Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label insiden

Usulan Fraksi PKS Terkait Pengalihan Pengelolaan RSUD Linggajati ke Pemprov Jabar, Ini Kata Pengamat Kebijakan Publik!

  Kuningan News — Seorang pengamat kebijakan publik dengan sapaan Mang Ewo, menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kabupaten Kuningan yang mengusulkan pengalihan pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Linggajati dari Pemkab Kuningan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Menurutnya, usulan ini bukan sekadar manuver politik, tetapi langkah strategis yang berbasis bukti dan kebutuhan riil masyarakat Kuningan. Dalam pandangan Mang Ewo, kondisi fiskal daerah yang terbatas menuntut adanya terobosan kebijakan untuk memastikan pelayanan kesehatan tetap meningkat. “Pengalihan ke Pemprov adalah solusi logis yang berorientasi pada kepentingan publik,” ujarnya. Mang Ewo mengemukakan tiga alasan utama yang mendasari dukungannya terhadap usulan tersebut. Pertama, ia menyoroti ketidakpastian status lahan RSUD Linggajati yang menghambat proses akreditasi dan pengembangan fasilitas. “Dengan pengelolaan oleh Pemprov, kepastian hukum...

Di 7 Wilayah Ini Terdampak Gangguan Pelayanan Distribusi Air PDAM Kuningan

Kuningan News – Pelanggan di wilayah pelayanan KCP Cilimus dan KCP Japara diimbau untuk mempersiapkan diri menghadapi gangguan sementara dalam distribusi air. Hal ini disampaikan melalui pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh pihak PDAM, yang menjelaskan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh pekerjaan perbaikan pipa di dua lokasi berbeda. Di KCP Cilimus, gangguan terjadi akibat perbaikan pipa dengan diameter 6 inci yang berlokasi di Jalan Linggarjati. Pihak pengelola mengingatkan pelanggan di wilayah terdampak, termasuk Cilimus, Sampora, Caracas, Panawuan, dan Bojong, untuk dapat memaklumi situasi ini. "Normalisasi pendistribusian air di wilayah terdampak akan dilakukan secara bertahap 1x24 jam setelah pekerjaan perbaikan selesai," tertera dalam pengumuman tersebut. Sementara itu, di KCP Japara, gangguan juga disebabkan oleh pekerjaan perbaikan pipa, tetapi dengan diameter 4 inci. Lokasi perbaikan yang sama, yaitu di Jalan Linggarjati, turut mempengaruhi distribusi air di ...

Kuningan Darurat Moral! Dari DPRD ke LGBT dan Pelecehan di Sekolah, Butuh Tindakan Tegas

Kuningan News – Aksi pembubaran kerumunan yang diduga merupakan komunitas LGBT di kawasan Pasar Kepuh baru-baru ini telah memicu perdebatan sengit di kalangan masyarakat Kuningan. Tindakan yang dilakukan oleh seorang warga berinisial F, seorang atlet tinju lokal, dianggap sebagai ekspresi ketidakpuasan terhadap maraknya aktivitas komunitas LGBT di ruang publik. Kejadian ini telah viral dan menarik perhatian banyak pihak, termasuk organisasi masyarakat sipil seperti Forum Masyarakat Peduli Kemanusiaan (FMPK). F mengungkapkan rasa jengahnya terhadap keberadaan komunitas LGBT yang semakin berani menunjukkan eksistensinya di tempat umum. Dalam kesaksiannya, ia mengaku sering mengalami pelecehan, seperti cat calling dan tatapan tidak sopan dari anggota komunitas tersebut. “Saya merasa terganggu dan tidak nyaman dengan keberadaan mereka di sekitar saya,” ujarnya. Tindakan F yang membubarkan kerumunan tersebut menuai beragam respons. Meskipun banyak yang mengkritik karena dianggap tidak berk...

Waraww! Ancaman 10 Tahun Penjara dan Denda 5 Miliar bagi Penyadap Getah Pinus Tanpa Izin

Kuningan News – Penyadapan getah pinus ilegal yang terjadi di Taman Nasional Gunung Ciremai telah menjadi sorotan serius dalam tiga tahun terakhir. Pakar hukum, Prof. Dr. Suwari Akhmaddhian, S.H., M.H., yang juga Direktur Pusat Studi Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, menegaskan bahwa kegiatan ini melanggar ketentuan hukum yang berlaku. Dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, Pasal 50 ayat 3 huruf e dan f secara jelas melarang penyadapan getah pinus tanpa izin. “Pasal tersebut menyatakan bahwa tidak ada orang yang boleh menebang pohon atau memanen hasil hutan tanpa hak atau izin dari pejabat yang berwenang. Pelanggaran ini dapat dikenakan hukuman penjara hingga 10 tahun dan denda maksimal Rp. 5 miliar,” jelas Prof. Suwari. Lebih lanjut, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan juga mengatur bahwa setiap orang dilarang melakukan kegiatan usaha hutan tanpa izin. Pelanggaran terhadap undang-undang ...

Mengudara DI Bandung Taufan Gemilang Paparkan Ide dan Gagasannya Untuk Pemuda

Kuningan News – Pemuda asal Kuningan, Taufan Gemilang, baru-baru ini mengudara di RRI Bandung dalam siaran bertajuk kepemudaan dan gerakan sosial berkelanjutan. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (29/7/2025). Dalam kesempatan tersebut, Taufan membawakan tema “Gerakan Pemuda sebagai Agen Perubahan dalam Membangun Lingkungan Sosial yang Sehat dan Berkelanjutan.” Taufan Gemilang, yang dikenal sebagai founder Agen Kebaikan dan seorang public speaker muda, memegang kendali siaran dari pukul 12.00 hingga 13.00 WIB. Dalam sesi tersebut, ia membagikan pengalamannya terjun langsung dalam gerakan sosial, sembari menekankan pentingnya peran pemuda sebagai agen perubahan yang memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. “Pemuda adalah harapan bangsa. Kita harus berani mengambil langkah dan berkontribusi untuk kebaikan bersama,” ujar Taufan. Ia mengajak generasi muda untuk aktif dalam kegiatan sosial dan kepemudaan agar mampu memberikan dampak nyata bagi lingkungan...

Wacana Penurunan Komisi Ojek Online: Respons Beragam di Kota Bandung

  Kuningan News – Rencana penurunan komisi ojek online dari 20 persen menjadi 10 persen menuai respons beragam di berbagai kota di Indonesia. Sementara di beberapa daerah suara setuju mulai terdengar, di Kota Bandung, sejumlah komunitas driver menolak keras rencana tersebut, khawatir akan dampak negatif yang ditimbulkan. Empat komunitas pengemudi ojek online di Bandung, yaitu JARAMBAH, KOLONG Tegalluar, SGC 06, dan TRANSFORMERS, telah mengeluarkan pernyataan sikap bersama yang ditujukan kepada Kementerian Perhubungan. Mereka meminta agar kebijakan komisi tidak diubah secara tergesa-gesa dan tanpa melibatkan suara mitra pengemudi aktif. Menurut para pengemudi, skema komisi 20 persen yang berlaku saat ini dinilai masih adil dan realistis. Ananta Sagita, Ketua Komunitas JARAMBAH, menegaskan bahwa potongan tersebut bukan hanya soal penghasilan, melainkan bagian dari sistem yang memberikan rasa aman dan dukungan operasional. “Kami mendapatkan asuransi kecelakaan, layanan darurat, dan p...

Tiga Korban Jiwa Di Pernikahan Anak KDM, Nyawa Diganti Uang Duka 150 juta

  Kuningan News – Sebuah insiden tragis mengguncang pernikahan anaknya KDM Maula Akbar, anggota DPRD Jawa Barat, yang menikahi Putri Karlina, wakil bupati Garut. Acara yang seharusnya menjadi momen bahagia ini berakhir dengan duka setelah tiga orang meninggal dunia akibat kerumunan yang terjadi di lokasi pernikahan. Pernikahan yang berlangsung di salah satu lokasi mewah di Garut dihadiri oleh ribuan tamu undangan, termasuk pejabat daerah, rekan-rekan politik, serta masyarakat setempat. Kerumunan yang sangat banyak ini menjadi tidak terkendali, dan menyebabkan sejumlah tamu terjatuh dan terinjak-injak saat mencoba memasuki venue. Setelah mendengar kabar mengenai insiden tersebut dalam video tiktok pribadi KDM menyebutkan segera menuju lokasi untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban dan memastikan keadaan di lapangan. Dalam suasana duka, KDM menyampaikan rasa penyesalannya atas kejadian yang tidak diinginkan ini. “Saya mengucapkan duka yang mendalam kepada keluarga yang diti...

Cak Imin Sentil Kader HMI “Kalau Ngga Tumbuh Dari Bawah Pasti Bukan PMII, Pasti Itu HMI”, Ini Kata Aktivis HMI Cirebon!

Kuningan News – Dalam dunia organisasi mahasiswa di Indonesia, perdebatan tentang asal-usul dan keberadaan organisasi sering kali mencuat. Salah satu pernyataan yang menimbulkan diskusi adalah argumen Muhaemin Iskandar yang menyebutkan bahwa organisasi yang lahir dari bawah adalah PMII, sementara HMI dianggap tidak demikian. Menanggapi hal ini, Muhammad Akramul Farhan, pengurus HMI Cabang Cirebon, menjelaskan perspektifnya mengenai HMI sebagai organisasi yang telah berkontribusi signifikan dalam sejarah bangsa. Sebagai organisasi mahasiswa tertua di Indonesia yang berdiri sejak 1947, HMI telah menghadapi berbagai fase sejarah, mulai dari perjuangan kemerdekaan hingga era reformasi. Menurut Akramul, HMI berperan penting dalam membentuk pemimpin-pemimpin bangsa yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga memiliki integritas dan komitmen terhadap masyarakat. Farhan menegaskan bahwa jika yang dimaksud dengan "tidak tumbuh dari bawah" adalah kurangnya keterlibatan akar...