Langsung ke konten utama

Kemacetan Sering Terjadi di Jalan Perjuangan Kesambi, Ini Penyebabnya

 


Kuningan News – Kemacetan mengurai terjadi di Jalan Perjuangan pada Rabu (21/5/2025) sekitar pukul 16.00 WIB tepat di wilayah pertigaan Griya Sunyaragi Permai (GSP). Kemacetan ini telah menjadi masalah rutin yang terjadi hampir setiap hari, terutama saat jam pulang kerja.

Banyak pengendara yang terjebak dalam antrean panjang, membuat perjalanan pulang dari sekolah, kantor dan kampus menjadi semakin melelahkan. Pengemudi dan penumpang terlihat frustasi menunggu di dalam kendaraan mereka. 

"Pas mau pulang dari kampus, saya selalu menghadapi kemacetan di pertigaan GSP itu. Sangat mengganggu," ungkap Gilang salah satu mahasiswa.

Penyebab utama kemacetan ini adalah parkir liar yang dilakukan oleh masyarakat di sepanjang jalan. Banyak kendaraan yang terpaksa diparkir di tepi jalan, menyempitkan ruang jalan kendaraan lain yang melintas. Selain itu, keberadaan pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar area tersebut juga menambah kesulitan dalam arus lalu lintas.

Pengaruh dari banyak toko dan kampus di sekitar Jalan Perjuangan yang tidak memiliki lahan parkir yang cukup luas juga menjadi penyebab utama adanya kemacetan. Hal ini menyebabkan para pengunjung dan mahasiswa terpaksa memarkir kendaraan mereka di area yang tidak diperbolehkan, sehingga menambah kepadatan lalu lintas.

Masyarakat berharap agar pemerintah dapat segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan masalah ini. Banyak yang mengusulkan agar dibuatkan area parkir khusus atau penataan ulang zona perdagangan di sekitar Jalan Perjuangan.

“Saya sih berharap semoga ada solusi bersama agar kemacetan tersebut dapat tertanggulangi, bisa dengan area parkir khusus, penataan UMKM/PKL dan regulasi yang mengatur area parkir di setiap pertokoan atau sekolah dan kampus,” pungkas Gilang. (KN-12)


HOT NEWS

Tingkat Religiusnya Tinggi, Kenapa Maksiatnya juga Tinggi? Dibahas Mahasiswa PAI UIN Cirebon

  Kuningan News - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) semester 2 kelas D, yang akrab disebut Diamond Class, mengadakan diskusi menarik dengan tema "Tingkat Religiusitas yang Tinggi, Namun Kenapa Maksiatnya Juga Tinggi?" Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (17/5/2025), di Ma’had Jadid Al-Jami’ah dan merupakan bagian dari agenda Ruang Bicara (RUBIC) yang telah dilaksanakan untuk keempat kalinya. Diskusi ini bertujuan untuk menggali lebih dalam fenomena yang terjadi di masyarakat, dimana banyak orang yang mengaku religius tetapi tetap terjerumus dalam perilaku maksiat. Dalam sesi ini, mahasiswa membahas berbagai faktor yang mempengaruhi situasi ini. Hasil diskusi mencakup beberapa poin penting diantaranya yaitu:  Pertama, mahasiswa menyoroti perbedaan antara religiusitas formal dan religiusitas substansial. "Banyak orang yang menjalankan ritual agama secara formal, tetapi tidak memahami esensi dari ajaran agama itu sendiri," ungkap Gilang sebagai pem...

Kecelakaan Tunggal di Jalan Baru Lingkar Timur, Mobil Terperosok

Kuningan News – Kejadian memilukan kembali terjadi pada Rabu  (21/5/2025) sekitar pukul 13.25 WIB di Jalan Baru Lingkar Timur Kuningan. Kecelakaan ini melibatkan sebuah mobil berwarna hitam yang melaju dari arah perempatan Tresha (Cikaso) menuju Kertawangunan. Kejadian ini mengejutkan banyak pengendara dan warga di sekitar lokasi yang berhenti dan mendokumentasikan kejadian tersebut sehingga menimbulkan kemacetan. Kanit Gakkum Polres Kuningan langsung berada di lokasi kecelakaan dan menjelaskan bahwa mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi sebelum tiba-tiba kehilangan kendali dan terperosok ke sebelah kiri lajur jalan.  "Saya mendapat laporan mobil itu melintas dengan cepat, lalu tiba-tiba kehilangan kendali dan terperosok ke samping kiri jalan, untung aja ngga sampe terjun ke sawah,” ujar Iptu Sri Martini Kanit Gakkum Polres Kuningan kala diwawancarai di lokasi kejadian. Kerusakan pada mobil retina hitam tersebut cukup parah, dengan bagian depan kendaraan hancur akibat...

Gara-gara Longsor Cilengkrang, Isu Geothermal dan Jalan Tol Menyeruak

Kades Pajambon Kecamatan Kramatmulya, Dra Nani Ariningsih saat diwawancara kuningannews.com, Jumat (16/5/2025). (foto: roqib) Kuningan News – Pasca longsor di kawasan Cilengkrang Desa Pajambon Kecamatan Kramatmulya, proyek Geothermal (energi panas bumi) yang telah diwacanakan sejak zaman Bupati Alm H Aang Hamid Suganda, kini kembali menyeruak. Bukan hanya geothermal, wacana pembangunan jalan tol yang melintasi lereng Gunung Ciremai pun mencuat.  Ini karena Desa Pajambon kerap disebut-sebut sebagai salah satu titik lokasi yang bersinggungan dengan kedua wacana proyek tersebut. Tak heran jika sejumlah warga setempat melontarkan tanggapannya terhadap wacana itu, termasuk Kades Pajambon, Dra Nani Ariningsih.  Nani, dengan tegas mengutarakan penolakannya terhadap wacana geothermal dan juga pembangunan jalan tol. Sebab dugaan kuatnya, eksistensi kedua proyek tersebut nanti akan berdampak negatif bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat desanya.  "Saya khawatir kalau ada jalan t...

Buku Karya Pemuda Kuningan Berjudul Ibu dan Rahasia Besar Dibedah

Kuningan News - Kegiatan diskusi buku yang diselenggarakan oleh Kuningan Book Community dan Baca di Ciremai berhasil menarik perhatian para aktivis literasi di Kuningan. Acara bedah buku ini berlangsung di Pendopo LQ Forest, Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, pada Senin (19/5/2025). Diskusi kali ini membedah buku berjudul Ibu dan Rahasia Besar karya Aris Risma Sunarmas. Buku ini menarik perhatian karena mengangkat tema yang sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, terutama mengenai hubungan antara ibu dan anak. Aktivis literasi yang hadir membagikan pandangan dan analisis mereka tentang isi buku, serta pesan moral yang terkandung di dalamnya. “Dimulai dengan membaca bersama, kemudiam membaca cerpen, lalu membedah buku Ibu dan Rahasia Besar langsung oleh penulisnya, serta diakhir ada diskusi,” tutur Ikhsan selaku penyelenggara acara. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga masyarakat umum yang memiliki minat dalam dunia literasi. "Kam...

Patilasan Arya Kamuning, Jejak Sejarah yang Terabaikan di Lembah Cilengkrang

  Kuningan News - Di tengah jalur trekking menuju Lembah Cilengkrang, terdapat sebuah situs bersejarah yang dikenal sebagai Patilasan Arya Kamuning. Namun sayangnya, lokasi ini tampak tidak terawat. Mari kita simak kisah dibalik nama Arya Kamuning, yang menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah Kuningan yang jarang orang kenal. Dilansir dari website Kementerian Kehutanan, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Arya Kamuning dikenal juga sebagai Suranggajaya atau Bratawijaya, dilantik oleh Sunan Gunung Jati sebagai Sang Adipati Kuningan pada 1 September 1478. Pelantikan tersebut berlangsung di Gunung Jati, Cirebon, saat Kuningan berada di bawah kekuasaan Keraton Pakungwati.  Proses penyatuan Kuningan ke dalam wilayah Kesultanan Pakungwati berlangsung damai, berkat strategi politik kekerabatan yang diterapkan oleh Sunan Gunung Jati. Setelah dilantik, Arya Kamuning segera menuju ibu kota kerajaannya di Luragung untuk meneruskan tahta ayahnya. Beliau ...

Lolos 14 Besar Nasional Kabupaten Maju, Tapi Kuningan Termiskin Kedua di Jabar

Kuningan News - Kabupaten Kuningan baru-baru ini mencatatkan prestasi yang membanggakan dengan masuk dalam 14 besar nasional sebagai kabupaten paling maju di Indonesia menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).  Prestasi ini didasarkan pada Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) yang mencakup beberapa aspek Pilar penilaian diantaranya adalah Institusi, Infrastruktur, Adopsi TIK, Stabilitas Ekonomi Makro, Kesehatan, Keterampilan, Pasar Produk, Pasar Tenaga Kerja, Sistem Keuangan, Ukuran Pasar, Dinamika Bisnis, Kapabilitas Inovasi. Tak hanya itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam sambutan buku IDSD menyebutkan bahwasanya BRIN selalu berkomitmen untuk melakukan riset terkait kondisi masyarakat di berbagai daerah di Indonesia guna bisa menyinergikan situasi di daerah dan di pusat. “BRIN berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan dan evaluasi daya saing daerah serta mendorong penguatan inovasi berbasis riset. Sinergi antara Pemerintah Pusat dan daerah menjadi faktor kunci  da...

Duta Baca Jawa Barat Asal Kuningan Ajak Masyarakat Gemar Baca di Hari Buku Nasional

  Kuningan News - Hari Buku Nasional diperingati setiap tanggal 17 Mei menjadi momen yang terus dimanfaatkan oleh para pegiat literasi khususnya di Kabupaten Kuningan yang memiliki tokoh muda hebat sebagai Duta Baca Jawa Barat. Raden Aurel Aditya Kusumawaningyum, yang mengadakan berbagai program mengenai dunia literasi di Kuningan. Sedikit menelisik sejarah Hari Buku ini diinisiasi oleh Menteri Pendidikan Abdul Malik Fajar pada tahun 2002, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca buku. Selain itu, tanggal ini juga bertepatan dengan berdirinya Perpustakaan Nasional yang didirikan pada 17 Mei 1980, berfungsi sebagai jembatan penerangan ilmu bagi masyarakat luas. "Hari Buku Nasional harus dirayakan dengan hal-hal yang bermanfaat, terutama untuk mengajak generasi muda lebih gemar membaca," ungkap Raden Duta Baca Jabar. Sebagai Duta Baca Jawa Barat, Ia memiliki fokus khusus dalam pengembangan minat baca di kalangan generasi muda. Saat ini, Ia menggagas kampa...