Langsung ke konten utama

10 Kecamatan dengan Kasus Perceraian Tinggi di Kuningan

Kuningan News - Perceraian merupakan salah satu masalah sosial yang sering kali dianggap tabu, tetapi angka yang meningkat di Kabupaten Kuningan menunjukkan bahwa isu ini perlu diperhatikan secara serius. Berdasarkan data terbaru dari opendata.kuningankab.go.id, dari 32 kecamatan di Kabupaten Kuningan, terdapat 10 kecamatan dengan kasus perceraian tertinggi. 

1. Kec. Kuningan : 193 Kasus

2. Kec. Ciawigebang : 150 Kasus

3. Kec. Cilimus : 106 Kasus

4. Kec. Cidahu : 90 Kasus

5. Kec. Jalaksana : 82 Kasus

6. Kec. Lebakwangi : 80 Kasus

7. Kec. Luargung : 74 Kasus

8. Kec. Darma : 70 Kasus

9. Kec. Cibingbin : 64 Kasus

10. Kec. Garawangi : 63 Kasus

Yuk Pahami garis besar tentang talak dan perceraian, agar tidak keliru dalam pemahaman istilah kata.

Dalam konteks hukum perkawinan, istilah "talak" dan "cerai" sering digunakan, tetapi memiliki makna dan proses yang berbeda. Memahami perbedaan ini penting untuk menyadari hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam suatu pernikahan.

Talak adalah istilah dalam hukum Islam yang merujuk pada tindakan suami yang mengucapkan kata-kata tertentu untuk memutuskan ikatan perkawinan dengan istri. Talak dapat dilakukan dengan cara yang sah sesuai syariat, dan ada berbagai jenis talak, seperti talak raj'i (dapat rujuk) dan talak bain (tidak dapat rujuk). Proses talak biasanya melibatkan sejumlah syarat, termasuk masa iddah, di mana istri tidak diperbolehkan menikah lagi selama waktu tertentu setelah talak.

Cerai, di sisi lain, merupakan istilah yang lebih umum dan digunakan dalam berbagai sistem hukum, termasuk hukum negara. Dalam konteks hukum positif, cerai dapat diajukan oleh salah satu pihak (suami atau istri) melalui pengadilan. Prosesnya melibatkan berbagai prosedur hukum, termasuk pembagian harta bersama, hak asuh anak, dan penetapan nafkah. Cerai tidak terbatas pada satu agama dan berlaku dalam konteks perkawinan di luar hukum agama.

Perbedaan utama antara talak dan cerai terletak pada sumber hukum dan prosesnya. Talak lebih terkait dengan norma-norma agama, sementara cerai berkaitan dengan hukum positif dan proses peradilan. Selain itu, talak sering kali melibatkan aspek spiritual, sedangkan cerai lebih bersifat administratif dan legal.

Dalam praktiknya, talak dapat menjadi bagian dari proses cerai, terutama bagi pasangan yang menikah di bawah hukum Islam. Namun, tidak semua perceraian dalam konteks hukum positif melibatkan talak. Misalnya, dalam perkawinan yang didaftarkan secara resmi, pasangan dapat mengajukan cerai tanpa mengacu pada proses talak.

Dengan memahami perbedaan ini, pasangan suami istri dapat lebih bijaksana dalam mengambil keputusan terkait hubungan mereka. Pengetahuan ini juga membantu memastikan bahwa hak dan kewajiban masing-masing pihak terlindungi sesuai dengan hukum yang berlaku. (KN-9)


HOT NEWS

Sekretariat Graha Mahasiswa Terbengkalai, Haerul: Bukti Minimnya Sinergitas SEMA/DEMA dan UKM/UKK di UIN SSC

Kuningan News - Sekretariat Graha Mahasiswa di kampus UIN Sunan Gunung Djati (UIN SSC) kini menjadi sorotan. Bagi mahasiswa yang terlibat dalam organisasi, sekre atau sekretariat adalah tempat penting untuk berkumpul, berdiskusi, dan merencanakan kegiatan. Namun, kondisi gedung yang seharusnya menjadi pusat aktivitas ini justru menunjukkan kenyataan yang memprihatinkan. Pada Kamis (19/6/2025), penulis mengunjungi Sekretariat Graha Mahasiswa yang terletak di kampus UIN SSC. Meskipun tampak terawat dari luar, situasi di dalam gedung sangat berbeda. Gedung yang memiliki dua lantai ini, yang diperuntukkan bagi organisasi SEMA, DEMA, dan beberapa UKM, menunjukkan tanda-tanda terbengkalai. Saat memasuki gedung, terlihat banyak tumpukan sampah di lorong dan pojok ruangan. Debu menumpuk tebal di dinding dan lantai, menciptakan suasana yang tidak nyaman. Ruangan yang seharusnya digunakan untuk rapat dan diskusi justru tampak berantakan dan tidak terawat. Penulis memperkirakan bahwa kondisi ini ...

Siang Ini Ada Pemadaman Listrik, Catat Lokasi Dan Durasi Waktunya!

Kuningan News - Dalam upaya meningkatkan kehandalan sistem kelistrikan dan pelayanan kepada masyarakat, PLN menginformasikan bahwa akan dilakukan pemadaman terencana di beberapa wilayah. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kualitas layanan listrik yang lebih baik ke depan. Pemadaman terencana tersebut akan dilakukan di wilayah Desa Peusing, Desa Sayana, Desa Sangkanerang, Desa Sembawa, Manis Lor, serta di beberapa institusi pendidikan dan perumahan, termasuk Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Pondok Pesantren Al Multazam, dan SMP SMA ITUS, serta Perumahan Griya Sampurna. Kegiatan pemadaman dijadwalkan berlangsung pada hari Senin (30/6/2025) dimulai pukul 11:00 hingga 14:00 WIB. Kami mengingatkan kepada seluruh pelanggan di wilayah terdampak untuk menyesuaikan aktivitasnya selama jam pelaksanaan pemadaman ini. Bagi pelanggan yang menggunakan genset, kami mohon agar genset dipisahkan dari instalasi PLN untuk menghindari gangguan saat pemadaman berlangsung. Keamanan dan kenyamanan pel...

Setelah Penantian 20 Tahun Lebih, Akhirnya Akses Penting Bagi Warga Dan Petani, Dibangun Di Desa Galaherang

Kuningan News - Dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas hidup masyarakat, sebuah jembatan gantung akan dibangun di Desa Galaherang, Kecamatan Maleber. Jembatan ini diharapkan menjadi akses penting bagi warga, terutama para petani dan anak-anak sekolah. Kunjungan langsung ke lokasi pembangunan dihadiri oleh perangkat desa, warga setempat, serta donatur dari Yayasan 1011 asal Bandung. Kunjungan ini dilakukan pada sore yang cerah, di mana suasana bahagia dan tertawa terlihat di wajah warga Desa Galaherang. Yayasan 1011, yang selama ini banyak membantu masyarakat di Kabupaten Kuningan, berkomitmen untuk mendukung pembangunan jembatan ini. Jembatan ini akan menghubungkan beberapa blok di desa yang selama ini terisolasi dan sulit dijangkau. Di sela kegiatan, saya berkesempatan berbincang santai dengan para petani setempat. Mereka menceritakan perjuangan mereka menyeberangi sungai untuk mengangkut hasil panen seperti kacang dan jagung. “Disini masyarakat sering kesulitan kalo nyebrang ka...

Mimpi Juara Terhenti di 8 Besar Piala AFP Jabar, Kuningan Dikalahkan Kabupaten Tasikmalaya

Kuningan News - Tim U17 Kabupaten Kuningan harus mengakhiri perjuangan mereka di Piala AFP Jabar setelah dikalahkan oleh Kabupaten Tasikmalaya dengan skor 4-1 dalam laga yang berlangsung di Gedung Olahraga ITB Jatinangor. Pertandingan ini diadakan pada Rabu (25/6/2025) menjadi momen yang menyedihkan bagi para pemain dan pendukung tim Kuda Kuningan. Setelah berhasil lolos ke babak 8 besar, harapan tim Kuningan untuk melanjutkan perjalanan mereka semakin tinggi. Namun, permainan tim Tasikmalaya yang solid dan terorganisir membuat Kuningan kesulitan untuk mengembangkan permainan mereka. Dalam laga ini, Tasikmalaya menunjukkan dominasi sejak awal pertandingan. Di awal pertandingan, Tasikmalaya berhasil mencetak dua gol dengan cepat, membuat tim Kuningan tertinggal. Meski demikian, para pemain Kuningan tidak menyerah begitu saja dan berusaha untuk mengejar ketertinggalan. Beberapa peluang tercipta, namun gagal dimanfaatkan dengan baik. Separuh waktu telah berlalu Tim Kuningan U-17 berusaha ...

Waduk Setu Patok Banyak Sampah, Mahasiswa dan KK.Id Adakan Clean Up!

Kuningan News - Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Cirebon bersama Kolaborator Kebaikan Indonesia menggelar kegiatan aksi clean up dengan tema "Let's Wave to Save: Ayunkan Tangan untuk Selamatkan Lingkungan," pada hari Minggu (29/6/2025) yang didukung oleh DLH Kab. Cirebon, BPBD Kab. Cirebon PUTR dan Tirtajarti. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Aksi clean up dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berlangsung selama kurang lebih dua jam ini berlokasi di Waduk Setu Patok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa, masyarakat setempat, dan relawan dari Kolaborator Kebaikan Indonesia. Mereka semua berkomitmen untuk berkontribusi dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan. Inisiator Kolaborator Kebaikan Id, Omar Qad Panity dalam keterangannya menekankan pentingnya kolaborasi dari berbagai elemen masyarakat terkhusus antara mahasiswa dan ma...

Setelah Lama Jalan Bergelombang Akhirnya Diperbaiki, Siap-Siap Ada Kemacetan Di Jalan Ini!

Kuningan News - Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat segera melaksanakan perbaikan jalan di Kabupaten Kuningan. Proyek ini akan dimulai dari depan Pom Bensin Kertawangunan hingga Tugu Kota Kuningan di Sindangagung. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur jalan yang vital bagi kelancaran transportasi di wilayah tersebut. “Untuk titik yang di kertawangunan itu panjang penanganannya 2,9 KM dibagi dua segmen mulai dari depan pom bensin Kertawangunan sampai ke sekitar tugu kota kuningan di Sindangagung, segmen keduanya yaitu dari sekitar pagundan menuju ke oleced,” ujar Dudi petrugas Bina Marga Provinsi Jawa Barat. Perbaikan jalan yang terletak di Jalan RE Martadinata ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan keselamatan serta kenyamanan pengendara. “Iyya nanti akan ada perbaikan jalan di hotmix dua lapis serta diperbaiki samping-sampingnya,” tambah Dudi.  Kegiatan perbaikan ini akan mencakup pengaspalan ulang, perbaikan...

KDM Berikan Respon Terhadap Viralnya Laporan Jalan Rusak, Itu Bukan Jalan Provinsi!

Kuningan News - Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat mengungkapkan keprihatinannya terhadap banyaknya laporan mengenai kondisi jalan rusak di provinsi Jawa Barat. Dalam pernyataannya, ia menyebut bahwa sebagian besar keluhan yang diterima berkaitan dengan jalan desa dan jalan kabupaten.  “Pemerintah desa harus mengoptimalkan belanja dana desa untuk pembangunan infrastruktur jalan, memastikan bahwa jalannya berbeton atau berhotmix,” ungkapnya dalam postingan Instagram pribadinya pada Kamis (26/6/2025). KDM menerangkan bahwa dialognya dengan berbagai pihak menunjukkan masih banyak anggaran di pemerintah daerah yang tidak dialokasikan dengan semestinya. “Banyak belanja untuk kepentingan yang tidak mendesak, seperti makan minum, perjalanan dinas, dan kegiatan seremonial yang tidak memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tambahnya. Sebagai langkah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran, Dedi Mulyadi merencanakan untuk mengundang para bupati, sekreta...