Langsung ke konten utama

Mantan Ketua PSSI Didukung Relawan 32 Kecamatan untuk Jabar Satu, Muncul Jargon IBUKU

 


Kuningan News – Sebagai salah satu tokoh Jawa Barat yang lahir di Kuningan, Komjen Pol (Purn) Dr H Mochamad Iriawan SH MM MH mendapat sambutan antusias dari masyarakat Kuningan. Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu didorong untuk mencalonkan Gubernur Jawa Barat. 

Dukungan tersebut dilontarkan para relawan saat Iwan Bule berkunjung ke Kuningan, Rabu (5/4/2023) siang. Mantan ketua PSSI ini bersilaturahmi dengan para relawannya dari 32 kecamatan di Aula RM Cibiuk Cabang Kuningan.   

“Pada prinsipnya, kami-kami ini, relawan dari Kabupaten Kuningan siap mendukung Kang Iwan,” tandas Nana Rusdiana selaku koordinator relawan.

Menurut Nana, Iwan Bule merupakan sosok yang memiliki karakter, pituin Kuningan. Iwan, imbuhnya, tergolong figur pemimpin yang sudah menunjukkan kemampuannya di berbagai institusi.

“Jadi nanti kedepan, ada harapan untuk memimpin Jawa Barat, insya allah,” tegasnya.

Iwan, datang ke Kuningan dengan deretan agenda. Mulai dari menjenguk korban tabrakan maut mobil dinas bupati, bertemu dengan PP Polri, silaturahmi relawan, bukber dengan para bacaleg Gerindra, hingga taraweh di tanah leluhurnya Desa Sagarahiang Kecamatan Darma.


Dalam berbagai kesempatan, dukungan terhadap Iwan Bule kian meluas. Bahkan muncul akronim menarik yang disematkan kepadanya yakni IBUKU. 

“IBUKU itu Iwan Bule Kuningan,” ungkap Penasehat Relawan, Awang Dadang Hermawan dalam sambutannya, yang ternyata istilah tersebut dinilai cocok oleh Iwan Bule. 

Hingga akhirnya Relawan IBUKU dideklarasikan. Awang menegaskan, dukungan terhadap Iwan bukan tanpa alasan. Disamping Putra Kuningan, ia juga dinilai sebagai orang yang pengalamannya segudang dan mumpuni.  

“Beliau ini pengalamannya segudang, Kapolda saja 3 kali, NTB, Jawa Barat dan DKI. Meski saat itu situasinya sedang sulit namun beliau mampu menjalankan tugas dengan baik,” ungkap Dadang.

Meski situasi sulit di tiga wilayah itu, ulas Dadang, Iwan dianggap berhasil menyelesaikannya dengan baik. Berbekal pengalaman yang matang itulah, dirinya mengaku punya harapan dan ekspektasi yang tinggi pada Iwan Bule, termasuk jika nanti memimpin Jawa Barat.

“Beliau harus fokus, serius memajukan Jawa Barat,” tandas Dadang Awang.

Atas dukungan dari teman dan saudara sekampung halaman tersebut, Iwan Bule merasa terharu sekaligus bangga. Terlebih yang mendorongnya itu relawan yang tersebar di 32 kecamatan se-Kabupaten Kuningan.

“Ini amanah, harapan yang harus dilaksanakan. Saya akan menjawab dukungan dan kehormatan ini dengan penuh tanggungjawab,” tekad Iwan.

Ia merasa tidak bisa menolak dukungan tersebut. Terlebih Iwan menangkap masih adanya anak yang sulit sekolah di Jabar, pembangunan yang belum merata dan persoalan lainnya. 

“Hari ini, alhamdulillah saya masih diberikan kesehatan, otot yang bagus, otak yang jernih, masih diberikan semuanya lah. Masa tidak mau saya baktikan ke negara ke rakyat, khususnya Jawa Barat, kampung halaman dan tanah leluhur,” tegas Iwan. (KN-1)

HOT NEWS

Potret Kekayaan 7 Pengusaha di Kabupaten Kuningan

Kuningan News - Kabupaten Kuningan, meski dikenal dengan keindahan alam dan wisata pegunungannya, juga merupakan rumah bagi beberapa pengusaha yang sukses di berbagai sektor bisnis. Keberadaan mereka menunjukkan bahwa Kuningan memiliki potensi ekonomi yang berkembang pesat, dipicu oleh inovasi dan ketekunan para pelaku usaha lokal. Salah satu sektor yang dominan di wilayah ini adalah ritel. Beberapa toserba besar menjadi andalan masyarakat Kuningan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Para pengusaha yang sukses di sektor ini berhasil mengelola jaringan ritel yang luas dan berkontribusi signifikan terhadap roda perekonomian daerah. Keberhasilan mereka tak lepas dari strategi bisnis yang tepat dan kemampuan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar yang dinamis. Selain ritel, sektor properti dan konstruksi juga menjadi pilar penting bagi perekonomian Kuningan. Beberapa perusahaan besar di bidang ini terlibat dalam pembangunan infrastruktur yang tidak hanya bermanfaat bagi daerah, tetapi...

Dapat Banpem, TBM Hipapelnis Kuningan Gelar Pelatihan Wicara Publik

Kuningan News – Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Hipapelnis Kuningan bekerja sama dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, menggelar Pelatihan Gelar Wicara Publik (Public Speaking) di ruang Perpustakaan Universitas Bhakti Husada Indonesia (UBHI) pada Sabtu (20/9/2025). Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta dari berbagai latar belakang, yang antusias untuk mengembangkan keterampilan berbicara di depan umum. Dalam acara tersebut, Widia Rindi Antika, seorang alumni UBHI, berhasil meraih penghargaan sebagai Peserta Terbaik. Sementara itu, Carmelita de Fatima Bobo, mahasiswi UBHI asal Timor Leste, meraih Juara ke-3 dan mendapatkan penghargaan khusus sebagai penerima manfaat kategori Penutur Bahasa Asing. Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi UBHI dan menunjukkan kualitas mahasiswa yang siap bersaing di tingkat internasional. Kegiatan ini dibuka dengan sambutan hangat dari Jaenal Mutakin, Ketua TBM Hipap...

“Ciremai Dulu Gundul” Menyesatkan: Yang Hijau Belum Tentu Pulih

Foto Dadan Satyavadin (foto: Dok. Dadan) Kuningan News - Belakangan muncul klaim bahwa “10 tahun lalu lereng Gunung Ciremai itu gundul” disertai perbandingan citra satelit yang seolah-olah menunjukkan kondisi lereng yang lebih baik sekarang. Narasi ini digunakan untuk menyimpulkan bahwa Ciremai telah pulih, sehingga kritik masyarakat terhadap kerusakan lereng dianggap berlebihan. Klaim tersebut tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak berdiri di atas konteks ekologis maupun data konservasi. Pertama, Ciremai bukanlah lahan bebas yang bisa dianalisis hanya lewat tampilan satelit. Sejak 2004, seluruh kawasan lereng masuk dalam Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) kawasan konservasi yang secara hukum wajib menjaga fungsi resapan, hidrologi, dan keanekaragaman hayati. Data TNGC mencatat kawasan ini memiliki lebih dari 100 titik mata air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Kuningan dan Majalengka. Menilai kesehatan ekosistem hanya dari citra satelit adalah keliru. Ekologi tidak bekerj...

Mengenal Desa Galaherang: Jejak Sejarah, Keindahan Alam, dan Kuliner Khas yang Menggoda

Kuningan News -  Desa Galahaerang merupakan salah satu desa yang berada di wilayah hukum Kecamatan Maleber Kabupaten Kuningan, awalnya merupakan suatu daerah yang merupakan pembukaan lahan oleh para pejuang Mataram yang berekspansi ke wilayah tersebut (Galaherang). Mereka mendirikan sebuah tempat pemukiman. Beberapa nama para pejuang yang dikenal bernama Syekh Jamaludin Malik. Ia mempunyai dua orang putra bernama Mbah Buyut Arsanudin dan Mbah Buyut Arsanata. Kedua orang inilah yang menjadi sosok dalam kisah cikal bakal terbentuknya nama Galaherang. Konon katanya, pada waktu itu Mbah Buyut Arsanata menancapkan sebuah tongkat dengan cara berjalan, tongkat itu dimaksud untuk mencari sumber mata air yang sekarang disebut sungai Cigalaherang. Desa Galaherang memiliki luas wilayah ±32 km², berada diketinggian 1000-1500 Mdpl dengan iklim tropis. Secara administratif terdiri dari 6 Rukun Warga dan 11 Rukun Tetangga yang dibagi dalam 6 Dusun. Desa ini memiliki popul...

Kualitas Udara Sudah Bagus! Bupati Dian Soroti Masalah Pencemaran Air di Kuningan

  Kualitas Udara Sudah Bagus! Bupati Dian Soroti Masalah Pencemaran Air di Kuningan (foto: raqib) Kuningan News - Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., mengungkapkan keprihatinan serius terhadap kondisi pencemaran air di Kabupaten Kuningan. Dalam pernyataannya kala ditemui pada Sabtu (29/11/2025), Bupati Dian menyatakan meskipun Kuningan dinobatkan sebagai salah satu kabupaten dengan kualitas udara yang baik, masalah pencemaran air, terutama di sungai-sungai, menjadi perhatian yang tidak dapat diabaikan. Ia menekankan keberadaan tempat-tempat wisata yang banyak di Kuningan seharusnya didukung dengan lingkungan yang bersih dan sehat. Kondisi kabupaten yang banyak dilengkapi dengan potensi wisata patut disyukuri. Sangat disayangkan jika masih ada isu sampah yang terabaikan. Ini tentu akan mencemari air dan merusak keindahan alam yang ada di Kuningan. “Lingkungan Kuningan memang sangat indah, dengan udara yang bersih. Namun, isu pencemaran air, khususnya di sungai-sunga...

Top 8 BUMDes Kuningan dengan Usaha Terbanyak

Kuningan News - Kabupaten Kuningan memiliki berbagai Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berperan penting dalam menggerakkan perekonomian lokal melalui berbagai sektor usaha. Data tahun 2023 yang dihimpun oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kuningan dan diakses melalui opendata.kuningankab.go.id, mencatat delapan BUMDes dengan jumlah usaha terbanyak di wilayah ini. BUMDes tersebut memanfaatkan berbagai jenis usaha, mulai dari sosial, produksi dan perdagangan, hingga keuangan, untuk mendukung kesejahteraan masyarakat desa. BUMDes yang mencatatkan usaha terbanyak di Kabupaten Kuningan adalah BUMDes di Kecamatan Cilimus dengan total 14 usaha. Sebagian besar usaha yang dijalankan adalah usaha sosial, yaitu sebanyak 10 usaha. Selain itu, terdapat 2 usaha berproduksi dan berdagang serta 2 usaha bisnis keuangan. Dominasi usaha sosial menunjukkan komitmen BUMDes Cilimus dalam memberikan layanan yang berfokus pada kesejahteraan komunitas, sekaligus membuka peluang ...

Top 8 Penghasil Ubi Jalar di Kabupaten Kuningan

  Kuningan News - Kabupaten Kuningan dikenal memiliki potensi pertanian yang kaya, terutama dalam hal produksi ubi jalar. Daerah ini memiliki berbagai kecamatan yang berkontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan ubi jalar, baik untuk konsumsi lokal maupun regional. Berikut adalah tujuh kecamatan di Kabupaten Kuningan yang mencatat produksi tertinggi untuk komoditas ubi jalar. 1. Kecamatan Cilimus Kecamatan Cilimus berada di peringkat pertama sebagai penghasil ubi jalar terbesar di Kabupaten Kuningan. Dengan produksi sebesar 45.702 ton, Kecamatan Cilimus menyumbangkan hampir setengah dari total produksi ubi jalar di wilayah ini. Kondisi tanah yang subur dan teknik pertanian yang optimal menjadikan Cilimus sebagai sentra utama produksi ubi jalar. 2. Kecamatan Cigandamekar Posisi kedua ditempati oleh Kecamatan Cigandamekar dengan total produksi mencapai 28.966 ton. Daerah ini dikenal dengan pertanian yang beragam dan kualitas ubi jalar yang baik, sehingga mampu bersaing dengan ...