Langsung ke konten utama

Postingan

Sejarah Peradaban Islam dan Kontribusi Intelektual Dunia

  Kajian Sejarah Peradaban Islam HMI Komisariat Addin Cirebon. Kuningan News - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Addin menunjukkan komitmennya dalam pembinaan kader dengan mengadakan kajian follow up setelah Basic Training Latihan Kader 1 (LK1). Kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian penguatan pemahaman lima materi wajib HMI yang dilaksanakan pada Jum’at (10/10/2025). Kajian ini berlangsung di Taman Pelangi UIN SSC dan mengangkat tema "Sejarah Peradaban Islam (SPI)" . Tema ini dipilih karena merupakan materi pokok yang menjadi landasan ideologis dan historis bagi kader HMI. Kegiatan yang dihadiri oleh para kader baru hasil LK1 ini, dilakukan dalam rangka pendampingan dan pemberian pandangan strategis. Dalam kajian ini, pemateri Agam Rahmat Prayogo, S.Hum, memaparkan berbagai perkembangan sejarah peradaban Islam. Ia menjelaskan perjalanan Islam mulai dari masa Rasulullah SAW, Khulafaur Rasyidin, hingga kejayaan peradaban Islam di era kekhalifahan Umayyah, Abbasi...

Mengenal Ciri-ciri Penyalahguna Narkoba: Mata Merah hingga Berat Badan Turun

Ilustrasi pengguna narkoba. Kuningan News - Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kuningan, Agus Mulya MSi, mengungkapkan ciri-ciri pengguna narkoba, seperti mata merah hingga berat badan turun.   Menurutnya, penyalahgunaan narkoba berdampak pada kesehatan fisik, psikologis, dan sosial. Setiap jenis zat  menimbulkan efek yang berbeda pada tubuh dan perilaku penggunanya.  "Mengenali ciri-ciri penyalahguna sejak dini menjadi langkah penting dalam pencegahan dan penanganan," ujar Agus, Jumat (10/10/2025). Agus menjelaskan, narkotika baik yang berasal dari tanaman atau sintetis, bekerja pada sistem saraf pusat dan dapat menimbulkan efek menenangkan, menghilangkan rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan.  Ia menyebutkan, penyalahguna narkotika golongan I, seperti ganja, heroin, kokain, LSD, dan sabu, dapat menimbulkan perubahan drastis dalam perilaku, seperti menjadi mudah marah, sulit berkonsentrasi, atau hiperaktif. Secara fisik, gejala yang dialami yaitu,...

Acungi Jempol Kuningan Adiluhung, PAN dan NAsDem Beri 7 Pesan Penting untuk APBD 2026

Pelaksanaan Kuningan Adiluhung di Jakarta. Kuningan News – Fraksi Amanat Restorasi DPRD Kabupaten Kuningan, gabungan PAN dan NasDem, memuji “Kuningan Adiluhung” yang digaungkan Pemkab Kuningan dan. Kuningan Adiluhung, dianggap sebagai branding kuat yang mampu menarik investor dalam skala yang lebih besar. Pujian itu, tertuang dalam PU Fraksi terhadap Raperda APBD TA 2026. Dalam PU yang ditandatangani Ketua Fraksi H Uba Subari dan Sekretaris Hj Lin Yulianti SE itu, Fraksi Amanat Restorasi tidak hanya memuji Kuningan Adiluhung, tapi juga mengacungi jempol untuk beberapa langkah yang sudah ditempuh Pemerintah Daerah. Meskipun, berbarengan dengan pujian itu, Fraksinya juga memberi 7 poin catatan serius. Poin Aspirasi Fraksi Amanat Restorasi DPRD Kuningan ke Bupati Pertama, penyelesaian persoalan gagal bayar. Fraksi Amanat Restorasi memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas ikhtiar Pemerintah Daerah dalam menuntaskan persoalan yang selama ini membebani fiskal Kabupaten Kuningan...

APBDes dan Ilusi Kemandirian Desa

Dadan Satyavadin. Kuningan News - Dalam wacana pembangunan, desa kerap disebut sebagai ujung tombak. Tetapi di banyak tempat, termasuk di Kabupaten Kuningan, semangat itu sering berhenti di slogan. Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) masih belum berpihak secara langsung kepada rakyat. APBDes yang seharusnya menjadi instrumen kemandirian, kini lebih sering menjadi perpanjangan tangan kepentingan birokrasi pemegang kekuasaan. Banyak pembiayaan kewenangan kabupaten diselipkan di APBDes, membuat arah pembangunan desa kehilangan makna lokalnya. Hal yang semestinya menjadi ruang aspirasi warga, justru berubah menjadi daftar belanja titipan program. Sejatinya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menegaskan bahwa desa memiliki hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa. Begitu pula Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 memberi ruang bagi pemerintah desa untuk mengelola keuangan berdasarkan musyawarah, kebutuhan real, dan potensi masyarakat. Namun fakta di lapanga...

Camat Ciwaru Sumbang 2 Medali Emas, Kuningan Juara Umum Catur di Porsenitas XII Indramayu 2025

Cabor catur Kabupaten Kuningan Juara Umum Catur di Porsenitas XII Indramayu 2025   Kuningan News - Camat Ciwaru Ade Bunyamin, SE. M. Siberhasil memboyong 2 medali emas untuk Kabupaten Kuningan dalam pertandingan catur di ajang Porsenitas XII yang digelar di Kabupaten Indramayu Jawa Barat, Kamis - Jumat (9-10/10/2025). Ade Beye, panggilan akrabnya berhasil meraih medali emas pada nomor catur cepat perorangan dan catur beregu prestasi dengan waktu pikir 15 menit yang dilaksanakan di Gedung BKAD Indramayu. Dalam ajang tersebut, Tim Kabupaten Kuningan belum pernah terkalahkan oleh tim kabupaten/kota lainnya sampai dengan berhasil menyabet juara dan meraih medali.  Tak hanya Ade Beye yang berhasil menyabet gelar dalam ajang tersebut, Eman Sulaeman, kontingen asal Kecamatan Karangkancana, juga berhasil memboyong medali perunggu dari pertandingan catur perorangan. Catur perorangan sendiri terdiri dari 6 babak. Kabar gembira tersebut disampaikan pelatih Porsenitas Cabor Catur kon...

Letkol Hafda Prima Resmi Jabat Dandim Baru Kuningan

Letkol Arh Hafda Prima Agung SIP MSc MSi Kuningan News - Kodim 0615/Kuningan menggelar tradisi dan lepas sambut Dandim, Jumat (10/10/2025) di Makodim Kuningan. Dalam kegiatan ini Letkol Arh Hafda Prima Agung SIP MSc MSi resmi menggantikan Letkol Arh Kiki Aji Wiryawan SSos sebagai Komandan Kodim Kuningan. Sambutan pertamanya, Letkol Hafda mengungkapkan rasa syukur atas amanah yang diterimanya. Ia juga menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh anggota Kodim Kuningan. "Alhamdulillah kita semua dapat berkumpul semoga kedepannya sehat selalu. Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada segenap anggota Kodim Kuningan beserta Ibu Persit, Alhamdulillah kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar," ujar Letkol Hafda. Letkol Hafda menekankan pentingnya menjaga kehormatan dan nama baik satuan. Ia juga mengingatkan seluruh personel adalah bagian dari keluarga besar Kodim Kuningan. "Kita ada disini ini, berkumpul disini, bisa kenalan disini bahkan kita dapat gaji rezek...

Ngeri! Ibu 3 Anak Dibac*k Mantan Suami di Desa Puncak, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

IGD RS Sekar Kamulyan Cigugur. Kuningan News -  Kejadian menggegerkan terjadi di Dusun Mulya Asih 2 RT 25 RW 11 Desa Puncak Kecamatan Cigugur, Jumat (10/10/2025) pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB.  Seorang perempuan, N (44), yang juga ibu dari 3 anak, jadi korban pembac*kan mantan suaminya sendiri, S (54). Akibat kejadian itu, korban mengalami luka di kepala, jari tangan hampir putus.  Informasinya, korban dan mantan suami sudah bercerai sekitar setahun belakangan. Saat kejadian tadi pagi, mantan suami yang kini tinggal di Kelurahan Purwawinangun itu, datang ke Desa Puncak mendatangi korban yang tengah istirahat di dalam rumah. Saat insiden pembac*kan terjadi, korban menjerit.  Ia dilukai di bagian kepala. Dikatakan, korban sempat menangkis serangan mantan suaminya itu dengan tangan. Mendengar jeritan, tetangga datang mengerumuni rumah korban  Melihat tetangga berkumpul, mantan suami kabur. Warga yang kebanyakan perempuan itu (laki-laki sudah berangkat bekerja/b...

APBN untuk Pesantren Ambruk: Investigasi Dulu, Jangan Ceroboh!

  Achmad Nur Hidayat K uningan News - Publik bertanya: apakah pantas dana APBN digunakan untuk membangun kembali Pesantren Al-Akhoziny yang ambruk, padahal indikasi awal menunjukkan ada kelalaian konstruksi? Pertanyaan ini menyentuh batas antara empati sosial dan tanggung jawab fiskal.  Negara tentu wajib hadir menolong korban, namun tanggung jawab kemanusiaan tidak boleh meniadakan prinsip akuntabilitas.  Uang APBN adalah uang rakyat, hasil pajak dari warung kecil hingga pabrik besar. Maka setiap rupiah harus digunakan dengan alasan yang dapat diuji secara moral dan hukum. Empati Tidak Boleh Menutupi Kelalaian Jika keruntuhan terjadi akibat bencana alam, tentu logis bila negara menyalurkan dana darurat.  Tapi bila disebabkan oleh kesalahan manusia—kelalaian kontraktor, pelanggaran standar bangunan, atau pengawasan yang lemah—maka negara tidak bisa langsung menjadi “penebus dosa”. Analogi sederhananya: ketika seseorang menabrak mobil tetangga karena lalai, yang perta...

Berprestasi di Panggung Dunia, Santri Ponpes Al-Mutazam Sabet 6 Juara dalam Ajang International Robotics di Malaysia, TOP!

Santri Al-Multazam berhasil menorehkan prestasi di panggung internasional, IRTC 2025. Kuningan News - Prestasi membanggakan kembali diraih oleh para santri Ponpes Terpadu Al-Multazam dalam ajang bergengsi International Robotics Talent Competition (IRTC) 2025 yang diselenggarakan di Royal Military College, Kuala Lumpur, Malaysia pada 3 - 6 Oktober 2025 lalu. Sebelas santri terbaik Al-Multazam tampil luar biasa di panggung internasional, menunjukkan kemampuan, kreativitas, dan mental juang tinggi dalam kompetisi robotika yang diikuti peserta dari berbagai negara di dunia. Berikut adalah daftar Santri Berprestasi SMAIT Al-Multazam: 1. Anabela Haura Renata 2. Shafira Khairunnisa Faisal 3. Rajwa Afnan Rizqiyatul Widad 4. Tikhfi Aulia Hadilah 5. Aisha Nabila Oktaviany 6. Nyimas Vania Rahma Nabila 7. Malikha Dewi Azzahra SMPIT Al-Multazam: 1. Tasyrika Anisa Rohendi 2. Khoirun Nisa 3. Felicia Azka Aquena 4. Maulidiyah Nafisatu Izzah Raih 6 Gelar Juara Sekaligus Dalam persaingan yang ketat, pa...

Sekolah Rakyat Ada SD hingga SMA, Lulusan Dijamin Terarah

Kepala Sekolah Rakyat Kuningan, Efa Septia Nurida MPd (Foto: didin sanudin) Kuningan News - Salah satu program Presiden Prabowo, Sekolah Rakyat merupakan sekolah rintisan yang menyelenggarakan pendidikan formal setingkat SD, SMP, dan SMA. Di Kabupaten Kuningan sendiri, sekolah rintisan ini baru di launching pada Kamis (9/10/2025). Kepala Sekolah Rakyat Kuningan, Efa Septia Nurida MPd, menerangkan, pendidikan sekolah rakyat ini sama seperti sekolah lainnya, SD 6 tahun, SMP dan SMA 3 Tahun. Namun, sistem perekrutannya berbeda karena SR baru dibuka pada bulan Oktober.  "Targetnya seperti pendidikan biasa,  ini kan formal, cuma sistem rekrutmen awal sedikit berbeda, karena baru sekarang di bulan Oktober pembukaannya. Jadi sedikit berbeda dengan rekrutmen SD atau sekolah lainnya," ujar Efa. Sekolah Rakyat juga menyediakan pendidikan formal yang berkualitas, mereka akan dibimbing selama sekolah. Tak hanya itu, lulusannya juga tidak akan dibiarkan begitu saja. "Arahan Pak Ment...