Kuningan News - Serangan rudal balistik yang dilancarkan oleh Korps Garda Revolusi Iran terhadap Israel, yang dinamakan "True Promise 3", telah menciptakan dampak signifikan di kawasan Timur Tengah. Operasi ini merupakan balasan atas serangan milit
er Israel sebelumnya, yang menargetkan lokasi-lokasi strategis di Iran, termasuk program pengayaan nuklir. Serangan ini tidak hanya meningkatkan ketegangan antara kedua negara, tetapi juga mempengaruhi stabilitas regional secara keseluruhan.
Di Israel, serangan rudal Iran menyebabkan laporan ledakan dan kilatan cahaya terang saat sistem pertahanan 'Kubah Besi' berusaha mencegat serangan tersebut. Meskipun banyak rudal berhasil dicegat, beberapa di antaranya berhasil menghantam target di Tel Aviv dan Ramat Gan, mengakibatkan kerusakan pada sejumlah bangunan. Sekitar 40 orang dirawat di rumah sakit, dengan dua di antaranya dalam kondisi kritis. Ini menunjukkan bahwa serangan tersebut telah menimbulkan risiko nyata bagi keselamatan warga sipil.
Dalam tulisan di media sosial X, Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, mengingatkan bahwa pasukan Iran akan bertindak dengan kekuatan dan bahwa Israel "tidak akan lolos tanpa cedera." Ini mengindikasikan bahwa Iran berkomitmen untuk melindungi kedaulatan dan integritas wilayahnya, meskipun ada konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakan tersebut. Dari perspektif Iran, serangan ini dipandang sebagai langkah defensif untuk menunjukkan kekuatan dan ketahanan mereka terhadap ancaman dari Israel.
Dalam sebuah postingAN di X juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Avichay Adraee, Iran meluncurkan kurang dari 100 rudal dalam dua gelombang ke Israel. Ia mengeklaim sebagian besar rudal Iran berhasil dicegat atau gagal mencapai target. "Ada sejumlah kecil bangunan yang terkena serangan, beberapa karena pecahan peluru dari operasi intersepsi," tambahnya.
Dampak serangan ini tidak hanya terbatas pada tingkat militer, tetapi juga menciptakan dampak sosial dan psikologis bagi masyarakat kedua negara. Rakyat Israel kini hidup dalam ketakutan akan kemungkinan serangan lebih lanjut, sementara masyarakat Iran merasa bangga atas kemampuan mereka untuk membalas serangan.
Krisis yang semakin mendalam ini juga menarik perhatian dunia internasional. Banyak negara dan organisasi internasional menyerukan deeskalasi dan dialog untuk menghindari konflik yang lebih besar. Serangan ini semakin menambah tekanan pada hubungan diplomatik yang sudah tegang antara Iran dan negara-negara barat, termasuk Amerika Serikat, yang baru-baru ini mengecam tindakan Iran sebagai provokatif.
Dampak ekonomi juga tidak bisa diabaikan, ketegangan yang meningkat antara dua negara ini dapat mempengaruhi pasar energi dunia, mengingat kedua negara memiliki peran penting dalam produksi minyak dan gas. Lonjakan harga energi dapat terjadi jika ketegangan berlanjut, mempengaruhi perekonomian negara-negara di seluruh dunia. (KN-12)