Kuningan News - Dalam suasana penuh cinta dan kebersamaan, Pondok Pesantren Alfurqon bersama DT Peduli Kuningan melaksanakan kegiatan kurban yang berlangsung pada Sabtu (7/6/2025). Kegiatan ini berlangsung di Desa Gunung Manik, sebuah daerah terpencil yang terletak pada ketinggian 1800 mdpl dan dihuni oleh sekitar 1000 kepala keluarga (KK). Meskipun lokasi yang sulit dijangkau, semangat masyarakat untuk berkurban tetap tinggi.
"Hal yang unik dari pelaksanaan Festival Kurban di Gunung Manik ini adalah kondisi geografisnya yang terpencil, jauh dari pusat kota, namun tetap bertahan dengan 1000 KK dari dulu sampai sekarang," ungkap H. Jaenal, salah satu anggota tim dari DT Peduli Kuningan.
Kegiatan kurban di Gunung Manik bukan sekadar ritual tahunan, tetapi juga merupakan wujud kecintaan masyarakat kepada Allah dan Rasul-Nya. Momen ini menjadi kesempatan bagi warga untuk berkumpul, berbagi, dan mempererat tali silaturahmi di tengah kondisi yang menantang. "Kegiatan ini memperkuat rasa persatuan di antara para warga yang antara satu rumah dengan rumah yang lainnya itu saling berjauhan," tambah H. Jaenal.
Kehangatan acara kurban ini juga menciptakan nuansa kebersamaan yang kental. Masyarakat setempat saling membantu dalam proses penyembelihan hewan kurban dan pembagian daging kepada yang membutuhkan. "Kami merasa sangat bersyukur bisa berbagi dengan sesama, ini adalah bentuk kepedulian kita terhadap satu sama lain," ujar Ero salah satu warga.
Kerjasama antara Pondok Pesantren Alfurqon dan DT Peduli Kuningan menjadi simbol persatuan dan kepedulian sosial yang tinggi. "Kami berkomitmen untuk terus mendukung masyarakat dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat," jelas Wahyu Koordinator DT Peduli Kuningan.
Dengan harapan, kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi dapat terus berlanjut di masa mendatang. "Kami ingin kegiatan kurban ini menjadi tradisi yang menguatkan iman dan ketakwaan kami kepada Sang Pencipta," tambah H. Jaenal.
Melalui kegiatan kurban ini, masyarakat Gunung Manik menunjukkan bahwa kebersamaan dan kepedulian sosial dapat terwujud meskipun dalam kondisi yang sulit. "Semoga Allah memberkati setiap usaha dan niat baik kami," pungkas H. Jaenal. (KN-12)