| Kepala SPPG Sindangagung, Tedi Setiadi. |
Kuningan News - Kepala Dapur MBG Balong alias SPPG Sindangagung, Tedi Setiadi, menjelaskan secara rinci soal rame-rame dugaan busa nyempil di menu MBG, tepatnya di satu bungkus kacang mercy yang dibungkus.
Pada awak media, Selasa (23/12/2025) malam, ia menerangkan bahwa laporan itu sudah masuk sejak awal. Karenanya, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak sekolah dan orang tua penerima.
Saat koordinasi itulah, pihaknya segera mengambil jalan tengah, meminta maaf sekaligus bertanggung jawab mengganti dengan menu yang baru.
Bahkan, kata Tedi, orang tua yang bersangkutan, juga mengaku tidak ada niatan menjelekkan MBG. Ia hanya niat sharing di grup.
"Saya (segera) cek CCTV juga, (karena saat packing) malam itu saya ada di dapur," akunya.
Yang ia pastikan, pertama memang tidak aktivitas merokok. Kedua yang bekerja adalah ibu-ibu. Sangat tidak mungkin busa itu bekas rokok relawan dapur MBG. Termasuk di CCTV pun aktivitas normal saja.
Hanya saja, yang mungkin terjadi, kata Tedi, busa itu terbawa dari produsen kacang mercy. Pihaknya membeli dalam jumlah besar, bal-balan, dan dipacking kecil di dapur.
Ia mengamini, saat dipacking kecil itulah, ada kemungkinan busa kecil itu terbawa packing. Packing dalam jumlah banyak, dikerjakan malam hari, bisa saja tidak tersortir.
"Memang nyaru (samar antara warna kacang mercy dan busa). (Kita sampaikan maaf mungkin) Faktor kesalahan karyawan kurang teliti, (tapi busa) kemungkinan besar dari supliernya," jelasnya sambil mengaku akan segera melakukan evaluasi.
SPPG Sindangagung sendiri memang melayani 2.700 penerima manfaat. Menu MBG itu, ada hak sekolah untuk menerima atau tidak. Saat hari kemarin, kebetulan 2 sekolah tidak menerima MBG. (KN-7)