Langsung ke konten utama

Kasus Peretasan WhatsApp Bupati Kuningan, Diskominfo Dikritik: "Di Mana Fungsi Pengamanan Digital?"



Kuningan News – Kasus peretasan akun WhatsApp milik Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, telah menciptakan keresahan di tengah masyarakat dan memicu kritik tajam terhadap Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kuningan. Peristiwa ini menyoroti kelemahan dalam pengamanan digital yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.


Oon Mujahidin, Koordinator Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), menilai bahwa Diskominfo telah gagal menjalankan peran strategisnya dalam melindungi sistem komunikasi pejabat publik dari ancaman siber. "Ini tamparan keras bagi Diskominfo yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam keamanan informasi," ujarnya pada Rabu (30/7/2025).


Mujahidin, yang akrab disapa Om Pecoy, menegaskan bahwa tidak terlihat adanya sistem deteksi dini atau pengamanan digital yang berjalan. “Apa fungsi mereka selama ini? Warga dibikin bingung. Sementara Diskominfo diam saja. Ini bukti lemahnya manajemen krisis dan buruknya komunikasi publik,” tegasnya.


Kritik terhadap Diskominfo tidak hanya berfokus pada reaksi mereka terhadap peretasan, tetapi juga pada kesiapan teknis dan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. "Seharusnya sudah ada protokol keamanan digital bagi seluruh pejabat daerah, minimal untuk kepala dinas, camat, hingga bupati," tambahnya.


Pecoy mengkhawatirkan jika akun WhatsApp seorang kepala daerah dapat diretas dengan mudah, bagaimana nasib data strategis lainnya yang lebih berisiko. "Ini menunjukkan bahwa pengamanan terhadap informasi vital masih sangat lemah," ujarnya.


Ia mendorong pemerintah untuk melakukan audit menyeluruh terhadap infrastruktur komunikasi digital Pemkab Kuningan. "Peningkatan kapasitas personel Diskominfo sangat diperlukan agar dapat menghadapi insiden darurat digital seperti ini," imbuhnya.


Mujahidin juga mengingatkan agar kasus ini tidak bernasib sama seperti polemik layanan WhatsApp Lapor Meleset yang sebelumnya ramai namun hilang tanpa kejelasan. "Kalau lagi viral baru sibuk, setelah itu hilang tanpa solusi. Kita tidak ingin kasus ini jadi satu dari sekian banyak skandal digital yang tidak pernah dituntaskan," tegasnya.


Dalam situasi ini, masyarakat berharap agar Diskominfo segera memberikan klarifikasi dan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah peretasan serupa di masa mendatang. Keterbukaan informasi dan komunikasi yang jelas sangat penting untuk memulihkan kepercayaan publik.


Dengan meningkatnya ancaman siber di era digital, penting bagi pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan tegas dalam memperkuat pengamanan digital. Kasus peretasan ini seharusnya menjadi momentum bagi Diskominfo untuk berbenah dan meningkatkan sistem keamanan agar kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang. (KN-12)

HOT NEWS

Potret Kekayaan 7 Pengusaha di Kabupaten Kuningan

Kuningan News - Kabupaten Kuningan, meski dikenal dengan keindahan alam dan wisata pegunungannya, juga merupakan rumah bagi beberapa pengusaha yang sukses di berbagai sektor bisnis. Keberadaan mereka menunjukkan bahwa Kuningan memiliki potensi ekonomi yang berkembang pesat, dipicu oleh inovasi dan ketekunan para pelaku usaha lokal. Salah satu sektor yang dominan di wilayah ini adalah ritel. Beberapa toserba besar menjadi andalan masyarakat Kuningan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Para pengusaha yang sukses di sektor ini berhasil mengelola jaringan ritel yang luas dan berkontribusi signifikan terhadap roda perekonomian daerah. Keberhasilan mereka tak lepas dari strategi bisnis yang tepat dan kemampuan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar yang dinamis. Selain ritel, sektor properti dan konstruksi juga menjadi pilar penting bagi perekonomian Kuningan. Beberapa perusahaan besar di bidang ini terlibat dalam pembangunan infrastruktur yang tidak hanya bermanfaat bagi daerah, tetapi...

Mengenal Desa Galaherang: Jejak Sejarah, Keindahan Alam, dan Kuliner Khas yang Menggoda

Kuningan News -  Desa Galahaerang merupakan salah satu desa yang berada di wilayah hukum Kecamatan Maleber Kabupaten Kuningan, awalnya merupakan suatu daerah yang merupakan pembukaan lahan oleh para pejuang Mataram yang berekspansi ke wilayah tersebut (Galaherang). Mereka mendirikan sebuah tempat pemukiman. Beberapa nama para pejuang yang dikenal bernama Syekh Jamaludin Malik. Ia mempunyai dua orang putra bernama Mbah Buyut Arsanudin dan Mbah Buyut Arsanata. Kedua orang inilah yang menjadi sosok dalam kisah cikal bakal terbentuknya nama Galaherang. Konon katanya, pada waktu itu Mbah Buyut Arsanata menancapkan sebuah tongkat dengan cara berjalan, tongkat itu dimaksud untuk mencari sumber mata air yang sekarang disebut sungai Cigalaherang. Desa Galaherang memiliki luas wilayah ±32 km², berada diketinggian 1000-1500 Mdpl dengan iklim tropis. Secara administratif terdiri dari 6 Rukun Warga dan 11 Rukun Tetangga yang dibagi dalam 6 Dusun. Desa ini memiliki popul...

Kinerja Dinsos Kuningan Nol Besar, Bantuan Salah Sasaran, Warga Miskin Menjerit!

Kuningan News - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Kuningan mengecam keras kinerja Dinas Sosial Kabupaten Kuningan dan sejumlah pemerintah desa yang terbukti tidak profesional, ceroboh, dan merugikan rakyat kecil dalam program bantuan pemerintah, ini terbukti setelah masyarakat mengadu melalui kanal hotline PSI dan melakukan pendampingan langsung. Bagaimana mungkin warga yang jelas Desil 4, yakni masyarakat miskin yang seharusnya otomatis mendapat bantuan, justru tidak tersentuh sedikitpun oleh program pemerintah? Menurut PSI, ini bukan sekadar keteledoran, tetapi bukti kegagalan sistemik yang mempermainkan nasib rakyat Sementara itu, PSI menilai, fakta di lapangan menunjukkan masih ada penerima bantuan yang bukan pada tempatnya. Artinya, Dinas Sosial dan desa-desa terkait gagal melakukan validasi data dan tidak becus mengurus hak rakyat, karena di duga yg mendapatkan bantuan hanya orang orang yang menjadi kelompoknya saja. “Ini bukan masalah teknis kecil. Ini adalah pengkhia...

Dapat Banpem, TBM Hipapelnis Kuningan Gelar Pelatihan Wicara Publik

Kuningan News – Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Hipapelnis Kuningan bekerja sama dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, menggelar Pelatihan Gelar Wicara Publik (Public Speaking) di ruang Perpustakaan Universitas Bhakti Husada Indonesia (UBHI) pada Sabtu (20/9/2025). Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta dari berbagai latar belakang, yang antusias untuk mengembangkan keterampilan berbicara di depan umum. Dalam acara tersebut, Widia Rindi Antika, seorang alumni UBHI, berhasil meraih penghargaan sebagai Peserta Terbaik. Sementara itu, Carmelita de Fatima Bobo, mahasiswi UBHI asal Timor Leste, meraih Juara ke-3 dan mendapatkan penghargaan khusus sebagai penerima manfaat kategori Penutur Bahasa Asing. Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi UBHI dan menunjukkan kualitas mahasiswa yang siap bersaing di tingkat internasional. Kegiatan ini dibuka dengan sambutan hangat dari Jaenal Mutakin, Ketua TBM Hipap...

Festival Budaya Kota Cirebon 2025 Pamerkan Keberagaman Dan Tradisi Dan Tarian Dari Berbagai Provinsi

Kuningan News – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon menggelar Festival Budaya Kota Cirebon tahun 2025 yang berlangsung selama tiga hari, mulai dari 2 hingga 4 Agustus. Kegiatan ini diselenggarakan di Alun-Alun Kejaksaan Kota Cirebon, menjadi ajang perayaan budaya yang menarik banyak perhatian masyarakat. Festival ini menampilkan berbagai pertunjukan seni tari dari berbagai provinsi di Indonesia. Pada Minggu (3/8/2025) malam acara dimulai sekitar pukul 20.00 WIB dimana pengunjung menikmati beragam tarian tradisional dari berbagai provinsi yang mengangkat kekayaan budaya Indonesia.  Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat dari berbagai wilayah, termasuk mahasiswa yang sedang kuliah di Cirebon. Salah satunya adalah Naira Raudhatul Jannah, seorang mahasiswi asal Karawang.  “Saya merasa bahagia bisa merasakan dan menikmati nilai-nilai serta tradisi yang masih ada sampai saat ini,” ujarnya saat diwawancarai kuninganmass.com. Suasana meriah terasa di Alun-Alun Kejaksaan. Pert...

Dugaan Penggelapan Dana Bank, Oknum Tidak Dipecat, Hanya Dipindahkan

Kuningan News - Masyarakat Kabupaten Kuningan beberapa bulan lalu dikejutkan dengan kabar adanya dugaan fraud bernilai miliaran rupiah yang melibatkan seorang oknum karyawan Bank BJB. Alih-alih dilaporkan ke aparat penegak hukum atau diberhentikan, karyawan tersebut justru hanya dipindahkan ke kantor wilayah lain. Kebijakan ini menuai kritik keras dan mempertanyakan komitmen BJB dalam menjaga integritas lembaganya. ‎Sebagai salah satu bank pembangunan daerah terbesar di Indonesia, BJB mengelola dana publik yang berasal dari masyarakat dan pemerintah daerah. Dengan posisi strategis tersebut, BJB semestinya menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian, transparansi, dan akuntabilitas. Sikap lunak terhadap oknum yang diduga melakukan fraud menciptakan persepsi bahwa ada standar ganda dalam penegakan aturan internal. ‎Dalam praktik umum, bank-bank BUMN maupun BUMD secara konsisten melaporkan dan memproses hukum setiap pegawai yang terlibat kejahatan perbankan. Langkah itu diambil demi menegakk...

Kolaborator Kebaikan ID Ikuti Acara RRI Fest 2025, 500 Peserta Hadir!

Kuningan News - Dalam rangka memperingati hari ulang tahun Radio Republik Indonesia (RRI) yang ke-80, Kolaborator Kebaikan ID berkolaborasi dengan RRI Cirebon untuk menggelar acara bertajuk RRI Fest 2025. Kegiatan ini berlangsung di RRI Cirebon, Jl. Brigjend Dharsono, Sunyaragi, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, pada Minggu (14/9/2025) sebanyak kurang lebih 500 peserta hadir mengikuti kegiatan tersebut. Mengangkat tema “Lebih Hijau, Lebih Sehat, Lebih Berbudaya,” acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan kesehatan. Founder Kolaborator Kebaikan ID Omar Qad Panity, menyampaikan harapannya agar acara ini dapat menjadi momentum untuk mendorong masyarakat hidup lebih sehat dan berbudaya. “Iya dalam peringatan ulangtahun RRI yang ke 80 ini menjadi momentum yang tepat untuk kita semua menjalani hidup yang lebih baik, sehat dan berbudaya, sesuai dengan tema acara kali ini,” tutur Omar kala diwawancara kuninganmass.com pada Minggu (14/9/202...