KUNINGAN (NEWS) –
Pada Kamis (16/1/2025) pagi kemarin, warga Kelurahan Cijoho Kecamatan Kuningan
dikejutkan dengan ditemukannya seorang lelaki, GPP (19), tidak bernyawa dalam
keadaan tergantung di tralis besi kediamannya, diduga gantung diri (gandir). Korban ditemukan
pertama kali oleh sang ibu.
Kasus gandir di Kabupaten Kuningan sendiri menjadi
sorotan serius berbagai pihak. Pasalnya, kasus serupa tidak bisa dikatakan jarang
terjadi di Kabupaten Kuningan.
Menanggapi hal
itu, Plt Sekmat Kuningan, Aan Indra, mengutarakan keprihatinannya. Menurutnya,
ada banyak dugaan faktor pemicu mendorong seseorang nekad mengakhiri hidup,
seperti faktor sosial yang salah satunya ekonomi.
"Kejadian
ini tentu tidak kami harapkan," ujarnya, kala dikonfirmasi pada Jumat
(17/1/2025) siang.
Ia juga mendorong
agar kelurahan maupun desa mengadakan edukasi untuk masyarakat agar kasus
serupa tidak terjadi lagi. Menurutnya, salah satu penyebab utama adalah
kurangnya tempat untuk curhat atau berbagi masalah.
"Mungkin
karena tidak ada tempat untuk curhat, jadi di pendam sendiri yang akhirnya
mengambil jalan pintas seperti itu,” tuturnya.
Ia juga menyarankan
agar edukasi dan sosialisasi dirikan secara rutin. "Setiap bulan suka ada
rakor termasuk kelurahan dan desa diundang, kami akan memberikan sosialisasi
edukasi ke lurah atau kuwu agar mereka
menyampaikan hal ini kepada warganya," jelasnya.
Selain itu, ia
mengungkapkan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk menangani masalah ini
secara efektif. Dengan upaya tersebut, diharapkan masyarakat mendapatkan
dukungan yang cukup sehingga kasus-kasus serupa tidak terjadi lagi.
"Kalo
masalah sosial bisa bekerja sama dengan dinas sosial, jika masalah ekonomi bisa berkoordinasi ke
Diskopdaperin atau bagian ekonomi Setda," jelasnya. (KN-10)