Kuningan News – Dalam rangka menyambut tahun baru 1447 Hijriyah, DT Peduli Kuningan bekerja sama dengan Pondok Pesantren Miftahul Huda Sukarapih menggelar program Khitanan Barokah untuk 18 anak dari keluarga dhuafa pada Minggu (29/6/2025). Kegiatan yang berlangsung pada Ahad pagi ini bukan hanya sebuah ritual keagamaan, tetapi juga menjadi momen berharga bagi peserta, keluarga, dan masyarakat sekitar.
Program ini hadir dengan semangat hijrah, mendampingi langkah awal anak-anak menuju kedewasaan dan ibadah yang lebih sempurna. Kegiatan ini mendapatkan sambutan hangat dari para orang tua, salah satunya Ibu Yuli, yang merupakan orang tua dari Ajril, salah satu peserta khitanan. "Alhamdulillah, di tengah keterbatasan, ada program khitanan barokah. Sangat terbantu sekali, karena anak saya memang sudah ingin sekali dikhitan," ungkapnya dengan wajah penuh syukur.
Kegiatan ini juga memberikan kesan mendalam bagi para petugas dan relawan yang terlibat. Bapak Arif, yang bertugas sebagai operator khitan, mengungkapkan rasa bangganya dapat berkontribusi dalam program tersebut. "Selalu tergerak untuk khidmat. Bersama DT Peduli, kami bisa menjangkau banyak orang yang benar-benar membutuhkan. Rasanya jadi lebih dari sekadar pekerjaan," ujarnya.
Kyai Insan, Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda, juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini. "Mangrupi kabingahan sareng kebanggaan urang Sukarapih tiasa bermitra sareng DT Peduli. Margi DT Peduli mah leres-leres peduli teh, tepat sasaran," ucap beliau dengan penuh semangat dan harapan.
Program Khitanan Barokah ini tidak hanya berfokus pada pelaksanaan khitan, tetapi juga pada pembinaan mental dan spiritual anak-anak. Diharapkan, melalui kegiatan ini, anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat, bertakwa, dan berakhlak mulia.
Selain memberikan khitanan, DT Peduli juga menyediakan makanan dan kebutuhan lainnya bagi peserta dan keluarga yang hadir. Kegiatan ini menciptakan suasana kebersamaan dan kekeluargaan yang hangat di antara semua yang terlibat.
Peserta lainnya, seperti Rudi, mengungkapkan rasa syukurnya. "Saya senang bisa ikut khitanan ini. Selain itu, saya juga bisa bertemu teman-teman baru," katanya. Antusiasme anak-anak tampak jelas, menciptakan suasana ceria di tengah acara.
Program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan diperluas ke wilayah lainnya, sebagai bagian dari upaya bersama dalam mendampingi anak-anak dari keluarga prasejahtera. "Kami ingin memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang," pungkas Bapak Arif.
Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, Khitanan Barokah menjadi salah satu contoh nyata bagaimana kolaborasi antara lembaga sosial dan masyarakat dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan anak-anak di Kuningan. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi untuk program-program serupa di masa mendatang. (KN-12)