Langsung ke konten utama

KDM Hapus PR Untuk Siswa, Ini Dia Penjelasan Teknisnya !



Kuningan News - Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, baru-baru ini menjelaskan terkait dihapuskannya pekerjaan rumah (PR) bagi seluruh siswa di jenjang SMA, SMK, dan SLB. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk mengoptimalisasi pembelajaran di lingkungan satuan pendidikan. Edaran ini akan mulai diberlakukan pada tahun ajaran 2025/2026, dan diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam proses belajar mengajar.


Dalam surat edaran tentang penjelasan teknis tersebut, disebutkan terkait pentingnya sosialisasi dan pendampingan pelaksanaan edaran ini oleh kepala cabang dinas pendidikan di masing-masing wilayah.


Salah satu poin penting dari edaran adalah penekanan pada pemberian tugas yang dilakukan selama jam efektif pembelajaran. Tugas-tugas tersebut tidak lagi berbentuk pekerjaan rumah yang membebani siswa, tetapi diarahkan pada kegiatan reflektif dan eksploratif. 


Setelah jam pembelajaran efektif, siswa diharapkan dapat terlibat dalam kegiatan yang bermanfaat, baik di rumah maupun di lingkungan sekitar. Ini termasuk membantu orangtua atau wali, serta mengembangkan minat dan bakat dalam berbagai bidang, seperti keagamaan, literasi, kesenian, olahraga, dan teknologi. 


Kepala cabang dinas pendidikan juga diinstruksikan untuk menugaskan pendamping satuan pendidikan dalam memantau pelaksanaan edaran ini. Mereka harus melaporkan hasil pemantauan kepada kepala cabang dinas pendidikan wilayah. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa kebijakan ini diterapkan secara konsisten di seluruh sekolah.


Berikut ini rincian point yang tertera dalam Surat Edaran tersebut:


1. ⁠Edaran tersebut diberlakukan pada seluruh satuan pendidikan mulai tahun ajaran 2025/2026;

2. ⁠Kepala Cabang Dinas Pendidikan, agar mensosialisasikan dan mendampingi pelaksanaan edaran tersebut pada seluruh SMA/SMK/SLB di masing-masing wilayah, dengan mengoptimalkan fungsi pendamping satuan pendidikan;

3. ⁠Pemberian tugas, baik individu maupun kelompok, agar dioptimalkan pada saat jam efektif pembelajaran di satuan pendidikan, serta tidak membebani peserta didik dengan pemberian tugas pekerjaan rumah (PR) yang bersifat tugas tertulis dari setiap mata pelajaran, namun dapat diarahkan pada kegiatan reflektif dan eksploratif misalnya melalui pelaksanaan projek pembelajaran yang bertujuan meningkatkan kesadaran peserta didik terhadap keluarga, alam, dan lingkungan sekitar;

4. ⁠Penugasan diberikan sebagai penguatan bagi peserta didik yang belum mencapai kompetensi minimal, dengan proporsi maksimal 60% dari durasi tatap muka, dan dioptimalkan pelaksanaannya di sekolah melalui pembelajaran remedial; 

5. ⁠Setelah jam pembelajaran efektif, disamping kegiatan yang diarahkan sekolah sebagaimana angka 3, dapat dioptimalkan juga untuk pengembangan minat dan bakat pesera didik diantaranya:

a) Membantu orangtua/wali di rumah serta lingkungan sekitar; dan

b) Pengembangan minat dan bakat peserta didik sesuai tumbuh kembangnya dalam berbagai bidang seperti keagamaan, penguatan literasi, kesenian, olahraga, sains, teknologi, kewirausahaan, dan ekstrakurikuler lainnya yang bermanfaat dalam menunjang penguatan karakter dan peningkatan kompetensi peserta didik.

6. ⁠Kepala cabang dinas pendidikan agar menugaskan pendamping satuan pendidikan untuk melaksanakan pemantauan pelaksanaan edaran tersebut dan melaporkannya kepada kepala cabang dinas pendidikan wilayah. (KN-12)


HOT NEWS

Anak-anak MD Nuurus Shofaa Belajar Penyembelihan Hewan Qurban Dengan DT Peduli di Cipicung

Kuningan News - DT Peduli bekerja sama dengan MD Nuurus Shofaa melaksanakan kegiatan penyembelihan hewan qurban di Desa Mekarsari, Kecamatan Cipicung. Dalam momen istimewa ini, enam ekor domba disembelih sebagai bagian dari ibadah qurban dalam rangka merayakan Idul Adha pada pada Jum'at (6/6/2025). Kegiatan ini tidak hanya menjadi ritual keagamaan, tetapi juga menjadi media belajar bagi anak-anak tentang makna dan pentingnya berkurban. Kegiatan ini dihadiri oleh warga setempat, termasuk anak-anak yang sangat antusias untuk menyaksikan proses penyembelihan. "Kami ingin anak-anak memahami konsep berkurban dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya," ujar Wahyu perwakilan dari DT Peduli.  Dalam kesempatan ini, DT Peduli juga memberikan penjelasan mengenai proses penyembelihan hewan qurban yang sesuai dengan syariat Islam. "Pendidikan tentang ibadah qurban penting agar generasi muda kita bisa menghargai tradisi ini dan memahami tanggung jawabnya," tambahnya.  Sete...

KPU Kabupaten Kuningan Sambut Enam Calon Pegawai Negeri Sipil Baru

Kuningan News - Selasa (10/6/2025), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kuningan mengadakan acara sambutan dan pengenalan bagi enam Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan bertugas di Sekretariat KPU Kabupaten Kuningan.  Acara yang berlangsung di aula KPU dan dihadiri oleh Ketua serta jajaran Komisioner KPU, Sekretaris KPU, dan seluruh jajaran sekretariat. Enam CPNS yang terpilih tersebut terdiri dari tiga wanita dan tiga pria, yaitu Lia Herliani, Alvian Damayanti, Ade Ayu Puspitasari, Sahrul Gunawan, Imam Luthfi Perdana, dan Ahmad Naufal Nabawi.  Kehadiran mereka diharapkan dapat membawa semangat baru dan kontribusi positif bagi KPU dalam menjalankan tugasnya. Sesi pengenalan dilanjutkan dengan perkenalan masing-masing CPNS. Mereka berkomitmen untuk belajar serta berkontribusi dalam setiap kegiatan pemilihan umum.  Setelah itu dijelaskan juga tentang tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh para CPNS. Kerja sama dan sinergi antara pegawai baru dan lama...

Tambang Nikel Usik Keindahan Raja Ampat, Ini Tanggapan Kabid LH-HAM HMI Cirebon

Kuningan News - Raja Ampat, surga wisata Indonesia yang terkenal dengan keindahan alamnya, kini menghadapi ancaman serius akibat aktivitas tambang nikel yang merambah wilayahtersebut. Kawasan ikonik seperti Piaynemo dan Wayag yang selama ini menjadi kebanggaan Indonesia, kini terancam oleh kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh eksploitasi tambang. Kabid LH-HAM HMI Cirebon Muhammad Akramul Farhan telah bersuara menanggapi isu ini, menyerukan perlindungan terhadap ekosistem yang ada. Aktivitas tambang nikel yang berlangsung di Pulau Kawe, Pulau Gag, dan Pulau Manuran berpotensi merusak ekosistem darat dan laut di Raja Ampat. Lubang-lubang tambang yang ditinggalkan dapat menimbulkan pencemaran tanah dan air, yang berdampak langsung terhadap keanekaragaman hayati yang menjadi daya tarik utama kawasan ini.  “Kami sangat prihatin dengan kondisi ini. Raja Ampat adalah rumah bagi banyak spesies langka, dan kita tidak bisa membiarkan kerusakan ini terjadi,” ungkap Farhan. Di balik kein...

Kabumi FC Meriahkan Turnamen Fourfeo Suhadaday

  Kuningan News - Kabumi FC, tim sepak bola yang terdiri dari para pemain Alumni dari Ikatan Mahasiswa Kuningan Wilayah Cirebon akan berpartisipasi dalam pertandingan Fourfeo persahabatan Suhadaday. Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu (7/6/2025), di Stadion Panyosogan, Desa Panyosogan, Kecamatan Luragung.  Pertandingan ini merupakan event persahabatan yang diadakan oleh Suhada, salah satu alumni IMK yang bergembira atas pernikahannya. Fourfeo Suhadaday tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai event untuk unjuk bakat para pemain dari berbagai tim. Termasuk Kabumi FC, yang dikenal dengan semangat juang yang tinggi, siap menunjukkan performa terbaiknya di lapangan. Para pemain Kabumi FC, yang terdiri dari alumni dan pengurus IMK telah melaksanakan persiapan yang matang dan siap untuk melaksanakan kick off pada pukul 15.00 WIB.  Dalam pertandingan tersebut Kabumi FC ditahan imbang oleh lawannya yaitu Exsmandaku dan kalah adu pinalti sehingga mengharus...

Katanya Kuningan Caang, Ko Kondisi PJU Paroek ?

Kuningan News - Situasi dan kondisi penerangan jalan umum (PJU) di Jalan Baru Lingkar Timur Kuningan, atau yang dikenal sebagai Jalan Eyang Hasan Molani, menjadi sorotan masyarakat. Meskipun jalan ini baru dan banyak dilintasi oleh warga, penerangan yang ada tidak berfungsi dengan maksimal. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi pengguna jalan, terutama saat malam hari. Jalan Baru Lingkar Timur seharusnya menjadi contoh infrastruktur modern yang mendukung visi Kuningan Caang, yang mengedepankan penerangan dan keamanan bagi masyarakat. Namun, kondisi saat ini menunjukkan adanya ketidakberesan dalam pengelolaan PJU. Banyak lampu jalan yang tidak menyala, sehingga membuat suasana jalan menjadi gelap dan kurang aman. Kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat jalan tersebut sering dilalui oleh kendaraan. Banyak warga yang merasa tidak nyaman dan khawatir saat melintasi jalan ini di malam hari. “Sangat gelap, dan saya merasa tidak aman. Banyak kendaraan yang melintas dengan kecepatan tin...

Mahasiswi STIS-HK ini Ajak Anak Muda Sebarkan Kebaikan, Buat Apa Si ? Ini Alasannya....

Kuningan News - Di tengah dunia yang semakin bising oleh berita buruk, konflik dan konten negatif, kita semua pasti merasa jenuh atau lelah. Hidup di era digital ini membuat informasi datang tanpa henti. Namun sayangnya, tidak semuanya membawa ketenangan. Semakin banyak orang yang kehilangan arah, kehilangan semangat, bahkan sampai ada yang kehilangan makna hidup. Tapi tahu gak sih? Di saat seperti inilah kebaikan menjadi sesuatu yang sangat berharga dan sangat dibutuhkan.  Menyampaikan kebaikan dalam Islam tidak selalu harus dilakukan di atas mimbar, pengajian, atau majelis taklim saja, melainkan kapan pun dan dimana pun bisa kita lakukan. Mungkin sebagian orang merasa belum pantas menyampaikan kebaikan karena merasa ilmunya masih sedikit, atau takut dianggap sok suci. Padahal, kebaikan tidak harus besar dan sempurna. Islam mengajarkan kita bahwa sekecil apapun kebaikan jika diniatkan karena Allah, maka nilainya akan tetap luar biasa. Rasulullah SAW pernah bersabda: لاَ تَحْقِرَن...