Langsung ke konten utama

Dishub Kuningan Jadikan Parkir Berbasis Sosial Masyarakat

 

Kuningan News – Covid-19 berimbas ke semua sektor. Selain menjadi momok diawal, fenomena itu sangat berdampak kepada kehidupan masyarakat, terutama bidang perekonomian. Tidak jarang ditemukan, usai pandemi berakhir banyak pelaku usaha yang gulung tikar.

Kejadian tersebut, menjadi bahan kajian utama Dishub Kuningan sekarang. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kadishub Beni Prihayatno, S.Sos., M.Si, Rabu (13/11/2024). Menurutnya, banyak potensi yang bisa dilakukan oleh instansi ini untuk membantu meringankan beban masyarakat dan meningkatkan perekonomian daerah.

“Satu saja dulu yaitu perparkiran. Nah mulai dari hal administrasi yaitu dokumen izin pengelolaan perparkiran. Disana dibahas si calon pengelola parkir itu harus berbuat apa, syarat administrasinya apa, dan hasilnya harus dibagaimanakan. Itu semua ada dalam dokumen tersebut,” ungkapnya saat ditemui di Ruangan Kadishub. 

Ada tiga klaster parkir, demikian lanjutnya. Mulai dari kalster parkir khusus, klaster umum tanah pemerintah dan klaster umum lahan pribadi. Ia mengumpamakan untuk area lahan pribadi, sebelum adanya parkir di area tersebut, pihak dishub akan mensurvei terlebih dahulu, mulai dari dampak kemacetan hingga potensi yang dimiliki.

“Kita survey mulai dari mobil masuk berapa, motor masuk berapa, usaha buka dan tutup jam berapa, dan berapa kali perputaran penghasilan tersebut selama satu hari penuh,” lanjutnya.

Kabag Prasarana dan Perparkiran menambahkan, usai survey tersebut baru ditentukan berapa nominal yang harus dibagikan. Lebih rinci ia menerangkan, pembagian itu mulai dari gaji petugas parker, untuk yang memiliki lahan, bagian untuk jaminan kesehatannya berapa, termasuk kontribusi terhadap lingkungan.

“Jadi tidak semua hasil parkir pribadi masuk ke retribusi parkir Dishub Kuningan. Kadishub memerintahkan untuk menciptakan kinerja berbasis sosial masyarakat sehingga diwajibkannya pembagian tersebut dengan musyawarah baik-baik,” tambahnya.

Sementara untuk klaster umum lahan pemerintah yang memberikan kontribusi untuk masyarakat, maka penghasilan tersebut akan dibayarkan ke rekening pembelanjaan daerah tersebut. Ia mengumpakan dengan lahan milik pemerintah yang berkaitan dengan desa, maka uang tersebut akan dibayarkan ke rekening pembelanjaan yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan.

“Bisa dibayarkan untuk membeli seragam Linmas, memberi gaji OB, membangun masjid, memberi gaji marbot, menjadikan modal para pemuda dan lain sebagainya. Itu semua kita sedang menciptakan atas intruksi pimpinan Kadishub. Akan tetapi tidak semudah itu untuk direalisasikannya, tapi kita terus mengupayakan hal itu,” tambahnya penuh harap.

Kasi Prasaran dan Perparkiran Herdiana turut menambahkan, ada dua sektor yang perlu diketahui yaitu pajak parker yang langsung masuk ke Bappenda dan retribusi parker yang masuk ke Dishub. Meski demikian, yang memberikan perizinan tetap Dishub namun pada tahapannya semua dilibatkan.

“Masyarakat juga harus tahu terkait wawasan hal ini, bahwa semuanya juga telah diatur oleh aturan yang berlaku, mulai dari undang-undang, hingga Perda. Andaikan inflasi naik, harga parkir tidak bisa begitu saja ikut naik, semuanya harus sesuai dengan aturan yang telah disahkan,” pungkasnya. (KN-9)


HOT NEWS

APBD Seret, TPP ASN Terpaksa Bakal Dipangkas; PSI Kuningan Dukung Efisiensi

Ketua DPD PSI Kabupaten Kuningan, Asep Papay. (Foto: dok Asep) Kuningan News - Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Kuningan, Asep Papay, menyatakan dukungan terhadap langkah Bupati Kuningan yang mewacanakan pemangkasan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi ASN pada APBD Tahun Anggaran 2025. Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan keputusan sulit namun rasional di tengah tekanan anggaran daerah yang kian berat. "PSI Kuningan mendukung langkah Bupati untuk melakukan efisiensi anggaran, termasuk lewat pemangkasan TPP. Ini memang kebijakan tidak populer, tapi perlu dilakukan demi menjaga stabilitas fiskal dan memastikan bahwa anggaran tetap berpihak kepada masyarakat luas," ujar Asep Papay, Kamis (7/8/2025). Ia menegaskan bahwa secara hukum, TPP bukanlah hak mutlak ASN melainkan tambahan penghasilan berbasis kinerja yang bisa disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. Waspadai Dampak terhadap Pelaya...

Kuningan Darurat Moral! Dari DPRD ke LGBT dan Pelecehan di Sekolah, Butuh Tindakan Tegas

Kuningan News – Aksi pembubaran kerumunan yang diduga merupakan komunitas LGBT di kawasan Pasar Kepuh baru-baru ini telah memicu perdebatan sengit di kalangan masyarakat Kuningan. Tindakan yang dilakukan oleh seorang warga berinisial F, seorang atlet tinju lokal, dianggap sebagai ekspresi ketidakpuasan terhadap maraknya aktivitas komunitas LGBT di ruang publik. Kejadian ini telah viral dan menarik perhatian banyak pihak, termasuk organisasi masyarakat sipil seperti Forum Masyarakat Peduli Kemanusiaan (FMPK). F mengungkapkan rasa jengahnya terhadap keberadaan komunitas LGBT yang semakin berani menunjukkan eksistensinya di tempat umum. Dalam kesaksiannya, ia mengaku sering mengalami pelecehan, seperti cat calling dan tatapan tidak sopan dari anggota komunitas tersebut. “Saya merasa terganggu dan tidak nyaman dengan keberadaan mereka di sekitar saya,” ujarnya. Tindakan F yang membubarkan kerumunan tersebut menuai beragam respons. Meskipun banyak yang mengkritik karena dianggap tidak berk...

Potret Kekayaan 7 Pengusaha di Kabupaten Kuningan

Kuningan News - Kabupaten Kuningan, meski dikenal dengan keindahan alam dan wisata pegunungannya, juga merupakan rumah bagi beberapa pengusaha yang sukses di berbagai sektor bisnis. Keberadaan mereka menunjukkan bahwa Kuningan memiliki potensi ekonomi yang berkembang pesat, dipicu oleh inovasi dan ketekunan para pelaku usaha lokal. Salah satu sektor yang dominan di wilayah ini adalah ritel. Beberapa toserba besar menjadi andalan masyarakat Kuningan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Para pengusaha yang sukses di sektor ini berhasil mengelola jaringan ritel yang luas dan berkontribusi signifikan terhadap roda perekonomian daerah. Keberhasilan mereka tak lepas dari strategi bisnis yang tepat dan kemampuan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar yang dinamis. Selain ritel, sektor properti dan konstruksi juga menjadi pilar penting bagi perekonomian Kuningan. Beberapa perusahaan besar di bidang ini terlibat dalam pembangunan infrastruktur yang tidak hanya bermanfaat bagi daerah, tetapi...

Usulan Fraksi PKS Terkait Pengalihan Pengelolaan RSUD Linggajati ke Pemprov Jabar, Ini Kata Pengamat Kebijakan Publik!

  Kuningan News — Seorang pengamat kebijakan publik dengan sapaan Mang Ewo, menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kabupaten Kuningan yang mengusulkan pengalihan pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Linggajati dari Pemkab Kuningan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Menurutnya, usulan ini bukan sekadar manuver politik, tetapi langkah strategis yang berbasis bukti dan kebutuhan riil masyarakat Kuningan. Dalam pandangan Mang Ewo, kondisi fiskal daerah yang terbatas menuntut adanya terobosan kebijakan untuk memastikan pelayanan kesehatan tetap meningkat. “Pengalihan ke Pemprov adalah solusi logis yang berorientasi pada kepentingan publik,” ujarnya. Mang Ewo mengemukakan tiga alasan utama yang mendasari dukungannya terhadap usulan tersebut. Pertama, ia menyoroti ketidakpastian status lahan RSUD Linggajati yang menghambat proses akreditasi dan pengembangan fasilitas. “Dengan pengelolaan oleh Pemprov, kepastian hukum...

Memasuki Hari ke-8 32 Tim Ikuti Turnamen Sepak Bola Meika Jaya Timbang Cup II

Kuningan News – Kegiatan turnamen sepak bola Meika Jaya Timbang Cup yang kedua saat ini sudah memasuki gelaran pertandingan hari ke-8 setelah resmi dibuka pada tanggal 27 Juli 2025 lalu.  Turnamen yang diselenggarakan di lapangan Timbang Luhur, Desa Timbang, Kecamatan Cigandamekar ini diikuti oleh 32 tim dari berbagai wilayah, menjadikannya salah satu ajang bergengsi di Kabupaten Kuningan. Ketua panitia turnamen, Chasbi, menjelaskan bahwa Meika Jaya Timbang Cup II ini merupakan turnamen semi open yang mempertemukan tim-tim dari berbagai desa di Kabupaten Kuningan.  “Kami berharap turnamen ini dapat meningkatkan semangat olahraga dan mempererat tali silaturahmi antar desa,” ungkap Chasbi kala diwawancara kuninganmass.com pada Senin (4/8/2025).  Pertandingan yang sangat dinanti-nanti akan berlangsung pada sore ini Senin (4/8/2025), mempertemukan tim Sampora FC melawan tim Kaliaren FC. Pertandingan ini dijadwalkan akan digelar pukul 15.30 WIB. “Ini adalah laga yang menarik,...

Kesempatan Emas bagi Pecinta Public Speaking! Pendaftaran Pekan Protokol Nasional 2025 Dibuka

Kuningan News – Kabar gembira bagi para pecinta public speaking! Pekan Protokol Nasional (PPN) 2025 telah resmi dibuka untuk pendaftaran. Acara ini diselenggarakan oleh Korps Protokol Mahasiswa UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan menawarkan platform kompetisi bergengsi bagi mahasiswa dan pelajar. Dalam ajang ini, terdapat tiga kategori lomba yang dapat diikuti, yaitu Lomba Pidato Bahasa Indonesia, English Speech Contest, dan Lomba Master of Ceremony (MC). Setiap kategori memberikan kesempatan bagi peserta untuk menunjukkan kemampuan berbicara dan kreativitas di depan publik.  “Kami mengajak semua yang memiliki passion di dunia public speaking untuk bergabung dan buktikan kemampuan terbaik mereka,” tutur Mugy. Pendaftaran untuk acara ini dibuka dari tanggal 28 Juli hingga 8 September 2025, memberikan waktu yang cukup bagi peserta untuk menyiapkan diri. “Jadilah bintang di atas panggung dan jangan lewatkan kesempatan untuk membawa pulang gelar juara!” tambah Mugy.  Biaya pendaf...

Di 7 Wilayah Ini Terdampak Gangguan Pelayanan Distribusi Air PDAM Kuningan

Kuningan News – Pelanggan di wilayah pelayanan KCP Cilimus dan KCP Japara diimbau untuk mempersiapkan diri menghadapi gangguan sementara dalam distribusi air. Hal ini disampaikan melalui pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh pihak PDAM, yang menjelaskan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh pekerjaan perbaikan pipa di dua lokasi berbeda. Di KCP Cilimus, gangguan terjadi akibat perbaikan pipa dengan diameter 6 inci yang berlokasi di Jalan Linggarjati. Pihak pengelola mengingatkan pelanggan di wilayah terdampak, termasuk Cilimus, Sampora, Caracas, Panawuan, dan Bojong, untuk dapat memaklumi situasi ini. "Normalisasi pendistribusian air di wilayah terdampak akan dilakukan secara bertahap 1x24 jam setelah pekerjaan perbaikan selesai," tertera dalam pengumuman tersebut. Sementara itu, di KCP Japara, gangguan juga disebabkan oleh pekerjaan perbaikan pipa, tetapi dengan diameter 4 inci. Lokasi perbaikan yang sama, yaitu di Jalan Linggarjati, turut mempengaruhi distribusi air di ...