Pengangguran Tinggi di 7 Kecamatan Kuningan
Kuningan News - Kabupaten Kuningan saat ini
menghadapi tantangan serius terkait tingkat pengangguran. Berdasarkan data
terbaru dari bps.go.id, terdapat 53.300 warga yang terdata sebagai pengangguran
di wilayah ini. Data ini belum mencakup masyarakat yang baru saja terkena
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau yang mengundurkan diri dari pekerjaan. Dari
total tersebut, terdapat tujuh kecamatan yang mencatatkan jumlah pengangguran
tertinggi di Kabupaten Kuningan.
Kecamatan Cidahu menduduki peringkat ketujuh dengan jumlah
pengangguran mencapai 2.403 orang. Meski bukan yang tertinggi, angka ini tetap
mencerminkan kondisi ekonomi yang memprihatinkan di kawasan tersebut. Faktor
penyebab tingginya pengangguran di Cidahu beragam, mulai dari minimnya lapangan
pekerjaan hingga kurangnya pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja.
Kecamatan Cigugur berada di posisi keenam dengan 2.483
pengangguran. Sebagai salah satu kecamatan yang lebih dekat dengan pusat kota,
Cigugur diharapkan mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak. Namun,
kenyataannya, kecamatan ini masih memiliki masalah serius dalam menciptakan
lapangan pekerjaan yang cukup untuk penduduknya.
Selanjutnya, Kecamatan Kramatmulya menempati posisi kelima
dengan 2.529 orang yang menganggur. Tingkat pengangguran di Kramatmulya
sebagian besar disebabkan oleh ketidakcocokan antara keterampilan tenaga kerja
lokal dan kebutuhan industri. Hal ini menjadi sorotan bagi pemerintah setempat
agar dapat lebih mengoptimalkan pelatihan keterampilan dan akses ke peluang
kerja.
Kecamatan Lebakwangi berada di peringkat keempat dengan
jumlah pengangguran sebanyak 2.533 orang. Seperti halnya kecamatan-kecamatan
lain, Lebakwangi juga menghadapi tantangan dalam menciptakan peluang kerja
baru, terutama bagi kaum muda yang mendominasi kelompok usia produktif.
Kecamatan Jalaksana berada di urutan ketiga dengan jumlah
pengangguran mencapai 2.652 orang. Meskipun dikenal sebagai salah satu
kecamatan yang cukup berkembang di sektor pertanian, namun kenyataannya, banyak
penduduk yang masih sulit mendapatkan pekerjaan tetap di luar sektor tersebut,
terutama di bidang industri dan jasa.
Di posisi kedua, Kecamatan Ciawigebang mencatatkan angka
pengangguran sebanyak 4.457 orang. Tingginya jumlah pengangguran di Ciawigebang
menunjukkan adanya ketimpangan antara jumlah penduduk dan peluang kerja yang
tersedia, terutama di sektor-sektor formal yang dapat menawarkan pekerjaan
tetap.
Posisi pertama ditempati oleh Kecamatan Kuningan dengan
jumlah pengangguran tertinggi, yakni 5.104 orang. Sebagai pusat pemerintahan
dan ekonomi di Kabupaten Kuningan, tingginya tingkat pengangguran di Kecamatan
Kuningan menjadi sorotan utama. Meskipun wilayah ini seharusnya menjadi
penyerap tenaga kerja terbesar, kenyataannya, masih banyak penduduk yang belum
mendapatkan pekerjaan tetap. (KN-9)