalnya, pelaku yang merupakan anak seorang pemuka agama, memanfaatkan status atau kekuasaannya untuk melakukan kekerasan seksual. Kekerasan seksual selalu terjadi karena adanya ketimpangan relasi kuasa.

"Kekerasan seksual bukan semata-mata urusan moral pribadi. Ada budaya-budaya yang melanggengkan itu terjadi. Awalnya memang dari relasi kuasa yang timpang," jelas Dea saat dihubungi pada Senin (22/8/2022).

"Dengan menunjukkan kekuasaannya, ia (pelaku) memaksakan seseorang, ia melakukan kekerasan seksual," katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh penulis isu-isu feminisme lain, Kalis Mardiasih, ketika mengomentari kasus kekerasan seksual yang terjadi di pesantren-pesantren. Menurut Kalis, kasus kekerasan seksual di pesantren adalah bukti yang sangat jelas bahwa akar dari kekerasan seksual adalah ketimpangan relasi kuasa.

"Ini bukti relasi kuasa dari pemimpin pesantren yang dianggap suci dan relasi ekonomi yang menghidupkan masyarakat sekitar. Ini yang mengakibatkan korban posisinya semakin rentan dan tidak dipercaya," katanya, dilansir dari Tirto

Kekerasan seksual bukanlah perkara nafsu seksual. Seks hanyalah alat untuk melakukan kekerasan seksual, pelaku memaksakan kuasa yang dimilikinya untuk membuat korban tidak berdaya. Seperti yang ditulis oleh Jill Filipovic dalam artikelnya di The Guardian.

Jill Filipovic menunjukkan di dalam masyarakat dengan posisi perempuan sebagai warga negara kelas dua, ketika tubuh perempuan dipolitisasi (baca: diatur harus bagaimana), dan mengasumsikan bahwa kuasa laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan, kekerasan seksual marak terjadi. Dari relasi kuasa yang tidak setara inilah, muncul kekerasan seksual.  (Tri Asep)

Rabu, 24 Agustus 2022

Perpustakaan Umum Kuningan Kini Punya Layanan Online

Tangkapan layar epusdaku.kuningankab.go.id yang diakses pada 24 Agustus 2022.

Kuningan News - Selain menyediakan layanan di tempat, Perpustakaan Umum Kuningan juga menyediakan layanan online yang dapat diakses di epusdaku.kuningankab.go.id. Layanan online ini salah satunya bisa digunakan untuk melakukan pendaftaran anggota perpustakaan.

"Untuk mendapatkan kartu anggota, ada dua cara. Pertama, datang langsung ke tempat. Kedua, untuk tahun ini kita menyediakan pendaftaran online juga," jelas Imam Muhammad Agung Fauzy, Staf Pelaksana Layanan Perpustakaan, Senin (22/8/2022).

Syarat untuk menjadi anggota perpustakaan cukup dengan membawa photocopy KTP, kartu pelajar, atau kartu identitas lain.

Keuntungan menjadi anggota perpustakaan adalah pengunjung dapat meminjam buku. Ketentuannya maksimal dua buku yang boleh dipinjam dan harus diperpanjang seminggu sekali.

Artikel sebelumnyahttps://www.kuningannews.com/2022/08/ada-10337-buku-di-perpustakaan-ini.html

Selain untuk mendaftar menjadi anggota, layanan online Perpustakaan Umum Kuningan juga menyediakan ebook yang dapat dibaca pengunjung dari rumah.

"Jadi tidak perlu ke sini, dari rumah juga bisa. Meskipun tidak semua buku di perpustakaan ada ebook-nya," jelas Imam.

Bagi yang ingin mengunjungi langsung, perpustakaan umum ini terletak di Jalan Siliwangi No. 216 C, Purwawinangun, tepat di depan SMPN 1 Kuningan. Fasilitas yang dimilikinya selain koleksi buku juga ada ruangan baca, jaringan wifi, komputer, dan musala. (Tri Asep/selesai)

Selasa, 23 Agustus 2022

Ada 10.337 Buku di Perpustakaan Ini

Setelah pintu masuk gedung Perpustakaan Umum Kuningan, Senin (22/8/2022). (Foto: Tri Asep)

Kuningan News - Di suatu wilayah, di manapun itu, keberadaan perpustakaan sangat diperlukan. Selain untuk pelajar yang mencari referensi buku, berguna juga untuk masyarakat umum dalam memuaskan rasa ingin tahu mereka dengan cara membaca buku, atau sekadar mencari rekreasi dengan membaca novel.

Kota kecil seperti Kuningan juga mempunyai perpustakaan umum. Terletak di Jalan Siliwangi No. 216 C, Purwawinangun, tepat di depan SMPN 1 Kuningan. Lokasi yang cukup strategis.

Reporter Kuningan News mencoba mengunjungi Perpustakaan Umum Kuningan pada Senin (22/8/2022). Ini bukan kali pertama reporter mengunjungi perpustakaan ini, terdapat perbedaan tata letak dengan yang terakhir kali, yaitu penempatan posisi rak-rak buku, meja pelayanan, dan komputer untuk mengisi daftar pengunjung.

Setelah pintu masuk gedung Perpustakaan Umum Kuningan, tedapat rak-rak tempat menyimpan barang di sisi kanan dan kiri. Di bagian ujung lorong masuknya, seolah menyapa pengunjung, terdapat tulisan 'Selamat Datang di Perpustakaan Umum Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kuningan'.

Belok kiri di ujung lorong untuk memasuki ruangan koleksi buku. Di pintu masuk ruangan koleksi buku, terdapat komputer untuk mengisi daftar pengunjung, pengunjung diharuskan mengisi daftar tersebut.

Setelah memasuki ruangan koleksi buku, di bagian kiri terdapat meja pelayanan, tempat untuk melayani pengunjung jika ada sesuatu yang perlu ditanyakan atau sekadar untuk bertanya kata sandi wifi. Ya, perpustakaan ini juga memfasilitasi pengunjung dengan koneksi wi-fi gratis.

Sebelah kanan adalah rak-rak buku yang berisi berbagai macam koleksi. Berdasarkan informasi yang reporter Kuningan News dapatkan dari Staff Pelaksana Perpustakaan Umum Imam Muhammad Agung Fauzy, terdapat 10.337 buku di perpustakaan ini.

"Bisa dilihat di sini total buku ada 10.337," kata Imam, menunjukkan data jumlah buku kepada reporter.


Koleksinya terdiri dari buku-buku ilmu murni, ilmu terapan, ilmu sosial, ilmu filsafat, bahasa, kesenian, geografi dan sejarah, karya umum, serta kesusastraan.

Selain ruangan koleksi buku, terdapat juga ruangan baca. Di ruangan baca, terdapat beberapa meja baca, baik yang duduk maupun selonjoran, juga terdapat beberapa komputer. Rak-rak buku juga masih ada di sini. Di dalam ruangan ini, juga terdapat ruangan kecil yang berfungsi sebagai musala.


Untuk ukuran kota yang hanya memiliki satu toko buku, fasilitas yang dimiliki oleh Perpustakaan Umum ini sudah baik. Memiliki koneksi wifi yang cukup cepat ditambah ruangan yang ber-AC, membuat siapapun yang membaca di sini merasa nyaman. (Tri Asep/bersambung)

Senin, 22 Agustus 2022

Untuk Meningkatkan Minat Baca, Sinergis Adakan Donasi Buku

Pamflet donasi buku. (Gambar: LPM Sinergis)

Kuningan News - Dalam rangka menambah minat baca dan kemampuan literasi, Lembaga Pers Mahasiswa Sinergis Universitas Kuningan mengadakan kegiatan donasi buku. Buku yang didonasikan nantinya akan dikirimkan ke Graha Yatim Dhu'afa Kuningan. 

Pengumpulan donasi buku dilakukan dari tanggal 1 Agustus sampai 1 Oktober 2022. Adapun genre buku yang diterima adalah buku cerita, komik, dan majalah untuk anak serta ensiklopedia.

Bagi siapapun yang ingin melakukan donasi buku dapat menghubungi narahubung Fitri (085226098233) atau Rofiddin (081563845193).

Kegiatan donasi buku tersebut adalah bagian dari kegiatan yang akan Sinergis lakukan dalam waktu dekat, yaitu diskusi publik yang membahas mengenai kesehatan mental.

"Sebetulnya donasi buku itu rangkaian kegiatan dari acara diskusi publik. Karena Sinergis juga memiliki kegiatan rutinan yang tujuannya agar meningkatkan minat baca dan literasi," jelas Elsa Nur Sabela, Wakil Ketua Sinergis, saat dihubungi pada Minggu (21/8/2022).

Sinergis memilih topik yang membahas mengenai kesehatan mental karena sekarang-sekarang ini banyak orang yang mulai sadar mengenai pentingnya kesehatan mental. Tema yang diangkat dalam diskusi publik nanti adalah "Kesehatan Mental Penting atau Lebay?"

Pemilihan topik diskusi publik tersebut juga dilatarbelakangi oleh rasa ingin tahu mengenai bagaimana pihak kampus, khususnya bagian Bimbingan Konseling, menangani isu-isu terkait kesehatan mental.

"Kami sebagai mahasiswa (ingin tahu) mengenai bagaimana bimbingan konseling menangani isu-isu kesehatan mental," ungkap Elsa. (Tri Asep)

Sabtu, 20 Agustus 2022

SMAN 1 Ciawigebang Lakukan Formasi Mozaik di Taman Kota

 

Para siswa SMAN 1 Ciawigebang melakukan formasi mozaik, Sabtu (20/8/2022). (Foto: Tri Asep)

Kuningan News - Di bawah panas terik matahari, sekelompok siswa dari SMAN 1 Ciawigebang melakukan tarian dan formasi mozaik membentuk bilangan 77--yang merupakan usia Republik Indonesia--di Taman Kota siang ini, Sabtu (20/8/2022).

Mengikuti arahan dari instruktur, para siswa melakukan gerakan tarian dan pose bersujud. Beberapa siswa membawa kain merah di bagian tengah yang jika dilihat dari atas akan membentuk bilangan 77.

"Itu yang bagian merah, angka 77," kata Anisa Gusnira, pembina para siswa tersebut, kepada reporter Kuningan News, Sabtu (20/8/2022).

Kegiatan formasi mozaik ini dilakukan dalam rangka mengikuti perlombaan yang diadakan oleh Pemerintah Provinis Jawa Barat.

"Ini lomba sih. Dari pemerintah Jawa Barat. Sekarang take video," jelas Anisa.

Sebelum pengambilan video pada siang ini, sebelumnya para siswa melakukan latihan terlebih dahulu selama satu minggu.

"(Latihannya) seminggu," kata Anisa. (Tri Asep)

IKA SMANDA, Ade Kadarisman CS Dikukuhkan

Ade Karisman, Ketua Umum Ikasmanda periode 2022-2025, memberi sambutan pada acara pengukuhan dan rapat kerja Ikasmanda, Sabtu (20/8/2022). (Foto: Tri Asep)

Kuningan News - Ikatan Alumni SMAN 2 Kuningan (Ikasmanda) periode 2022-2025 sedang melaksanakan pengukuhan pengurus dan juga rapat kerja pada hari ini, Sabtu (20/8/2022).

Dalam acara tersebut hadir Dikdik Harjadi, seorang rektor juga akan hadir Bupati Kuningan Acep Purnama.

"Sudah hadir di sini pak rektor. Bupati juga nanti akan hadir menyusul," ucap Ade Karisman, Ketua Umum Ikasmanda periode 2022-2025, saat memberi sambutan, Sabtu (20/8/2022).

Ade Karisman berharap kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antar alumni SMA 2 Kuningan. "Semoga kegiatan ini, kita bisa menjalin silaturahmi," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa alumni-alumni SMAN 2 Kuningan memiliki kerinduan untuk berkumpul dan mengenang masa-masa sekolah.

"Setelah lebaran, saat mengadakan musyawarah. Hampir semua memiliki kerinduan untuk berkumpul," ungkap Ade.

Selain rapat kerja dan pengukuhan, pada malam nanti juga akan diadakan malam keakraban di Pendopo Kabupaten Kuningan.

"Nanti malam juga akan ada silaturahmi di Pendopo," kata Ade. (Tri Asep)

Kamis, 11 Agustus 2022

Rumah Warganya Roboh, Ini Tanggapan Lurah Awirarangan

Romli Idries, Lurah Awirarangan, saat diwawancarai di kantornya pada Kamis (11/8/2022). (Foto : Tri Asep)

Kuningan News - Terkait rumah Ugan Suganda dan Yuyun Yunengsih yang roboh akibat air parit merembes ke dalam fondasi, Lurah Awirarangan Kecamatan Kuningan, Romli Idries mengatakan bahwa rumah mereka memang termasuk ke dalam rutilahu (rumah tidak layak huni) sehingga berhak menerima bantuan dari pemerintah provinsi Jawa Barat.

"Memang untuk rumah Pak Sugan, itu sudah tidak layak," kata Romli, saat diwawancarai di kantornya, Kamis (11/8/2022).

Kemarin malam (10/8/2022) Romli juga sudah rapat dengan pihak LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat). Dari hasil rapat tersebut, pihak LPM akan menggerakkan masyarakat untuk membantu penyelesaian renovasi rumah milik Ugan.

"Kemarin malam sudah rapat dengan pihak LPM, kebetulan satu RT juga (dengan Ugan), hasilnya akan menggerakkan masyarakatnya untuk membantu sampai selesai," ungkap Romli.

Romli menjelaskan bahwa bantuan rutilahu yang pada tahun ini berasal dari pemerintah provinsi, diberikan anggaran sebesar Rp20 juta per rumah. Dari Rp20 juta tersebut, Rp17,5 juta untuk membeli bahan material bangunan, Rp2 juta untuk membayar ongkos kerja, Rp500 ribu biaya operasional.

"Dari 20 juta itu, 17 juta 500 ribu untuk bahan bangunan, 2 juta untuk ongkos kerja, 500 ribu untuk BOP," jelasnya.

Pada tahun ini, sebanyak 21 rumah di Kelurahan Awirarangan menerima bantuan rutilahu. Sebelum penerima mendapatkan bantuan, dibuat kesepakatan terlebih dahulu dengan pihak toko bangunan dan pihak LPM.

Baca berita sebelumnya https://www.kuningannews.com/2022/08/rumahnya-roboh-bu-yuyun-dan-pak-ugan.html?m=1

Kesepakatan yang dimaksud terkait barang apa saja yang akan dibeli serta apakah sanggup membayar tambahan biaya selama proses pembangunan, karena mengandalkan dana bantuan saja sebesar Rp17,5 juta tidak cukup.

"Karena 17,5 juta itu hanya berbentuk material, sedangkan biaya perbaikan lebih dari itu. Kalau sanggup, tanda tangan di atas materai, kita berikan bantuan. Kalau tidak, kita cari yang lain," jelas Romli.

Terkait Ugan yang ternyata tidak sanggup melanjutkan proses pembangunan rumahnya, Andi Hermana, sekretaris LPM, menjelaskan bahwa renovasi rumah milik Ugan meleset dari rencana awal, sehingga biaya yang sudah ada tidak cukup untuk menyelesaikan renovasi rumah.

"Perhitungan kami maksimal tiga cakar ayam untuk sebelah sisi tebingnya, tapi jadinya enam. Jadi (biaya) swadayanya masuk semua ke situ," jelas Andi. (Tri Asep)

Rabu, 10 Agustus 2022

Tadinya Banyak Lubang, Jalan Baru Awirarangan Sekarang Jadi Mulus

 

Jalan Baru Awirarangan yang sedang dalam proses perbaikan, Rabu (10/8/2022). (Foto: Tri Asep)

Kuningan News - Jalan Baru Awirarangan saat ini sedang diperbaiki. Berdasarkan pantauan dari reporter Kuningan News pada Rabu (10/8/2022), Jalan Baru yang awalnya banyak lubang ini sekarang sudah rata tertutup aspal.

Menurut informasi yang reporter Kuningan News dapatkan dari salah satu pekerja di sana, Jalan Baru Awirarangan sudah diperbaiki sejak sekitar satu bulan yang lalu.

"Kira-kira udah satu bulan lebih lah," katanya.

Sampai sekarang perbaikan jalan masih dalam proses, lajur kanan sudah dilapisi kembali dengan aspal, sementara lajur kiri baru meratakan lubang-lubang di jalan.

Jalan Baru Awirarangan ini memang sudah mesti diperbaiki sejak dulu, karena kondisinya cukup parah. Kondisi jalan penuh lubang ditambah banyak pasir mengakibatkan rawan terjadi kecelakaan. (Tri Asep)

Rumahnya Roboh, Bu Yuyun dan Pak Ugan Butuh Donasi

Keadaan rumah Bu Yuyun dan Pak Ugan ketika roboh. (dokumentasi)

Kuningan News - Rumah Yuyun Yunengsih dan Ugan Suganda yang beralamat di Gang Pakuon RT 2/RW 6 Kelurahan Awirarangan Kecamatan Kuningan mengalami kerobohan sejak Desember tahun kemarin.

Kerobohan terjadi karena air parit merembes ke dalam fondasi rumah saat terjadi hujan deras. Akibatnya bagian dapur dan kamar mandi rumah tersebut ambruk.

"Jadi air dari (parit) sini ngerembes ke fondasi rumah. Ya jadi semuanya ambruk," kata Pak Ugan, menjelaskan penyebab kerobohan rumah kepada reporter Kuningan News saat dikunjungi, Rabu (10/8/2022).

Saat rumahnya roboh, Bu Yuyun dan Pak Ugan sedang tidak berada di rumah. "Saya lagi di rumah sakit, ada saudara yang sakit. Si Bapak lagi yasinan," jelas Bu Yuyun.

Akibat tidak ada biaya, meskipun sudah roboh sejak Desember tahun kemarin, tetapi Rumah Bu Yuyun dan Pak Ugan baru diperbaiki seminggu yang lalu mengandalkan bantuan rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Bagaimana ya, mau (langsung) diperbaiki juga enggak ada uangnya. Alat-alat dan bahan baru datang tanggal 17 (Juli). Pengerjaan mulai 1 Agustus. Dapat bantuan dari provinsi," kata Bu Yuyun.

Namun, bantuan tersebut tidak cukup, karena hanya memberikan peralatan dan bahan-bahan--itu pun masih kurang. Sementara untuk memperbaiki rumah diperlukan juga biaya untuk membayar tukang.

"Meskipun yang mengerjakan masih saudara juga, tapi kan tetep aja harus nyediain kopi dan rokok. Nanti Senin buat ngebayar dua juta juga belum ada uangnya," ungkap Bu Yuyun.

Saat ini (Rabu, 10/8/2022) rumah mereka sedang diperbaiki. (Foto: Tri Asep)


Karena proses perbaikan baru dimulai seminggu kemarin, selama enam bulan Bu Yuyun dan Pak Ugan beserta satu anaknya tinggal di rumah dengan kondisi dinding terbuka. Jika hujan, air masuk ke dalam rumah.

"Kalo hujan ya banjir di sini. Ya mau gimana lagi, mau tinggal di orang tua tapi banyakan di sana, enggak enak," kata Bu Yuyun.

Bu Yuyun berharap menerima donasi, entah dari pihak manapun. Karena penghasilan dia dan suaminya tidak mencukupi untuk memperbaki rumah. Anaknya yang tidak sempat lulus sekolah menengah juga belum bekerja.

Bu Yuyun bekerja sebagai pegawai usaha bubur dengan bayaran Rp50.000 per hari. Sementara Pak Ugan bekerja serabutan sebagai pengembala kambing milik orang lain dengan penghasilan yang tidak tentu.

"Saya kerja (di tempat) dagang bubur di pasar, 50 ribu sehari," kata Bu Yuyun. "Saya mah nyari rumput buat kambing punya orang, serabutan," tambah Pak Ugan. (Tri Asep)

Selasa, 09 Agustus 2022

Perpustakaan "Insan Cita" Desa Kertayasa Bukan Sekadar Tempat Membaca Buku

Anak-anak sekolah dasar sedang mengoperasikan komputer di Perpustakaan "Insan Cita" Desa Kertayasa, Senin (8/8/2022). (Foto: Tri Asep)


Kuningan News - Perpustakaan "Insan Cita" Desa Kertayasa yang pada tahun 2021 kemarin meraih juara kedua Lomba Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Barat bukan sekadar tempat membaca dan meminjam buku. Perpustakaan ini juga mengadakan kegiatan bimbingan belajar, pelatihan kerajinan dan kewirausahaan, kursus komputer, serta perlombaan.

Hal tersebut dikarenakan Perpustakaan Insan Cita merupakan implementasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah program dari Dinas Perpustakaan Nasional yang bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya.

Salah satu pelatihan yang diadakan Perpustakaan Insan Cita adalah program Petani Milenial, program yang diisi oleh petani-petani muda desa, sekarang sudah bisa membuat pupuk organik secara mandiri. Langkah-langkah pembuatan pupuk organik tersebut petani dapatkan dari literatur yang tersedia di perpustakaan.

"Contohnya program Petani Milenial. Sekarang sudah bisa membuat semua (pupuk)-nya secara organik. Itu semua berdasarkan literatur buku yang ada. Jadi perpustakaan berbasis inklusi sosial tidak hanya sekadar baca dan pinjam buku," jelas Arief Amarudin, Kepala Desa Kertayasa, Senin (8/8/2022).

Perpustakaan tersebut juga mengadakan kursus komputer gratis untuk anak-anak. Pengajarnya adalah pengurus perpustakaan dan staf Desa Kertayasa itu sendiri.

"Kita buka kursus komputer gratis untuk anak-anak sekolah dasar. Waktunya seminggu dua kali. Kita bagi waktu, pagi sampai siang kita kerja di desa, siang sampai sore kita berbagi tugas untuk mengajar les komputer," jelas Siti Rohanah, Kepala Perpustakaan Insan Cita, Senin (8/8/2022).

Selain itu, perpustakaan mengadakan bimbingan belajar untuk anak-anak sekolah dasar. Bimbingan belajar dilakukan ketika jam istirahat atau setelah jam pulang sekolah.

"Kita adakan bimbel, mentornya dari kita-kita juga. Kalau misalkan ada anak yang belum bisa membaca, kita ajarkan di sini," jelas Siti.

Selain program untuk pemuda dan anak-anak, ada juga program yang diperuntukkan untuk ibu-ibu, yaitu pelatihan pembuatan kerajinan.

"Kita adakan kegiatan membuat bunga, kan ibu-ibu pada seneng tuh. Sebelumnya baca dulu, nanti baru praktik," ungkapnya.

Kepala Desa Kertayasa mengungkapkan ke depannya Perpustakaan Insan Cita akan mengadakan saung baca. Setiap saung yang ada di Desa Kertayasa akan disediakan buku-buku agar masyarakat dapat membaca tanpa perlu ke perpustakaan.

"Ke depannya kita akan mengadakan saung baca. Setiap saung akan disediakan buku-buku. Jadi masyarakat tidak sekadar main HP, tapi juga membaca," ungkap Arief. (Tri Asep/bersambung)

Senin, 08 Agustus 2022

KKN Angkara IAIN Cirebon Tutup Kegiatan dengan Lomba Futsal

Pertandingan final antara Dusun Wage dan Dusun Pahing kategori remaja yang dimenangkan Dusun Wage, Senin (8/8/2022). (foto : Tri Asep)

Kuningan News - Kelompok KKN Angkara IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang menyelenggarakan KKN di Desa Cilaja Kecamatan Kramatmulya menutup rangkaian kegiatannya dengan lomba futsal.

Kegiatan lomba futsal ini telah dilaksanakan selama tiga hari, dari hari Sabtu (6/8/2022) sampai hari ini, Senin (8/8/2022). Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pesona (Pekan Seni dan Olahraga). Untuk kegiatan pekan seni akan diselenggarakan mulai Rabu (10/8/2022).

"Kegiatan lomba ini sebenarnya merupakan bagian dari Pesona Cilaja. Pekan Seni dan Olahraga. Untuk seni nanti akan dimulai hari Rabu, lomba kaligrafi," jelas Lutfi Mubarok, Ketua Kelompok KKN Angkara IAIN, Senin (8/8/2022).

Hari ini adalah pertandingan final lomba futsal yang mempertemukan tim Dusun Wage dan Dusun Kliwon untuk kategori anak-anak juga tim Dusun Wage dan Dusun Pahing untuk kategori remaja. Kategori anak-anak dimenangkan oleh tim Dusun Kliwon, sementara kategori remaja oleh tim Dusun Wage.

Kegiatan lomba futsal ini bertujuan untuk membangkitkan sportivitas dan kreativitas para peserta serta memberi tahu masyarakat akan potensi yang dimiliki anak-anak.

"Kenapa harus olahraga? Bertujuan agar warga masyarakat tahu mengenai pengembangan potensi. Juga agar anak-anak terlatih secara sportivitas dan kreativitas," jelas Lutfi.

Pesona merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang bernama Taman Belajar. Selain kedua program tersebut, program yang diselenggarakan oleh Kelompok KKN Angkara adalah  survei UMKM, Jumat Bersih,  marhabanan, dan pengajian. (Tri Asep)