Kuningan News - Pada kegiatan Warung Rakyat yang diselenggarakan pada Jum'at (20/6/ 2025), di Saung Kopi Hawu, Desa Cirendang, Dr. Sulaeman, M.Ag, selaku Direktur Poltekes KMC, menyampaikan pesan penting mengenai peran akademisi dalam pengembangan kesehatan di Kabupaten Kuningan. Dalam paparan tersebut, ia menekankan perlunya keterlibatan institusi pendidikan yang berfokus pada bidang kesehatan untuk melakukan riset terkini yang dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan.
Dr. Sulaeman menyatakan bahwa riset-riset ini sangat krusial untuk memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Ia menyoroti pentingnya data dan informasi yang berbasis riset dalam memandu arah kebijakan kesehatan.
“Kita perlu banyak melakukan riset yang relevan, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat di Kuningan,” ujarnya. Ia menyoroti pentingnya data dan informasi yang berbasis riset dalam memandu arah kebijakan kesehatan.
Salah satu contoh yang disampaikan adalah perlunya penelitian tentang obat herbal sebagai solusi atas kelangkaan obat yang sering terjadi. “Obat herbal dapat menjadi alternatif yang baik dan mudah diakses oleh masyarakat. Kita perlu mengeksplorasi potensi ini lebih dalam,” jelasnya. Dengan melakukan riset tentang obat herbal, diharapkan dapat memberikan solusi yang efektif dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Selain itu, Dr. Sulaeman juga memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi dalam bidang kesehatan di Kabupaten Kuningan. Ia menyebutkan bahwa kurangnya inovasi dalam pelayanan kesehatan menjadi salah satu kendala. “Kita harus mendorong Dinas Kesehatan untuk melakukan inovasi yang dapat meningkatkan kualitas layanan,” tambahnya.
Keyakinan terhadap Kadinkes yang baru dilantik juga disampaikan oleh Dr. Sulaeman. “Saya percaya bahwa dengan kepemimpinan yang baru, Dinas Kesehatan Kuningan dapat melakukan perbaikan yang signifikan,” ujarnya.
Kegiatan Warung Rakyat ini menjadi platform yang baik bagi masyarakat untuk mendengarkan pandangan dari akademisi sekaligus menyampaikan aspirasi mereka. Dr. Sulaeman menegaskan pentingnya dialog antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam mencari solusi bersama. “Kolaborasi ini sangat penting untuk menciptakan kebijakan yang berbasis data dan kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (KN-12)