Langsung ke konten utama

Menjaga Kesehatan Mental, Pentingnya Self-Care dalam Kehidupan Sehari-hari

Kuningan News - Dalam dunia yang semakin cepat dan penuh tekanan, menjaga kesehatan mental atau self-care menjadi hal yang semakin penting. Kesehatan mental adalah bagian integral dari kesejahteraan keseluruhan kita, dan sering kali, perhatian terhadap diri sendiri menjadi aspek yang terabaikan di tengah kesibukan sehari-hari. Artikel ini akan membahas pentingnya self-care, cara-cara efektif untuk melakukannya, serta manfaat yang dapat Anda rasakan.

Apa itu Self-Care?

Self-care atau perawatan diri adalah tindakan-tindakan yang kita lakukan untuk merawat kesejahteraan fisik, emosional, dan mental kita. Ini mencakup berbagai aktivitas yang membantu kita merasa lebih baik, lebih seimbang, dan lebih siap menghadapi tantangan hidup. Self-care bukan hanya tentang melakukan sesuatu yang menyenangkan, tetapi juga tentang menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mencegah stres yang berlebihan.

Mengapa Self-Care Itu Penting?

  1. Mencegah Kelelahan (Burnout)
    • Kelelahan bisa terjadi ketika kita terus-menerus bekerja keras tanpa memberikan waktu untuk diri sendiri. Self-care membantu mengurangi risiko burnout dengan memberikan waktu untuk istirahat dan pemulihan.
  2. Meningkatkan Kesehatan Mental
    • Kegiatan self-care seperti meditasi, olahraga, dan tidur yang cukup dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala kecemasan dan depresi. Ini membantu kita merasa lebih bahagia dan lebih stabil secara emosional.
  3. Meningkatkan Produktivitas
    • Ketika kita merawat diri sendiri, kita lebih mampu fokus dan produktif. Istirahat yang cukup dan perawatan diri dapat meningkatkan kreativitas dan efisiensi dalam pekerjaan dan aktivitas sehari-hari.
  4. Memperkuat Hubungan Sosial
    • Self-care juga berkontribusi pada hubungan yang lebih sehat dengan orang lain. Dengan merasa lebih baik secara pribadi, kita bisa menjadi lebih perhatian dan dukungan dalam hubungan kita dengan keluarga dan teman.

Cara-Cara Efektif untuk Melakukan Self-Care

  1. Prioritaskan Tidur yang Cukup
    • Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik. Usahakan untuk tidur 7-9 jam setiap malam dan ciptakan rutinitas tidur yang konsisten.
  2. Lakukan Aktivitas Fisik Secara Teratur
    • Olahraga dapat meningkatkan mood dan energi. Cobalah untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari, seperti berjalan kaki, berlari, atau yoga.
  3. Praktikkan Mindfulness dan Meditasi
    • Teknik mindfulness dan meditasi membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres. Luangkan waktu beberapa menit setiap hari untuk duduk tenang, bernapas dalam-dalam, dan fokus pada saat ini.
  4. Tetapkan Batasan yang Sehat
    • Belajar untuk mengatakan "tidak" dan menetapkan batasan dalam pekerjaan dan hubungan sosial sangat penting untuk menjaga keseimbangan hidup. Jangan takut untuk melindungi waktu pribadi Anda.
  5. Rencanakan Waktu untuk Aktivitas yang Anda Nikmati
    • Luangkan waktu untuk hobi dan aktivitas yang membuat Anda bahagia, apakah itu membaca, berkebun, atau berkumpul dengan teman-teman. Aktivitas yang menyenangkan membantu meredakan stres dan meningkatkan kepuasan hidup.
  6. Jaga Asupan Makanan dan Hidrasi
    • Makanan sehat dan hidrasi yang cukup mendukung kesehatan mental dan fisik. Pilih makanan bergizi dan pastikan Anda minum cukup air sepanjang hari.
  7. Cari Dukungan Jika Diperlukan
    • Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda merasa tertekan atau kewalahan. Terapis dan konselor dapat memberikan dukungan tambahan dan strategi coping yang bermanfaat.

Manfaat Self-Care dalam Kehidupan Sehari-hari

Dengan mengintegrasikan self-care dalam rutinitas harian, Anda akan merasakan berbagai manfaat positif:

  • Kesehatan Emosional yang Lebih Baik: Self-care membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan emosional, membuat Anda merasa lebih bahagia dan puas.
  • Peningkatan Kualitas Hidup: Merawat diri sendiri membawa keseimbangan dalam hidup, sehingga Anda dapat menikmati setiap aspek kehidupan dengan lebih baik.
  • Hubungan yang Lebih Sehat: Ketika Anda merawat diri sendiri, Anda cenderung memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang-orang di sekitar Anda.

Self-care adalah aspek penting dari kehidupan yang sering kali terabaikan dalam kesibukan sehari-hari. Dengan mengimplementasikan praktik self-care, kita dapat menjaga kesehatan mental, meningkatkan kualitas hidup, dan merasa lebih seimbang dan bahagia. Ingatlah bahwa merawat diri sendiri bukanlah tindakan egois, melainkan sebuah kebutuhan untuk memastikan bahwa kita dapat memberikan yang terbaik untuk diri sendiri dan orang-orang yang kita cintai. Jadi, ambil waktu untuk diri sendiri dan jadikan self-care sebagai prioritas dalam hidup kita.

Penulis : Shena Alsadat

Mahasiswa Jurusan Kesehatan dan Sains UMK

 

HOT NEWS

Sah! KDM Tetapkan Upah Minimum Kabupaten Kuningan Tahun 2026, Segini Besarannya

 Surat Keputusan UMK kabupaten/kota di Jawa Barat tahun 2026 Kuningan News  -  Gubernur Jawa Barat telah mengeluarkan Surat Keputusan terkait Upah Minimum Kabupaten Kota (UMK) untuk tahun 2026 pada Rabu (24/12/2025). Dalam keputusan tersebut, Kabupaten Kuningan ditetapkan nominal UMK sebesar Rp 2.369.380 rupiah. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kuningan Guruh Zulkarnaen menjelaskan UMK Kuningan lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa daerah lain di Jawa Barat. “Kita saat ini lebih baik dari Pangandaran dan Banjar di posisi ke-27,” ungkapnya. Dua tahun kebelakang tahun 2024 gaji UMR Kuningan tercatat sebesar Rp 2.074.666 rupiah dan saat ini tahun 2025 gaji UMR Kuningan tercatat sebesar Rp 2.209.519 rupiah. Walaupun secara nominal ada penambahan dari tahun-tahun sebelumnya namun kenaikan ini hanya sekitar Rp 150.000 rupiah saja.  Inflasi dan kenaikan cost of living di Kuningan menjadi pertimbangan kenaikan besaran gaji UMK Kuningan dan kabupaten/kota lainnya di Ja...

Waduh, Sejumlah Dapur MBG di Kuningan Pilih Berhenti Operasional, Ternyata Karena....

Dapur Program MBG. Kuningan News - Meski dikatakan MBG akan terus berjalan saat libur sekolah, beberapa SPPG alias dapur MBG, mengumumkan henti operasional sementara jelang akhir tahun 2025.  Hal ini ternyata terjadi serentak nasional, termasuk di Kabupaten Kuningan. Alasannya, karena tersendat pencairan dari pusat. Itulah penjelasan yang disampaikan Korwil MBG Kabupaten Kuningan Nissa Rahmi, Rabu (24/12/2025) kemarin. Ia megaku, fenomena ini terus dilakukan follow up karena pencairan itu persoalannya dari Pusat. "Terkait SPPG yang henti operasional memang sedang banyak terjadi, tidak di Kuningan saja. Hal ini sudah sedang follow up dari beberapa hari yang lalu karena pencairan ini memang dari pusat, setiap hari dilakukan update SPPG mana saja yang dananya belum cair Dikatakan Nissa Rahmi, ada setidaknya 7 dapur MBG yang masih menunggu pencairan. Berikut daftarnya: 1. SPPG Kuningan Pancalang Kahiyangan 2. SPPG Kuningan Darma Jagara 3. SPPG Kuningan Kadugede Tinggar 4. SPPG Kuninga...

Perbedaan Teologi dan Fiqih antara Syiah dan Sunni

Pendahuluan Perbedaan teologis dan fiqih antara Syiah dan Sunni bukan sekadar perbedaan ritualistik, melainkan hasil sejarah panjang pembentukan otoritas keagamaan : Syiah dan Sunni, dinamika politik pasca wafatnya Rasulullah, perkembangan metodologi hukum dan dalam konteks modern, serta implikasi geopolitik global.  Memahami perbedaan ini secara utuh sangat penting, bukan hanya untuk memahami interaksi intra-umat, tetapi juga untuk membaca arah geopolitik dunia Islam dalam isu-isu mendesak seperti Palestina, hegemoni regional, dan konflik global.¹ 1. Fondasi Epistemologis: Imamah vs. Syura Syiah Imamiyah menempatkan imamah sebagai bagian inti akidah dan kelanjutan dari misi kenabian. Imamah bukan sekadar jabatan politik, melainkan “otoritas ilahiah” yang diyakini ma‘shum dan menjadi hujjah atas umat.  Al-Kulaini dalam al-Kāfi menegaskan bahwa perkataan Imam adalah hujjah sebagaimana perkataan Rasulullah.² Sunni, sebaliknya, memandang kepemimpinan sebagai wilayah ijtihad manus...

Anggota Ekskul Candradimuka SMAN 3 Kuningan Ikuti Diklatsar, Dilatih Navigasi Darat dan Mountaineering

Anggota  Candradimuka  SMAN 3 Kuningan belajar Navigasi Darat. Kuningan News – Ekstrakurikuler Pendaki Gunung dan Penempuh Rimba (Candradimuka) SMA Negeri 3 Kuningan menuntaskan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) angkatan ke-31 di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Kegiatan tersebut berlangsung selama lima hari dan diikuti oleh 10 peserta. Ketua Umum Candradimuka SMAN 3 Kuningan, Yazid, mengatakan Diklatsar merupakan tahapan wajib bagi calon anggota sebelum resmi menjadi bagian dari organisasi pecinta alam tersebut. “Diklatsar menjadi proses pembentukan dasar, baik keterampilan maupun karakter, agar peserta siap menjalani aktivitas kepecintaalaman secara bertanggung jawab,” ujar Yazid, Kamis (25/12/2025). Ia menjelaskan, materi pelatihan difokuskan pada navigasi darat (navdar) dan mountaineering, serta dibekali teknik tali-temali, survival, dan pengenalan botani serta zoologi praktis. Seluruh materi disampaikan melalui kombinasi teori dan praktik lapangan. Me...

Innalillahi! Warga Desa Purwasari Ditemukan meninggal di Sawah

Warga Desa Purwasari Ditemukan meninggal di Sawah Kuningan News   - Seorang pria berusia 60 tahun ditemukan meninggal dunia di area sawah Dusun Wage Desa Purwasari Kecamatan Garawangi pada Minggu (28/12/2025). Korban, yang diketahui bernama Dedi Rukandi, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa pada pagi hari. Penemuan jenazah Dedi oleh warga setempat mengejutkan masyarakat. Menurut keterangan dari pihak kepolisian yang melakukan identifikasi, Dedi merupakan warga Dusun Puhun, Desa Purwasari.  Salah satu aparat Desa Purwasari Sugandi yang menjabat sebagai Kasi Pemerintahan, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan keadaan Dedi bukan disebabkan oleh tindakan kekerasan atau pembunuhan.  "Ini bukan termasuk kasus pembunuhan, melainkan akibat penyakit yang sudah diketahui oleh keluarga dan warga," jelas Sugandi. Dedi diduga mengalami serangan jantung dan beberapa penyakit bawaan yang menjadi penyebab kematiannya. Hal ini diperkuat dengan informasi Dedi telah menderita pen...

Cirebon Banjir Karena Ciremai Gundul? H Abidin Sebut TNGC Gagal Lakukan Tugas, Minta Oknum Nakal Ditangkap!

H Abidin SE, pengamat kebijakan publik. Kuningan News - Pengamat kebijakan publik sekaligus warga lereng Gunung Ciremai, H Abidin SE menyayangkan terjadinya banjir besar di Cirebon, yang ditenggarai kiriman dari wilayah utara Ciremai. "Dengan adanya kejadian banjir dari wilayah utara ke Cirebon, harus dijadikan pembelajaran," kata Abidin, Rabu (23/12/2025). Ia kemudian memgingat apa yang terjadi beberapa puluh tahun ke belakang. Dimana pada tahun 1982, pernah terjadi banjir bandang besar yakni di jalur irigasi Sanghyang Talaga Majalengka yang menelan korban ratusan nyawa hilang. Belum lagi kejadian di jalur irigasi Cipager, yamg menelan kerugian ratusan hektar sawah, ratusan ternak sapi kerbau babi, ludes oleh banjir bandang. Adalgi jalur irigasi Cilengkrang, yang kerugiannya hampir sama, memgakibatkan ratusan hektar sawah Kecamatan Kramatmulya rusak. Juga membuat petani ikan rugi besar karena kolamnya terdampak. "Untuk wilayah utara (ke Cirebon) tidak ada banjir pada wa...

Banjir Cirebon Gara-gara Ciremai Gundul? BTNGC Minta Lihat Penyebab Banjir Secara Komprehensif, Komitmen Terus Lakukan Penghijauan

Peningkatan luasan tutupan lahan. Kuningan News - Banjir yang menimpa sebagian wilayah Cirebon dan diasosiasikan limpahan dari Gunung Ciremai karena berada di hilir/bawah gunung, tidak diamini begitu saja oleh Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC). Bahkan, tudingan BTNGC tidak kerja yang disampaikan salah satu tokoh Cisantana, dijawab TNGC dengan data-data. Kepala BTNGC Toni Anwar, melalui Humas Ady Sularso, menjelaskan bahwa sejak alih fungsi dari hutan produksi dan lindung menjadi kawasan konservasi (TN Gunung Ciremai tahun 2004) atas dorongan DPRD dan Pemda Kabupaten Kuningan serta Majalengka, telah dilakukan kegiatan rehabilitasi/pemulihan ekosistem. Pemulihan, kata pihak BTNGC, sudah dilakukan seluas 5.395,673 ha (periode 2009 s.d 2024) dengan jenis endemik seperti beringin, salam,puspa,jamuju,petag, dll dan  jenis MPTS  seperti duren, jengkol, nangka, petai, jambu, dll (maksimal 10% dari tanaman endemik) yang dapat memberikan manfaat bagi satwa liar dan juga manusi...