Kuningan News - Hari Buku Nasional diperingati setiap tanggal 17 Mei menjadi momen yang terus dimanfaatkan oleh para pegiat literasi khususnya di Kabupaten Kuningan yang memiliki tokoh muda hebat sebagai Duta Baca Jawa Barat. Raden Aurel Aditya Kusumawaningyum, yang mengadakan berbagai program mengenai dunia literasi di Kuningan.
Sedikit menelisik sejarah Hari Buku ini diinisiasi oleh Menteri Pendidikan Abdul Malik Fajar pada tahun 2002, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca buku. Selain itu, tanggal ini juga bertepatan dengan berdirinya Perpustakaan Nasional yang didirikan pada 17 Mei 1980, berfungsi sebagai jembatan penerangan ilmu bagi masyarakat luas.
"Hari Buku Nasional harus dirayakan dengan hal-hal yang bermanfaat, terutama untuk mengajak generasi muda lebih gemar membaca," ungkap Raden Duta Baca Jabar.
Sebagai Duta Baca Jawa Barat, Ia memiliki fokus khusus dalam pengembangan minat baca di kalangan generasi muda. Saat ini, Ia menggagas kampanye bertajuk “Tidak Membaca = Gagal,” kampanye ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat, terutama anak muda, bahwa membaca adalah kunci untuk meraih kesuksesan dan menghindari kegagalan di berbagai aspek kehidupan.
"Saya berencana untuk melakukan safari literasi ke lima wilayah di Jawa Barat sebelum akhir tahun 2025. Dalam safari ini, saya akan mengajak teman-teman untuk bersama-sama mengembangkan minat baca," tutur Raden.
Dalam momen ini, Raden berharap akan muncul lebih banyak komunitas literasi yang mengajak masyarakat untuk tidak hanya membaca, tetapi juga mendiskusikan isi buku. "Literasi itu tidak hanya membaca tapi juga mendiskusikan apa yang kita baca," ujarnya.
Melalui berbagai inisiatif ini, Hari Buku Nasional diharapkan tidak hanya menjadi peringatan semata, tetapi juga momentum untuk membangun budaya membaca yang kuat.
"Kami percaya bahwa dengan meningkatkan minat baca, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih berilmu dan berdaya saing terkhusus di Kuningan," pungkas Raden. (KN-12)