Kuningan News - Islam, sebagai salah satu agama besar di dunia, menghadirkan perspektif yang kaya dan beragam mengenai etika lingkungan melalui ajarannya, khususnya yang terkandung dalam hadis. Hadis, sebagai sumber kedua setelah Al-Quran dalam hukum Islam, memuat banyak petunjuk relevan terkait pelestarian dan perlindungan lingkungan.
Dalam tradisi Islam, manusia dipandang sebagai khalifah atau penjaga bumi, yang berarti memiliki tanggung jawab besar untuk merawat dan menjaga lingkungan. Prinsip ini diperkuat oleh berbagai hadis yang menekankan pentingnya keseimbangan alam dan tanggung jawab manusia terhadap makhluk hidup lainnya. Salah satunya, Nabi Muhammad SAW dalam banyak hadisnya secara khusus mendorong umatnya untuk menanam pohon.
Tanggung jawab sebagai khalifah di bumi menuntut umat Islam untuk tidak hanya menghindari perusakan, tetapi juga aktif dalam memperbaiki dan melestarikan lingkungan. Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW seringkali mengandung nasihat praktis tentang perlindungan lingkungan, seperti pentingnya menanam pohon, merawat hewan, dan menjaga kebersihan air.
Sebagai contoh, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad disebutkan:
إن قَامَتِ السَّاعَةُ وَفِي يَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيلَةٌ فَإِنِ اسْتَطَاعَ أَنْ لَا تَقُومَ حَتَّى يَغْرِسَهَا فَلْيَغْرِسْهَا
"Jika kiamat terjadi sementara di tangan salah seorang dari kalian ada bibit kurma, maka tanamlah" (HR. Ahmad).
Hadis ini secara gamblang menunjukkan bahwa tindakan menanam pohon adalah perbuatan yang sangat dianjurkan dalam Islam, bahkan dalam situasi yang seolah tidak ada harapan. Menanam pohon tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesejahteraan manusia secara keseluruhan.
Senada dengan hadis Nabi di atas, dalam kitab al-Jami’ al-Kabir karya al-Suyuthi, anjuran tersebut juga disampaikan oleh Umar bin Khathab kepada seorang lelaki tua dalam riwayat berikut:
عن عمارة بن خزيمة بن ثابت قال : سمعت عمر بن الخطاب يقول لأبي : ما يمنعك أن تغرس أرضك ؟ فقال له أبي : أنا شيخ كبير أموت غدا ، فقال له عمر : أعزم عليك لتغرسنها. فلقد رأيت عمر بن الخطاب يغرسها بيده مع أبي
Dari Amarah bin Khuzaimah berkata, “Aku mendengar Umar bin Khathab berkata kepada bapakku. “Apa yang menghalangimu untuk menanam lahanmu?” Bapakku berkata, “Aku tua renta yang akan mati besok.” Umar berkata, “Aku yakinkan engkau harus menanamnya.” Maka sungguh aku melihat Umar bin Khathab menanamnya dengan tangannya bersama bapakku.
Riwayat tersebut juga disebutkan dalam kitab al-Silsilah al-Shahihah karya Nashiruddin al-Albani. Berdasarkan hadis Nabi serta riwayat dari Umar bin Khattab ini, jelaslah bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa menjaga dan merawat bumi. Sebab, perbuatan baik ini akan menjadi pahala yang terus mengalir bagi pelakunya bahkan setelah meninggal dunia.
Oleh karena itu, jika kita memahami manfaat besar yang akan diberikan setiap tanaman, jangan pernah berhenti untuk menanamnya. Meskipun kita tahu kiamat akan terjadi esok hari, menanam pohon tetap sangat dianjurkan. Sebab, sekalipun manfaatnya tidak langsung dirasakan oleh diri sendiri, tanaman tersebut akan bermanfaat bagi orang lain atau generasi setelahnya. Ini adalah bukti nyata bahwa Islam mendorong umatnya untuk berkontribusi positif bagi lingkungan dan keberlanjutan hidup di bumi.
Fadhli Abdurrahman - HMI Komisariat Addin Cabang Cirebon. (KN-12)