Kepala Daerah Wajib Main TikTok: Gubernur Dedi Mulyadi Soroti Komunikasi Digital di Rapat Paripurna Kota Cirebon
Kuningan News - Dalam momen penting perayaan Hari Jadi ke-598 Kota Cirebon, Dedi Mulyad Gubernur Jawa Barat, memberikan arahan yang menarik mengenai penggunaan platform digital, khususnya TikTok, sebagai alat komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Cirebon yang berlangsung pada Sabtu (28/6/2025), menjadi wadah bagi Gubernur Dedi untuk menyampaikan pesannya kepada Wali Kota Cirebon, Effendi Edo.
Dilansir dari Youtube Pemerintah Kota Cirebon talam sambutannya KDM menyebutkan Bahia, “Kalau mau tahu keluhan warga, Pak Wali jangan hanya mengandalkan laporan dari camat atau kepala dinas. Buka TikTok tiap pagi, di sana banyak suara masyarakat yang jujur dan langsung,” tegas Dedi Mulyadi di hadapan para peserta sidang, yang terdiri dari tokoh daerah dan tamu undangan. Pernyataan ini menyoroti semakin pentingnya media sosial dalam memperkuat komunikasi antara pemimpin dan rakyat.
Gubernur Dedi menjelaskan bahwa melalui TikTok, informasi dan keluhan masyarakat dapat diterima secara langsung dan cepat. Ia mengisahkan pengalamannya, di mana ia sering menerima laporan mendesak dari warga, seperti seorang perempuan yang hendak melahirkan. “Media sosial kini menjadi kanal komunikasi paling langsung antara rakyat dan pemimpin,” ujarnya.
Dengan meningkatnya penggunaan media sosial, Dedi menekankan bahwa kepala daerah seharusnya tidak hanya berfungsi sebagai pengambil keputusan, tetapi juga sebagai pendengar yang aktif. “Kita harus menjadikan media sosial sebagai sarana untuk menjembatani aspirasi masyarakat,” tambahnya.
Untuk meningkatkan respon pemerintah terhadap kondisi darurat, Dedi mengusulkan agar Pemkot Cirebon membentuk tim tanggap cepat, yang ia sebut sebagai pasukan “panic button”. Tim ini diharapkan dapat segera turun ke lapangan dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan dalam waktu singkat.
“Dengan adanya tim ini, kita bisa lebih cepat merespons kebutuhan masyarakat. Jangan sampai ada warga yang kesulitan karena lambatnya respon dari pemerintah,” ungkap Dedi. Ia percaya bahwa tim ini akan membuat pemerintah lebih responsif dan dekat dengan masyarakat.
Dalam konteks ini, penggunaan TikTok bukan hanya sekadar tren, tetapi menjadi alat yang efektif untuk mendengar suara rakyat. Gubernur Dedi berharap agar Wali Kota Cirebon dan jajaran pemerintah setempat dapat memanfaatkan platform ini untuk meningkatkan komunikasi dengan warga.
Seiring dengan perkembangan teknologi, Gubernur Dedi Mulyadi mengajak semua kepala daerah di Jawa Barat untuk lebih aktif di media sosial. “Ini adalah kesempatan kita untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan masyarakat,” pungkasnya. (KN-12)