Kuningan News - Situasi dan kondisi penerangan jalan umum (PJU) di Jalan Baru Lingkar Timur Kuningan, atau yang dikenal sebagai Jalan Eyang Hasan Molani, menjadi sorotan masyarakat. Meskipun jalan ini baru dan banyak dilintasi oleh warga, penerangan yang ada tidak berfungsi dengan maksimal. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi pengguna jalan, terutama saat malam hari.
Jalan Baru Lingkar Timur seharusnya menjadi contoh infrastruktur modern yang mendukung visi Kuningan Caang, yang mengedepankan penerangan dan keamanan bagi masyarakat. Namun, kondisi saat ini menunjukkan adanya ketidakberesan dalam pengelolaan PJU. Banyak lampu jalan yang tidak menyala, sehingga membuat suasana jalan menjadi gelap dan kurang aman.
Kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat jalan tersebut sering dilalui oleh kendaraan. Banyak warga yang merasa tidak nyaman dan khawatir saat melintasi jalan ini di malam hari. “Sangat gelap, dan saya merasa tidak aman. Banyak kendaraan yang melintas dengan kecepatan tinggi, takut ada begal atau tawuran,” ujar Ega salah satu masyarakat yang melintas.
Salah satu pertanyaan yang muncul adalah mengapa kondisi penerangan jalan ini bisa terjadi. Apakah ini disebabkan oleh masalah efisiensi anggaran, kurangnya pemeliharaan, atau mungkin ada faktor lain yang mempengaruhi?
Pihak terkait diharapkan dapat memberikan penjelasan yang jelas mengenai situasi ini. “Saya berharap pemerintah terkait segera melakukan perbaikan. Penerangan jalan sangat penting untuk keamanan masyarakat,” tambahnya.
Selain faktor keamanan, kondisi PJU yang tidak memadai juga dapat berdampak pada aktivitas ekonomi di sekitar jalan tersebut. Dengan penerangan yang kurang, potensi usaha malam hari menjadi terhambat. Masyarakat juga enggan beraktivitas di luar rumah setelah gelap, yang berpotensi mengurangi interaksi sosial.
Pihak pemerintah daerah seharusnya segera melakukan evaluasi terhadap keadaan ini. Apakah ada anggaran yang dialokasikan untuk pemeliharaan PJU, atau apakah ada kendala lainnya yang menghambat perbaikan? Transparansi dalam pengelolaan anggaran dan pemeliharaan infrastruktur sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat merasakan manfaatnya. “Saya nggak tau ini apakah karena adanya efisiensi, atau tata kelola yang tidak baik, harusnya ada evaluasi,” pungkas Ega. (KN-12)