Langsung ke konten utama

Jelang Natal, Harga Telur dan Daging Masih Tinggi, Tapi Cabai Turun

 

Pendataan Harga di Pasar Kepuh (foto: dok. pasar kepuh)

Kuningan News - Menjelang libur natal dan tahun baru (Nataru), harga komoditas bahan pokok di pasaran terpantau fluktuatif hari ini, Senin (22/12/2025).

Untuk harga telur dan daging ayam misalnya, terpantau belum mengalami penurunan. Bahkan, kacang-kacangan harganya naik.

Namun sebaliknya, harga berbagai komoditas cabai justru kompak mengalami penurunan harga hari ini. 

"Pantauan hari ini, Jelang Nataru harga cabai mulai berangsur turun. namun harga kacang hijau dan kacang tanah malah naik. Sedangkan untuk harga Telur dan daging ayam sampai saat masih tinggi," kata Arisman, petugas pendata harga di Pasar Kepuh Kuningan. 

Berikut informasi perkembangan harga kebutuhan bahan pokok di Pasar Kepuh Kuningan: 

  *1. BERAS dan KETAN*
a.Premium Rp 14.000/kg
b.Medium Rp 13.000/Kg
c.Termurah Rp 12.000-12.800/kg
d.SPHP Rp.12.000/kg
e.Ketan Putih Rp 17.000 - 19.000 kg
f.Ketan Hitam Rp 28.000/kg

  *2. GULA*
a.Gula Pasir Rp 17.000- 17.500/kg
b.Gula Merah Rp 16.500-19.500/kg (turun dari Rp 17-20ribu)

  *3. MINYAK*
a.Minyak Curah Rp 19.500-20.000 /kg
b.Minyak Kemasan Rp 18.000-22.000/liter (Tergantung Merk)
c.Minyak KITA : 18.000/Liter 

 *4. TERIGU DAN GARAM*
a.Terigu Biasa Rp.8.000-8.500/kg
b.Terigu Segitiga Biru Rp.11.000-12.000/kg
c.Garam Yodium Rp.2000/bks

  *5. CABE*
a.Cabe Merah Rp 40.000- 45.000/kg (turun dari harga maksimal Rp 50ribu)
b.Cabe Hijau Rp 25.000-30.000/kg (turun dari harga maksimal Rp 35ribu)
c.Cabe Rawit Hijau Rp 55.000-60.000/kg (turun dari harga maksimal Rp 65ribu)
d.Cabe Rawit Merah Rp 60.000-70.000/kg (turun dari Rp 70-85ribu)
e.Cabe Kriting Merah Rp 40.000-50.000/kg (turun dari Rp 55-60ribu)
f.Cabe Kriting Hijau Rp.30.000

 *6. BAWANG*
a.Bawang Merah Rp 40.000-45.000/kg (turun dari harga maksimal Rp 50ribu)
b.Bawang Putih Rp 35.000/kg
c.Bawang Bombay Rp 35.000/kg

 *7. KACANG-KACANGAN*
a.Kacang Tanah Rp 42.000/kg
b.Kacang Hijau Rp 33.000/kg (naik dari Rp 29ribu)
c.Kacang Kedelai Impor Rp.14.000/kg

  *8. SAYURAN*
a.Wortel Rp 18.000-20.000/kg
b.Kol Rp 7.000/kg
c.Tomat Rp 8.000-10.000/kg (turun dari Rp 10-12ribu)
d.Buncis Rp 10.000-12.000/kg (turun dari Rp 12-14ribu)
e.Kentang Rp 15.000-17.000/kg
f.Ketimun Rp 10.000-12.000/kg
g.Sawi Putih Rp10.000-12.000/kg
h.Bawang Daun Rp.12.000-14.000/kg (turun dari harga maksimal Rp 15ribu)
i.Labu Rp.6000-7000/Kg
j.Toge Rp.15.000

  *9. DAGING*
a.Daging Sapi Rp 125.000/kg
b.Daging Kambing Rp 150.000/kg
c.Daging Ayam Rp 40.000-42.000/kg
d.Daging Ayam Fillet Rp 45.000-50.000/kg
e.Daging Ayam Kampung Rp 65.000-70.000/ekor
  
 *10. TELUR*
a.Telur Ayam Rp 30.500-31.000/kg
b.Telur Ayam Kampung Rp 3.500/butir
c.Telur Bebek Rp 3.000/butir

  *11. IKAN*
a.Ikan Tongkol Rp 28.000/kg
b.Ikan Kembung Rp 35.000/kg
c.Ikan Bandeng Rp 33.000/kg
d.Ikan Gurame Rp 60.000/kg
e.Ikan Mujair Rp 32.000/kg
f.Ikan Lele Rp 27.000/kg
g.Ikan Teri Asin Rp 80.000/kg
h.Udang Tawar Sedang Rp 50.000 - 60.000/kg

*12. BUAH-BUAHAN dan HASIL BUMI*
a.Jeruk Lokal Rp 25.000/kg
b.Pisang Ambon Rp 8.000/kg
c.Ketela Pohon Rp 5.000/kg
d.Ubi Rp 7.000/kg
e.Talas biasa Rp 9.000/kg
f.Talas Bogor Rp 13.000/kg

(KN-7)

HOT NEWS

Sah! KDM Tetapkan Upah Minimum Kabupaten Kuningan Tahun 2026, Segini Besarannya

 Surat Keputusan UMK kabupaten/kota di Jawa Barat tahun 2026 Kuningan News  -  Gubernur Jawa Barat telah mengeluarkan Surat Keputusan terkait Upah Minimum Kabupaten Kota (UMK) untuk tahun 2026 pada Rabu (24/12/2025). Dalam keputusan tersebut, Kabupaten Kuningan ditetapkan nominal UMK sebesar Rp 2.369.380 rupiah. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kuningan Guruh Zulkarnaen menjelaskan UMK Kuningan lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa daerah lain di Jawa Barat. “Kita saat ini lebih baik dari Pangandaran dan Banjar di posisi ke-27,” ungkapnya. Dua tahun kebelakang tahun 2024 gaji UMR Kuningan tercatat sebesar Rp 2.074.666 rupiah dan saat ini tahun 2025 gaji UMR Kuningan tercatat sebesar Rp 2.209.519 rupiah. Walaupun secara nominal ada penambahan dari tahun-tahun sebelumnya namun kenaikan ini hanya sekitar Rp 150.000 rupiah saja.  Inflasi dan kenaikan cost of living di Kuningan menjadi pertimbangan kenaikan besaran gaji UMK Kuningan dan kabupaten/kota lainnya di Ja...

Waduh, Sejumlah Dapur MBG di Kuningan Pilih Berhenti Operasional, Ternyata Karena....

Dapur Program MBG. Kuningan News - Meski dikatakan MBG akan terus berjalan saat libur sekolah, beberapa SPPG alias dapur MBG, mengumumkan henti operasional sementara jelang akhir tahun 2025.  Hal ini ternyata terjadi serentak nasional, termasuk di Kabupaten Kuningan. Alasannya, karena tersendat pencairan dari pusat. Itulah penjelasan yang disampaikan Korwil MBG Kabupaten Kuningan Nissa Rahmi, Rabu (24/12/2025) kemarin. Ia megaku, fenomena ini terus dilakukan follow up karena pencairan itu persoalannya dari Pusat. "Terkait SPPG yang henti operasional memang sedang banyak terjadi, tidak di Kuningan saja. Hal ini sudah sedang follow up dari beberapa hari yang lalu karena pencairan ini memang dari pusat, setiap hari dilakukan update SPPG mana saja yang dananya belum cair Dikatakan Nissa Rahmi, ada setidaknya 7 dapur MBG yang masih menunggu pencairan. Berikut daftarnya: 1. SPPG Kuningan Pancalang Kahiyangan 2. SPPG Kuningan Darma Jagara 3. SPPG Kuningan Kadugede Tinggar 4. SPPG Kuninga...

Perbedaan Teologi dan Fiqih antara Syiah dan Sunni

Pendahuluan Perbedaan teologis dan fiqih antara Syiah dan Sunni bukan sekadar perbedaan ritualistik, melainkan hasil sejarah panjang pembentukan otoritas keagamaan : Syiah dan Sunni, dinamika politik pasca wafatnya Rasulullah, perkembangan metodologi hukum dan dalam konteks modern, serta implikasi geopolitik global.  Memahami perbedaan ini secara utuh sangat penting, bukan hanya untuk memahami interaksi intra-umat, tetapi juga untuk membaca arah geopolitik dunia Islam dalam isu-isu mendesak seperti Palestina, hegemoni regional, dan konflik global.¹ 1. Fondasi Epistemologis: Imamah vs. Syura Syiah Imamiyah menempatkan imamah sebagai bagian inti akidah dan kelanjutan dari misi kenabian. Imamah bukan sekadar jabatan politik, melainkan “otoritas ilahiah” yang diyakini ma‘shum dan menjadi hujjah atas umat.  Al-Kulaini dalam al-Kāfi menegaskan bahwa perkataan Imam adalah hujjah sebagaimana perkataan Rasulullah.² Sunni, sebaliknya, memandang kepemimpinan sebagai wilayah ijtihad manus...

Anggota Ekskul Candradimuka SMAN 3 Kuningan Ikuti Diklatsar, Dilatih Navigasi Darat dan Mountaineering

Anggota  Candradimuka  SMAN 3 Kuningan belajar Navigasi Darat. Kuningan News – Ekstrakurikuler Pendaki Gunung dan Penempuh Rimba (Candradimuka) SMA Negeri 3 Kuningan menuntaskan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) angkatan ke-31 di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Kegiatan tersebut berlangsung selama lima hari dan diikuti oleh 10 peserta. Ketua Umum Candradimuka SMAN 3 Kuningan, Yazid, mengatakan Diklatsar merupakan tahapan wajib bagi calon anggota sebelum resmi menjadi bagian dari organisasi pecinta alam tersebut. “Diklatsar menjadi proses pembentukan dasar, baik keterampilan maupun karakter, agar peserta siap menjalani aktivitas kepecintaalaman secara bertanggung jawab,” ujar Yazid, Kamis (25/12/2025). Ia menjelaskan, materi pelatihan difokuskan pada navigasi darat (navdar) dan mountaineering, serta dibekali teknik tali-temali, survival, dan pengenalan botani serta zoologi praktis. Seluruh materi disampaikan melalui kombinasi teori dan praktik lapangan. Me...

Innalillahi! Warga Desa Purwasari Ditemukan meninggal di Sawah

Warga Desa Purwasari Ditemukan meninggal di Sawah Kuningan News   - Seorang pria berusia 60 tahun ditemukan meninggal dunia di area sawah Dusun Wage Desa Purwasari Kecamatan Garawangi pada Minggu (28/12/2025). Korban, yang diketahui bernama Dedi Rukandi, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa pada pagi hari. Penemuan jenazah Dedi oleh warga setempat mengejutkan masyarakat. Menurut keterangan dari pihak kepolisian yang melakukan identifikasi, Dedi merupakan warga Dusun Puhun, Desa Purwasari.  Salah satu aparat Desa Purwasari Sugandi yang menjabat sebagai Kasi Pemerintahan, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan keadaan Dedi bukan disebabkan oleh tindakan kekerasan atau pembunuhan.  "Ini bukan termasuk kasus pembunuhan, melainkan akibat penyakit yang sudah diketahui oleh keluarga dan warga," jelas Sugandi. Dedi diduga mengalami serangan jantung dan beberapa penyakit bawaan yang menjadi penyebab kematiannya. Hal ini diperkuat dengan informasi Dedi telah menderita pen...

Cirebon Banjir Karena Ciremai Gundul? H Abidin Sebut TNGC Gagal Lakukan Tugas, Minta Oknum Nakal Ditangkap!

H Abidin SE, pengamat kebijakan publik. Kuningan News - Pengamat kebijakan publik sekaligus warga lereng Gunung Ciremai, H Abidin SE menyayangkan terjadinya banjir besar di Cirebon, yang ditenggarai kiriman dari wilayah utara Ciremai. "Dengan adanya kejadian banjir dari wilayah utara ke Cirebon, harus dijadikan pembelajaran," kata Abidin, Rabu (23/12/2025). Ia kemudian memgingat apa yang terjadi beberapa puluh tahun ke belakang. Dimana pada tahun 1982, pernah terjadi banjir bandang besar yakni di jalur irigasi Sanghyang Talaga Majalengka yang menelan korban ratusan nyawa hilang. Belum lagi kejadian di jalur irigasi Cipager, yamg menelan kerugian ratusan hektar sawah, ratusan ternak sapi kerbau babi, ludes oleh banjir bandang. Adalgi jalur irigasi Cilengkrang, yang kerugiannya hampir sama, memgakibatkan ratusan hektar sawah Kecamatan Kramatmulya rusak. Juga membuat petani ikan rugi besar karena kolamnya terdampak. "Untuk wilayah utara (ke Cirebon) tidak ada banjir pada wa...

Banjir Cirebon Gara-gara Ciremai Gundul? BTNGC Minta Lihat Penyebab Banjir Secara Komprehensif, Komitmen Terus Lakukan Penghijauan

Peningkatan luasan tutupan lahan. Kuningan News - Banjir yang menimpa sebagian wilayah Cirebon dan diasosiasikan limpahan dari Gunung Ciremai karena berada di hilir/bawah gunung, tidak diamini begitu saja oleh Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC). Bahkan, tudingan BTNGC tidak kerja yang disampaikan salah satu tokoh Cisantana, dijawab TNGC dengan data-data. Kepala BTNGC Toni Anwar, melalui Humas Ady Sularso, menjelaskan bahwa sejak alih fungsi dari hutan produksi dan lindung menjadi kawasan konservasi (TN Gunung Ciremai tahun 2004) atas dorongan DPRD dan Pemda Kabupaten Kuningan serta Majalengka, telah dilakukan kegiatan rehabilitasi/pemulihan ekosistem. Pemulihan, kata pihak BTNGC, sudah dilakukan seluas 5.395,673 ha (periode 2009 s.d 2024) dengan jenis endemik seperti beringin, salam,puspa,jamuju,petag, dll dan  jenis MPTS  seperti duren, jengkol, nangka, petai, jambu, dll (maksimal 10% dari tanaman endemik) yang dapat memberikan manfaat bagi satwa liar dan juga manusi...