Kuningan News - Kebahagiaan menyelimuti Udin Komarudin Eming Asmi, seorang tukang bubur yang kini berusia 59 tahun asal Desa Cijagamulya, Kecamatan Ciawigebang, Kuningan. Tahun ini, ia mendapatkan slot kursi untuk menunaikan ibadah haji, sebuah impian yang telah ia perjuangkan bertahun-tahun dan penantian sedari tahun 2016 akhirnya bisa tercapai pada tahun 2025 ini.
Udin dan Eming sepasang suami istri yang terlahir dari keluarga sederhana, namun semangat juangnya tak pernah padam. Sejak kecil, ia sudah berwirausaha, membantu keluarganya dengan menjual berbagai makanan.
"Saya ingat betul, dulu sejak kecil beliau memang orangnya suka berjualan keliling ke berbagai desa untuk berjualan es,” tutur Jejen teman seangkatannya ketika kecil.
Setelah beranjak dewasa, Udin merantau ke Yogyakarta untuk mencari peluang lebih baik. Di sana, ia mulai berjualan bubur, kopi, dan Indomie untuk bisa mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
Dengan kerja keras dan ketekunan, usahanya pun kian membuahkan hasil. Pada puncaknya yaitu pada tahun 2018 ia telah memiliki banyak cabang baik di Yogyakarta maupun di Jakarta.
Namun diakhir perjuangannya memang mengecewakan dimana ketika terjadi wabah Covid-19 memang usaha Udin harus gulung tikar dan memulai usaha membuat toko matrial di kampung halamannya.
"Saya selalu bersyukur dan pernah berada pada posisi puncak di bisnis jualan bubur ini, namun dampak Covid-19 ini memang membuat usaha saya gulung tikar,” tutur Udin ketika ditemui saat kegiatan walimatussafar.
Kabar baik tentang keberangkatan Udin ke Tanah Suci menarik perhatian warga desa. Banyak yang datang untuk memberikan dukungan dan doa agar perjalanan ibadahnya berjalan lancar.
"Kami bangga memiliki sosok seperti beliau, dulu banyak karyawan dari Desa ini yang hidup dari bekerja di warung buburnya di Yogyakarta,” pungkas Jejen salah satu teman seangkatannya ketika kecil. (KN-12)