Kuningan News: tragedi
Tampilkan postingan dengan label tragedi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tragedi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 19 Januari 2025

Diduga Korslet Listrik, TK Miftahul Falah Ciawilor Kebakaran, Warga Panik

KUNINGAN (NEWS) – Sebuah tempat belajar anak, TK Miftahul Falah yang berada di RT 014 RW 007 Dusun Manis 1  Desa Ciawilor Kecamatan Ciawigebang, mengalami kebakaran dan membuat warga setempat panik, Sabtu (18/1/2025) malam sekitar pukul 20.30 WIB.

Bangunan seluas 7x8 meter itu, bagian terbakarnya sekitar 2x3 meter. Kebakaran sendiri awalnya diketahui tetangga bangunan TK, Lilis Lisnawati (35 tahun/Ibu Rumah Tangga). Saat sedang beristirahat di rumah, ia tiba-tiba merasa heran lampu di rumahnya mati. Karena takut, Lilis mengunci pintu rumah.

Beberapa saat kemudian terdengar suara seperti percikan api. Kemudian karena penasaran, Lilis memberanikan diri membuka pintu rumah. Saat itu Lilis melihat bangunan TK Miftahul Falah yang berada di depan rumahnya sedang terbakar api. Lilis yang merasa panik lalu berteriak memanggil warga.

Tak lama, Udin (50) beserta warga datang untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya. Pada pukul 20.38 WIB, Kasipem Ciawilor, Tajudin (42) melaporkan kebakaran tersebut ke UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kab. Kuningan.

Menerima laporan, Kepala Damkar Andri Arga Kusumah SE, menerjunkan anggotanya ke lokasi. Setibanya di TKP, langsung dilakukan pemadaman dan pendinginan. Kebakaran berhasil dipadamkan pada pukul 21.30 WIB dalam waktu ±20 menit, dibantu anggota Polsek, Babinsa, PLN, aparat desa dan warga setempat.

“Setelah dilakukan pemadaman dan pendinginan, dilakukan pengumpulan data dan menanyakan saksi-saksi di TKP bersama-sama aparat setempat, penyebab kebakaran diduga akibat dari korsleting listrik dari instalasi bangunan yang menimbulkan percikan api yang membakar barang-barang di TKP,” kata Andri Arga Kusumah.

Kebakaran sendiri tidak sampai membumi hanguskan bangunan sampai hancur. Meski begitu, TK mengalami kerugian bangunan, karpet permadani dan TV tabung didalamnya sekitar Rp 12 jutaan. Selain itu juga kejadian menimbulkan kepanikan dan trauma bagi warga sekitar. (KN-7)

Innalilahi... 4 Rumah Roboh, 15 Kediaman Lainnya Terancam Terseret Longsor Susulan di Cimara


KUNINGAN (NEWS) – Innalillahi wa innailaihi rojiun. Sebanyak 4 rumah di Pemukiman BSPS Dusun Purwasari RT 002 RW 008 Desa Cimara Kecamatan Cibeureun amblas, roboh dan hancur, Sabtu (18/1/2025) kemarin sore sekitar pukul 17.00 WIB.

Keempat rumah itu merupakan milik warga atas nama Robin, Danto, Solihin dan Sunarya. Tidak hanya itu, 15 unit rumah lainnya juga berpotensi terseret longsor susulan.

Informasi ini, mulanya diinformasikan warga setempat Agus Saeful Anwar. Ia menyebut insiden tersebut terjadi pasca wilayahnya diguyur terus oleh hujan.

Tidak hanya menginformasikan, video sedang dan pasca rubuhya rumah juga beredar luas melalui media sosial. Nampak warga setempat panik saat rumah yang kokoh dibangun tembok itu, justru hancur begitu saja di depan mata mereka.

Hal itu juga disampaikan dalam laporan BPBD Kabupaten Kuningan. Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana S STP, menginformasikan sesuai keterangan Pemdes setempat, tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut.

„Pada hari Sabtu, 18 Januari 2025 hujan intensitas sedang hingga lebat dari pukul 13.00 WIB s.d 17.00 WIB mengakibatkan tebing longsor,“ ujarnya.

Selain terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, BPBD juga mengimbau agar pemilik rumah berhati-hati. Adapun korban yang rumahnya hancur, diungsikan sementara ke rumah kerabatnya terdekat. (KN-7)

Longsor di Cimara




Minggu, 08 September 2024

Tragedi Longsor Pasir di Desa Situgede, Korban Meninggal Dunia


Kuningan News – Tragedi memprihatinkan terjadi di Dusun Babakan RT 06/02, Desa Situgede, Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan. Pada hari Minggu (8/8/2024) sekitar pukul 12.00 WIB, sebuah peristiwa longsor pasir menimbun tiga orang pekerja, yang mengakibatkan satu korban meninggal dunia.

Korban yang meninggal adalah Nasuha, seorang pria berusia 57 tahun, yang ditemukan sepenuhnya tertimbun dan diduga kehabisan oksigen. “Nasuha menderita luka berat di bagian dalam dan meninggal di lokasi kejadian,” jelas Mas Adiharto, Anggota Satpol PP BKO Kecamatan Subang.

Dua korban lainnya, Ori (48 tahun) mengalami patah tulang dan luka berat, sementara Arip (34 tahun) hanya mengalami luka ringan. Menurut keterangan dari saksi, Rahmat (44 tahun), yang kebetulan berada di dekat lokasi, mendengar suara longsoran tanah dan segera meminta bantuan.

“Saya mendengar gemuruh tanah longsor dan teriakan minta tolong,” kata Rahmat. Dia kemudian menghubungi rekan-rekannya, Heri dan Darjo, serta melaporkan insiden ini ke pihak desa, Polsek, dan Koramil.

Tim medis dari Puskesmas Subang, yang dipimpin oleh Bidan Rahmi, telah memastikan bahwa kematian tersebut disebabkan oleh kecelakaan dan tidak ada tanda-tanda tindakan kriminal. “Setelah pemeriksaan, kami menyimpulkan bahwa kematian tersebut disebabkan oleh tertimbunnya pasir,” ujar Rahmi. (KN – 9)