Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label ekonomi

KDM Dicegat Warga Awirarangan, Minta Tolong Tegakkan Keadilan

Kuningan News - Merasa jadi korban dugaan mafia tanah, pria asal Kelurahan Awirarangan Kecamatan Kuningan, Azis, menyetop Gubernur Dedi Mulyadi saat berkunjung ke Kuningan Jum’at (2/5/2025). Di sekitar Kompleks Stadion Mashud Winusaputra Kuningan itu, ia mengaspirasikan ketidakadilan yang dialaminya terkait dengan pelelangan tanah miliknya. Tanah tersebut dilelang dengan harga yang sangat jauh dari nilai sebenarnya, yakni hanya Rp201 juta. Padahal sertifikat tanahnya ditaksir mencapai sekitar Rp1 miliar. Bukan hanya itu, Azis meyakini terjadi malprosedur dalam proses pengambilalihan hak kepemilikan lahan tersebut. Dalam laporannya, Aziz meminta tolong karena memang tanahnya “dirampas” oleh mafia. Ia merasa proses pelelangan tersebut tidak transparan dan penuh kejanggalan. Ia merasa dirugikan karena merasa tidak wajar dengan harga yang minim bisa memperoleh tanah dengan 3 bangunan di dalamnya.  “Saya merasa sangat dirugikan. Tanah saya seharusnya memiliki nilai yang jauh lebih ting...

Jalan Rusak Parah, Warga Terlunta di Jalur Alternatif Sindangsari–Walahar

  Kuningan News – Setiap pagi, dentingan lonceng sepeda anak-anak dan deru motor warga menyatu dengan suara batu kerikil yang terinjak ban, menyusuri jalan penuh lubang di antara Desa Sindangsari menuju Walaharcager. Inilah potret keseharian masyarakat di jalur alternatif yang menghubungkan Cirahayu, Sindangsari, Wilanagara, dan Walahar, jalur milik Pemda Kuningan yang kini kian terabaikan. Jalan sepanjang 1,5 kilometer itu rusak hingga 80 persen. Bukan sekadar retak atau berlubang kecil, tapi benar-benar hancur di banyak titik. Saat hujan turun, genangan lumpur menjadi jebakan. Saat panas, debu mengepul dan mengaburkan pandangan. Warga menyebutnya jalur “berani mati”. "Sudah sering anak-anak jatuh dari motor saat mau ke sekolah, terutama pas musim hujan. Jalannya licin, penuh kubangan," tutur Juhriatna, Kuwu Desa Sindangsari, Senin (28/4/2025). Ia tampak lelah mengulang aduan yang sama, saban tahun, tanpa respons berarti dari pemerintah. Bagi warga, jalan itu bukan sek...

Forum Kajian Kitab Kuning Belajar Ngebatik Ke Kuningan

  Kuningan News - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Kajian Kitab Kuning (FK 3) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon baru saja melakukan rihlah muamalah di Nisya Batik, salahsatu pengerajin dan pembuat batik terkenal daerah Kuningan. Kegiatan rihlah muamalah ini diikuti oleh 30 orang yang terdiri dari para pengurus dan anggota UKM, Selasa (29/4/2025). Nisya Batik sendiri merupakan salah satu pembuat dan pengerajin batik terkenal di daerah Kuningan tepatnya di Desa Cilaja Kecamatan Kramatmulya yang sudah dirintis sejak tahun 2004. Nisya Batik sendiri buka mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB untuk hari Senin sampai Jum'at dan buka pada pukul 08.00 - 13. 00 WIB untuk hari Sabtu. Selain menjadi tempat pembuatan kain batik, Nisya batik juga menjual batik dalam produk jadi seperti baju batik kemeja, daster batik, sarung batik, dan lain sebagainya. Banyak produk yang telah dibuat dan diperjualbelikan baik secara langsung ataupun secara online. Jenis batik yang diproduksi ialah batik tulis, ba...

Bikin BUMD Melesat, Dian Diganjar Penghargaan Karena Bawa Bank Kuningan Berpredikat Excellent

  Kuningan News - Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar,M.Si berhasil meraih penghargaan TOP Pembina BUMD 2025 pada ajang TOP BUMD Awards tahun 2025. Penghargaan tersebut diberikan lantaran Bupati dianggap membawa Perumda BPR (Bank) Kuningan meraih predikat Bintang 5 (Golden Trophy) TOP BUMD Awards 2025 pada ajang yang sama. Penghargaan untuk Bupati dan Bank Kunigan sendiri diserahkan secara langsung pada Senin (28/04/2025), bertempat di Dian Ballroom – Hotel Rafles, Jakarta. Bupati Kuningan didampingi Direktur Utama Perumda BPR Kuningan, H. Dodo Warda, S.E.,M.M, Ketua Dewan Komisaris Perumda BPR, H. Kamil Ganda Permadi, M.M , Drs. H. Uca Somantri,M.Si Anggota Dewan Komisaris dan Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan Deni Heryana S.Sos. Predikat bintang lima yang diterima oleh Perumda BPR Kuningan menunjukkan predikat Excellent/luar biasa karena Perumda BPR Kuningan dinilai memiliki pencapaian kinerja yang baik, kepemimpinan dan manajemennya baik serta memiliki peran ...

Job Fair di Gor Ewangga Diserbu Warga

  Kuningan News - Job Fair ajang kegiatan untuk mencari pekerjaan. Betempat di Gor Ewangga Rabu (16/04/2025) Pagi, banyak masyarakat Kuningan yang rela antri demi mendapatkan pekerjaan.  Sebelum pukul 8 kawasan Gor Ewangga sudah dipenuhi oleh para pencari kerja. Mulai dari para pemuda, ibu-ibu, hingga bapak-bapak.  Pemuda asal Ciawigebang, Septian namanya, Ia datang ke acara tersebut untuk mencari pekerjaan. Ia sebelumnya bekerja sebagai perantau. Namun karena keinginannya untuk menikah akhirnya bertekad mencari pekerjaan di Kuningan.  "Tadina abdi damel di Jakarta si (tadinya saya kerja di Jakarta, red), cuma bade nikah jadi hoyong damel di Kuningan (karena mau menikah, ingin bekerja di Kuningan, red) kebetulan aya program ieu (kebetulan ada program ini, red)," ujarnya.  Disisi lain, seorang perempuan, Atin, berasal dari Cibingbin, ia mengatakan diadakan kegiatan Job fair, salah satu peluang dalam mendapatkan pekerjaan. "Ini sebuah peluang menurut saya, pemeri...

Kuningan Pengangguran Terbayak ke-2 se-Jabar, Sekarang Ranking 7

  Kuningan News - Ribuan pencari kerja di Kuningan datangi Gor Ewangga. Kebanyakan lulusan sekolah menengah kejuruan dan juga lulusan perkuliahan.  Menginjak 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati. Pemerintah daerah memfasilitasi warga kabupaten Kuningan dalam mencari pekerjaan. "Mudah-mudahan yang mendaftar bisa masuk, kasian yang belum mendapatkan pekerjaan. Kami memfasilitasi untuk para pencari kerja," Kata Wabup Tuti Andriani, S.H., M.Kn ketika hendak masuk mobil, Rabu (16/04/2025) pagi.  Hadir juga dari kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Drs. H. Dudi Pahrudin M.SI, mengatakan tercatat ada 13 ribu lowongan kerja. Ada 40 perusahaan yang dihadirkan, baik yang ada di Kabupaten Kuningan, maupun dari luar Kabupaten Kuningan.  "Alhamdulillah 40 perusahaan baik yang ada di Kabupaten Kuningan maupun diluar Kabupaten Kuningan bisa dihadirkan. Kurang lebih 13 ribu lowongan kerja," ujarnya. Dudi juga mengatakan, bahwa sampai tadi pagi tercatat pendaftar online me...

Jadikan TKDN sebagai Alat Tawar, Kekeliruan Strategis Yang Fundamental

  Oleh: Achmad Nur Hidayat , Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Kuningan News - Wacana mengenai potensi pelonggaran kuota impor dan fleksibilitas aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai bagian dari strategi negosiasi perdagangan, seperti yang mungkin diisyaratkan dalam beberapa diskusi kebijakan, memicu keresahan luas khususnya kepada pelaku usaha domestik. Gagasan ini, terutama jika dihadapkan pada tekanan eksternal seperti ancaman tarif dari mitra dagang besar layaknya Amerika Serikat di bawah kepemimpinan yang proteksionis, berpotensi menjadi langkah blunder yang mengorbankan fondasi industri nasional dan keberlangsungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).  Kebijakan TKDN bukanlah sekadar angka persentase dalam dokumen; ia adalah instrumen vital untuk membangun kedaulatan ekonomi, melindungi pasar domestik, dan memberdayakan pelaku usaha lokal.  Menggunakannya sebagai alat tukar dalam negosiasi adalah sebuah kekeliruan strategis yan...

Kadis PUTR Sarankan Satpol PP Hentikan Aktivitas Rumah Makan Tak Berijin

Kuningan News - Bukan hanya mie gacoan, perijinan rumah makan di Jalan Baru Sampora-Ancaran, tepatnya di Desa Cilimus jadi sorotan. Termasuk dari Kepala Dinas PUTR Kuningan, Ir I Putu Bagiasna MSi yang berwenang mengeluarkan ijin tata ruang dan PBG (IMB).  "Sampai hari ini kami belum menerima permohonan dari pengelola rumah makan tersebut (Jalan Baru Cilimus). Bagaimana kami mengeluarkan perijinan kalau permohonannya belum ada," ungkap Putu kala dikonfirmasi Kuningan News, Kamis (20/3/2025). Ada dua perijinan yang seharusnya ditempuh yaitu Ijin Tata Ruang dan PBG. Khusus Tata Ruang kaitan dengan kelayakan fungsi lahan untuk dijadikan tempat usaha. Apakah masuk kawasan LP2B (Pertanian Berkelanjutan) atau bukan.  "Sampai sekarang kami belum tau apakah itu lahan pribadi atau tanah bengkok yang disewa. Pemiliknya siapa juga siapa, kami belum tau. Lalu apakah itu lahan sawah atau bukan. Kalau LP2B (lahan pertanian berkelanjutan), tidak ada toleransi. Itu harus dibongkar,...