Sekretariat Graha Mahasiswa Terbengkalai, Haerul: Bukti Minimnya Sinergitas SEMA/DEMA dan UKM/UKK di UIN SSC
Kuningan News - Sekretariat Graha Mahasiswa di kampus UIN Sunan Gunung Djati (UIN SSC) kini menjadi sorotan. Bagi mahasiswa yang terlibat dalam organisasi, sekre atau sekretariat adalah tempat penting untuk berkumpul, berdiskusi, dan merencanakan kegiatan. Namun, kondisi gedung yang seharusnya menjadi pusat aktivitas ini justru menunjukkan kenyataan yang memprihatinkan.
Pada Kamis (19/6/2025), penulis mengunjungi Sekretariat Graha Mahasiswa yang terletak di kampus UIN SSC. Meskipun tampak terawat dari luar, situasi di dalam gedung sangat berbeda. Gedung yang memiliki dua lantai ini, yang diperuntukkan bagi organisasi SEMA, DEMA, dan beberapa UKM, menunjukkan tanda-tanda terbengkalai.
Saat memasuki gedung, terlihat banyak tumpukan sampah di lorong dan pojok ruangan. Debu menumpuk tebal di dinding dan lantai, menciptakan suasana yang tidak nyaman. Ruangan yang seharusnya digunakan untuk rapat dan diskusi justru tampak berantakan dan tidak terawat. Penulis memperkirakan bahwa kondisi ini telah berlangsung selama lima tahun terakhir.
Minimnya kesadaran menjaga kebersihan di kalangan penanggung jawab sekre menjadi salah satu penyebab utama. Namun, peran kampus sebagai fasilitator dan pengelola gedung juga patut dipertanyakan. Dua kamar mandi di gedung ini dalam kondisi sangat kotor dengan sampah yang menumpuk dan air yang tidak mengalir, menciptakan bau tidak sedap yang mengganggu.
Kegiatan di Sekretariat Graha Mahasiswa kini didominasi oleh UKM, sementara anggota SEMA dan DEMA yang seharusnya aktif tidak terlihat beraktivitas di sana. Ironisnya, ruangan SEMA yang lebih besar dari ruangan lainnya justru menjadi yang paling kotor dan berantakan. Hal ini menunjukkan minimnya sinergitas antara organisasi intra kampus.
Kondisi ini menciptakan kesan bahwa tidak ada chemistry yang terjalin antara SEMA, DEMA, dan UKM/UKK di UIN SSC. Program-program yang dijalankan oleh SEMA dan DEMA juga terlihat minim melibatkan UKM, yang seharusnya menjadi mitra strategis dalam setiap kegiatan.
Untuk mengatasi permasalahan ini, penulis berpendapat bahwa perlu adanya gerakan konkret dari semua organisasi yang berada di Sekretariat Graha. Hal kecil seperti membersihkan dan mengaktifkan kembali fungsi sekretariat sangat penting untuk membangun kembali sinergitas. Langkah besar selanjutnya adalah melakukan konsolidasi dengan pihak kampus sebagai penanggung jawab.
Idealnya, SEMA dan DEMA sebagai pemangku kebijakan tertinggi dalam organisasi intra kampus harus memimpin inisiatif ini. Dengan melibatkan semua pihak, diharapkan Sekretariat Graha Mahasiswa dapat kembali berfungsi dengan baik dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi semua organisasi.
Kondisi ini menjadi pengingat bahwa sinergitas dan kerjasama antara semua elemen organisasi di kampus sangat penting untuk menciptakan atmosfer yang baik. Semoga langkah-langkah perbaikan segera diambil untuk mewujudkan harapan akan Sekretariat Graha Mahasiswa yang lebih baik di masa depan. (KN-12)
Oleh: Haerul Tamami
Mahasiswa IAT Semester 4