Kuningan News - Situasi genting terjadi di tubuh kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi) Kabupaten Kuningan. Setelah sebelumnya tak kompak soal rencana aksi 5.5.2025 dimana Ketua DPC Apdesi Henny Rosdiana mengaku tak dikoordinasi, Kuwu Henny bahkan kini ditinggal oleh para pengurus.
Pasalnya, sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi) Kabupaten Kuningan ramai-ramai menyatakan mengundurkan diri sebagai pengurus organisasi Apdesi Kuningan, mulai dari wakil ketua, wakil bendahara, wakil sekertaris dan diperkirakan bertambah dari sejumlah DPK.
"Setelah melalui diskusi panjang,
kami sepakat menyatakan mengundurkan diri dari pengurus DPC Apdesi Kabupaten
Kuningan," kata salah seorang pengurus Apdesi, yang juga kepala Desa Sukamukti Kecamatan Jalaksana, Nana Mulyana di Kuningan, Rabu (30/4/2025).
Ia mengungkapkan sejumlah alasan
dibalik pengunduran diri mereka sebagai pengurus Apdesi, salah satunya terkait disorientasi
organisasi Apdesi.
"Jadi, kami melihat organisasi
Apdesi tidak memiliki tujuan yang pasti, terlebih soal transparansi informasi
maupun transparansi anggaran organisasi,” jelasnya.
“Hal lain, organisasi Apdesi dinilai
tidak memiliki visi, hanya berorientasi kegiatan Bimtek, eksklusif bahkan
kebijakan yang dinilai sering over confidence," imbuhnya.
Hal senada disampaikan kepala Desa
Lengkong Irfan Fauzi, sebagai pengurus selama ini pihaknya selalu mentaati apa
yang telah digariskan organisasi.
"Kami datang dan diterima baik-baik di organisasi ini. Maka keluar pun kami juga baik-baik. Harapan kami tentu Apdesi semakin baik sesuai dengan harapan kepala desa dan perangkat desa" ujar Irfan. (KN-7)