Jangan Dipandang Sebelah Mata!! - Kuningan News

Jumat, 25 September 2020

Jangan Dipandang Sebelah Mata!!



Kuningan News, Keberadaan M Ridho Suganda (wakil bupati) di PDIP diminta agar jangan dipandang sebelah mata. Itu apabila sosoknya masih dibutuhkan oleh partai banteng tersebut.

“Kalaupun sosoknya masih dibutuhkan oleh partai alangkah eloknya jika keberadaanya tidak dipandang sebelah mata oleh partai dengan tidak dilibatkan dalam agenda partai,” ujar Ketua F-Tekkad, Soejarwo.

Seperti yang terjadi baru-baru ini, sambungnya, Ridho alias Edo mengaku tidak diundang dalam rapat pengurus partai di hotel milik Ketua DPC PDIP Kuningan, H Acep Purnama.

Ia mempertanyakan apakah pemanggilan jajaran petinggi DPC PDIP terhadap Edo yang beragendakan "penyidangan" terhadap action yang dilakukannya, akan menjadi "happy ending" baik bagi Edo maupun partainya atau tidak.

“Apakah pula pernyataan "sejuk" yang dilontarkan Edo pasca disidangkan bukan sebuah keterpaksaan? Tentunya hanya internal partai dan Edo sendiri yang merasakannya,” kata pria yang akrab disapa mang Ewo tersebut.

Namun jika kedepan Edo masih menunjukan sikap yang kurang berkenan dan bisa diterima oleh jajaran partainya, tidak berlebihan jika akhirnya seorang Edo "dikeluarkan"  dari Parpol yang telah mengusungnya.

Sementara, Direktur Merah Putih Institute, Boy Sandi Kartanegara mengatakan, apa yang disampaikan oleh Edo, semoga meredakan tensi dinamika di tubuh internal partai maupun dipemerintahan.

Karena walau bagaimanapun, dinamika yang terjadi disitu, tetap akan berpengaruh kepada kelangsungan pemerintahan, kebingungan dikalangan internal aparatur dan berpotensi terhadap kinerja mereka dalam melayani masyarakat.

“Kita punya banyak contoh bahwa relasi antara bupati dengan wakilnya berjalan kurang harmonis, mudah-mudahan ini tak terjadi di Kabupaten Kuningan. Segenap komponen harus punya kesadaran dan kemauan yang sama untuk memajukan daerah, mewujudkan visi misi dan agenda-agenda besar pembangunan lainnya. Sekali lagi itu bisa diwujudkan dengan modal kebersamaan,” harap Boy.

Pernyataan Edo, diharapkan pula oleh pria berambut gondrong ini, bisa dipahami oleh segenap pengurus di internal partainya. Tinggal bagaimana mereka menerima itu dengan hati terbuka. Wabup ini mau dianggap beban atau asset, itu internal partai yang harus memutuskan.

“Kalau dianggap asset yaa dirawatlah baik-baik, tapi kalau dianggap beban yaa tinggal dipecat saja kan selesai masalahnya. Tak perlu persoalan-persoalan ini berlarut-larut karena tantangan pembangunan kompleksitasnya semakin berat, kalau tak padu mengatasinya akan sulit melaksanakannya,” pungkasnya. (derium)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda