Baliho Marak saat Rakyat Susah, Simpati atau Antipati? - Kuningan News

Senin, 16 Agustus 2021

Baliho Marak saat Rakyat Susah, Simpati atau Antipati?


Kuningan News
– Maraknya pemasangan baliho yang beraroma politik belakangan ini menuai kontroversi. Kendati tidak melanggar aturan, perhelatan politik masih sangat jauh (dijadwalkan 2024) juga pada saat rakyat terengah-engah dan menjerit karena wabah pandemi yang berkepanjangan. 

“Tentunya sangat menyakiti perasaan rakyat. Padahal masih banyak rakyat yang sangat membutuhkan kepedulian dan uluran tangan dari mereka yang berstatus tokoh politik,” kata Ketua F-Tekkad, Soejarwo. 

Pemasangan baliho yang dipastikan menghabiskan anggaran yang tidak sedikit itu saat rakyat kebanyakan dalam kondisi susah, dikhawatirkan akan menjadi action yang kontraproduktif. Artinya dengan pemasangan baliho tersebut dengan tujuan meraup simpati dari masyarakat, hasil yang didapat malah sebaliknya, yakni sikap antipati dari rakyat. 

Padahal untuk mendapat simpati dari rakyat, masih ada action yang lebih produktif dari sekedar melakukan pemborosan dengan pemasangan baliho. Jika anggaran "balihonisasi" dialihkan kepada kebutuhan mendesak rakyat, hasil yang didapat akan lebih optimal, karena lebih mengesankan bahwa tokoh-tokoh yang "mejeng" di baliho memiliki kepedulian social. 

“Pendekatan langsung dengan memahami apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam situasi saat ini, terlebih dapat memenuhinya akan menjadi modal "pendekatan" yang lebih efektif dibanding sosialisasi dengan "kemegahan" baliho,” pungkasnya. (KN-1)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda