Kuningan News - Korps HMI-Wati Komisariat Addin Cabang Cirebon mengadakan kegiatan Kantin (Kajian Rutin) pada Rabu (18/6/2025). Kegiatan ini mengangkat tema “Perempuan dalam Perspektif Islam: Antara Kemuliaan dan Peran Sosial.” Acara ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang posisi dan peran perempuan dalam pandangan Islam, serta bagaimana hal tersebut berimplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Acara ini akan diisi oleh pemateri Indri Sari Rahayu, S.Ag, yang merupakan Ketua Umum Kohati Komisariat Addin periode 2022-2023. Dengan pengalaman dan pengetahuannya, Ayunda diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam mengenai tema yang diangkat. “Kami ingin memberikan pemahaman yang komprehensif tentang kemuliaan perempuan dan kontribusi mereka dalam berbagai aspek kehidupan,” ujar Indri.
Menjadi moderator pada kajian kali ini yaitu Finka Durotullail, Sekretaris Bidang Internal Kohati Komisariat Addin yang akan memandu jalannya diskusi. Finka berharap, melalui kegiatan ini, peserta dapat terlibat aktif dalam tanya jawab dan berbagi pengalaman. “Kami mengajak semua pihak, terutama perempuan, untuk hadir dan berpartisipasi dalam diskusi ini,” tambahnya.
Kegiatan ini akan dilaksanakan di Taman Pelangi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, mulai pukul 15.00 hingga selesai. Taman Pelangi dipilih sebagai lokasi karena suasananya yang nyaman dan mendukung interaksi antar peserta. “Kami berharap suasana yang hangat akan menciptakan diskusi yang produktif,” ungkap Iyang Ketua Umum Kohati Komisariat Addin.
Tema yang diangkat sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini, di mana perempuan semakin berperan dalam berbagai bidang. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan perspektif baru tentang bagaimana perempuan seharusnya dipandang dan dihargai dalam masyarakat. “Kajian ini menjadi momentum penting bagi kader HMI-Wati untuk lebih memahami bagaimana Islam memosisikan perempuan secara adil dan bermartabat, bukan hanya di ruang domestik tetapi juga publik" ujar Iyang Ketua Umum Kohati Komisariat Addin
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang bagi anggota HMI-Wati untuk memperkuat solidaritas dan jaringan antar sesama perempuan. Dalam konteks ini, diharapkan dapat terjalin kerjasama yang lebih baik dalam upaya pemberdayaan perempuan di masyarakat.
Kantin ini tidak hanya ditujukan untuk anggota HMI-Wati, tetapi juga untuk mahasiswa dan masyarakat umum yang tertarik dengan tema yang diangkat. “Kami ingin membuka ruang diskusi yang luas dan inklusif bagi semua kalangan,” pungkas Finka. (KN-12)