Kuningan News: pendidikan
Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 26 November 2024

Pemberdayaan Warga Cikondang Lewat Pelatihan Ekonomi Kreatif

 

Kuningan News – Sebagai upaya memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya lokal, Program Diseminasi Teknologi dan Inovasi (PDTI) digelar di Kabupaten Kuningan, Selasa (26/11/2024). Program itu merupakan kolaborasi Universitas Terbuka (UT), Universitas Islam Al-Ihya (Unisa) Kuningan, dan Universitas Kuningan (Uniku) melalui pelatihan bertajuk Analisis Ekonomi dan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT).

Pelatihan tersebut dirancang untuk mendukung kemandirian ekonomi Desa Cikondang, Kecamatan Hantara. Materi yang disampaikan meliputi Analisis Ekonomi oleh Rina Rismaya, M.Si., PIRT oleh Athiefah Fauziyyah, M.Si., serta Optimalisasi Toko Online oleh Adhi Susilo, Ph.D.

Kartika, M.Si., yang merupakan salah satu anggota tim dari Unisa menjelaskan, pelatihan ini bertujuan menciptakan peluang usaha lokal berbasis inovasi. Program tersebut melibatkan tim yang terdiri dari enam orang, termasuk perwakilan dari Universitas Terbuka, Universitas Islam Al-Ihya Kuningan, dan Universitas Kuningan. Tim tersebut diketuai oleh Adhi Susilo, Ph.D., dengan dukungan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kami ingin memberdayakan warga desa agar dapat mengolah sumber daya lokal menjadi produk bernilai jual tinggi. Dengan begitu, masyarakat dapat mandiri secara ekonomi," ujarnya.

Pelatihan tersebut melibatkan warga secara aktif dengan metode partisipatif, mulai dari sosialisasi, pengenalan teknologi, hingga pendampingan produksi. Pada sesi sebelumnya di bulan September, warga diajak memanfaatkan tepung umbi ganyong dan bunga telang sebagai bahan dasar produk inovatif seperti snack bar dan brownies.

Selain itu, program ini memberikan dukungan berkelanjutan melalui monitoring dan evaluasi. Kartika menyebutkan bahwa pendampingan berkala dilakukan untuk memastikan keberlanjutan program.

"Kami tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi juga mendampingi warga untuk memastikan hasil produksi mereka terus berkembang dan memiliki daya saing di pasar," tambahnya.

Program tersebut melibatkan tim yang terdiri dari enam orang, termasuk perwakilan dari Universitas Terbuka, Universitas Islam Al-Ihya Kuningan, dan Universitas Kuningan. Tim tersebut diketuai oleh Adhi Susilo, Ph.D., dengan dukungan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (KN-9)

 

Senin, 25 November 2024

DPR RI Sosialisasikan Empat Pilar di Unisa Kuningan

Kuningan News – Universitas Islam Al-Ihya (Unisa) Kuningan menjadi tuan rumah kunjungan kerja anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, H. Rokhmat Ardiyan, MM. Agenda tersebut berfokus pada sosialisasi empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Undang-Undang Dasar 1945.

Kegiatan itu dihadiri oleh jajaran Yayasan Al-Ihya, sivitas akademika Unisa Kuningan, serta tokoh-tokoh penting kampus lainnya. Selain pemaparan langsung oleh H. Rokhmat Ardiyan, acara tersebut juga diisi oleh presentasi dari Rektor Unisa Kuningan, Nurul Iman Hima Amrullah, dan akademisi senior Abdul Jalil Hermawan.

Dalam kesempatan itu, H. Rokhmat Ardiyan menjelaskan sosialisasi tersebut bertujuan untuk memperkuat pemahaman kebangsaan di kalangan akademisi, khususnya mahasiswa. Menurutnya, empat pilar kebangsaan menjadi fondasi penting bagi setiap elemen masyarakat untuk menjaga kesatuan bangsa.

“Kegiatan ini dirancang untuk memperdalam pemahaman terhadap nilai-nilai dasar bangsa, sehingga rasa nasionalisme dapat tumbuh lebih kuat, terutama di kalangan mahasiswa,” ujarnya.

Ia juga menekankan pemahaman yang menyeluruh terhadap empat pilar kebangsaan akan membantu masyarakat menerapkan nilai-nilainya secara nyata. “Dasar-dasar ini bukan hanya prinsip simbolis, melainkan landasan yang harus diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan,” tambahnya.

Rektor Unisa Kuningan, Nurul Iman Hima Amrullah, dalam sambutannya, menyoroti pentingnya adaptasi nilai-nilai kebangsaan sesuai dengan tantangan zaman. Indonesia yang kaya dengan keberagaman suku, agama, dan budaya membutuhkan penguatan prinsip Bhineka Tunggal Ika sebagai perekat persatuan. Menurutntya, empat pilar kebangsaan harus terus diperkuat untuk menghadapi potensi konflik sosial. 

“Nilai-nilai ini adalah jembatan yang menjaga keutuhan bangsa di tengah perbedaan yang ada,” ucapnya.

Sementara itu, Abdul Jalil Hermawan menekankan bahwa substansi empat pilar kebangsaan harus benar-benar dipahami. Ia mengingatkan bahwa nilai-nilai tersebut tidak cukup hanya dihafalkan, tetapi harus diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.

“Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki tanggung jawab untuk membawa nilai-nilai ini ke dalam kehidupan nyata. Dengan begitu, empat pilar kebangsaan tidak hanya menjadi slogan, tetapi menjadi jiwa bangsa yang hidup,” ujarnya.

Ketua Yayasan Al-Ihya, Ir. Sofyan Sahori, turut mengapresiasi kegiatan itu. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada H. Rokhmat Ardiyan atas kunjungan yang memberikan wawasan dan pemahaman baru bagi keluarga besar Al-Ihya. Kegiatan ini mendapat respons positif dari seluruh peserta yang hadir, menegaskan komitmen Unisa Kuningan untuk terus mendukung penguatan kebangsaan di kalangan akademisi.

“Semoga sosialisasi ini dapat menjadi awal dari dialog yang lebih luas tentang penerapan nilai-nilai kebangsaan di tengah perubahan zaman,” tuturnya. (KN-9)

Senin, 28 Oktober 2024

Bangun Kepercayaan Konsumen, Hima Tepa Unisa Kuningan Gelar Seminar

 


Kuningan News – Sebagai upaya mendukung perkembangan produk pangan lokal yang aman dan berkualitas, Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (Hima Tepa) Universitas Islam Al-Ihya (Unisa) Kuningan bekerja sama dengan Desa Linggarjati beserta Karang Taruna Linggarjati menyelenggarakan seminar.

Kegiatan tersebut, dilangsungkan di Balai Desa Linggarjati dengan tema yang diangkat “Membangun Kepercayaan Konsumen Melalui dan Label Informasi Produk Pangan”, Minggu (27/10/2024). Ketua Hima Tepa Siti Nur Hamidah mengatakan, target peserta seminar kali ini melibatkan mahasiswa, para pelaku usaha kecil hingga menengah, dan masyarakat desa.

“Semoga seminar ini bisa meningkatkan pemahaman para pelaku usaha tentang pentingnya peran kemasan dan label informasi pada produk pangan. Hal ini tidak hanya berdampak pada estetika dan daya tarik produk, tetapi juga meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap keamanan dan kualitas produk pangan,” katanya.

Pihaknya meyakini, produk pangan yang memiliki kemasan menarik dan label informasi yang lengkap akan lebih mudah menarik minat konsumen. Bahkan tak hanya itu, efeknya bisa membangun kepercayaan yang mendalam terhadap produk tersebut.

“Oleh karena itu kami ingin berbagi pengetahuan tersebut, khususnya yang menjadi target kami para pelaku usaha UMKM, agar bersama-sama kita bisa menghasilkan produk pangan yang lebih baik,” demikian lanjutnya.

Dekan Fakultas Teknik (FTek) Unisa Kuningan Jaenal Gofur AMS, S.Kom., M.Si turut menambahkan, Kegiatan itu menjadi wujud nyata komitmen Hima Tepa Unisa Kuningan untuk membantu dalam peningkatan kualitas produk pangan lokal. Kedepan, diharapkan akan ada program pendampingan lanjutan bagi para pelaku UMKM agar bisa terus meningkatkan kualitas produk mereka. Dukungan dari pemerintah desa, karang taruna, serta institusi pendidikan diharapkan bisa menciptakan sinergi yang berkelanjutan dalam membangun produk pangan lokal yang berkualitas, aman, dan terpercaya di mata konsumen.

“Dengan semakin tingginya kesadaran akan pentingnya kemasan dan label yang informatif, masyarakat diharapkan dapat menghasilkan produk pangan yang tidak hanya memenuhi standar kesehatan dan keamanan, tetapi juga mampu meningkatkan daya saing di pasar yang lebih luas,” tambahnya.

Adanya program dan pernyataan tersebut, Kepala Desa Linggarjati Unang Unarsan turut mengucapkan terima kasih kepada Unisa Kuningan yang telah berinisiatif menggelar kegiatan edukatif. Ia berharap agar kegiatan ini dapat menjadi titik awal bagi masyarakat, terutama pelaku UMKM di Desa Linggarjati, untuk lebih memahami pentingnya kualitas kemasan dan label produk pangan yang mereka hasilkan.

“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan Karang Taruna ini. Semoga dengan adanya kegiatan ini, para pelaku UMKM kita dapat semakin percaya diri dalam memasarkan produknya ke tingkat yang lebih tinggi,” ungkapnya. (KN-9)

Jumat, 25 Oktober 2024

Tingkatkan Kesadaran Berorganisasi, PMII Adakan Oprec


Kuningan News - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Kuningan (UNIKU) akan menyelenggarakan Open Recruitment (Oprec) untuk anggota baru. Kegiatan itu akan berlangsung selama tujuh hari, dimulai pada tanggal 25 Oktober hingga 1 November 2024.

Dila, selaku Kepala Bidang Kaderisasi Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) PMII UNIKU, mengatakan pentingnya kegiatan itu bagi mahasiswa. Ia menekankan, mahasiswa perlu memahami peran organisasi dalam pengembangan diri. 

"Kami berharap melalui kegiatan ini, mahasiswa UNIKU dapat lebih memahami pentingnya berorganisasi, khususnya di PMII," katanya.

Tujuan dari Oprec yaitu menjaring mahasiswa baru yang tertarik bergabung dengan PMII, demikian lanjutnya. Selain itu, kegiatan tersebut akan memberikan pemahaman tentang pentingnya berorganisasi. PMII ingin membantu mahasiswa mengembangkan diri mereka secara intelektual, spiritual, dan sosial.

Rasdi, salah satu senior PMII UNIKU, turut menyampaikan pandangannya terkait strategi kegiatan Oprec. Ia mengusulkan agar sosialisasi dilakukan langsung ke kelas-kelas mahasiswa untuk memperkenalkan PMII secara lebih dekat.

"Sosialisasi ini akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk bertanya dan memahami lebih dalam tentang manfaat bergabung dengan PMII," ucap Rasdi.

Adapun Tema yang diusung Oprec tersebut "Membangun Kesadaran di Tengah Minimnya Pemahaman Mahasiswa tentang Organisasi Eksternal". Menurut Ramliki, Ketua Komisariat PMII UNIKU, tema tersebut dipilih untuk menjawab tantangan rendahnya partisipasi mahasiswa dalam organisasi eksternal.

“Kegiatan Open Recruitment ini diharapkan dapat menjadi pintu gerbang bagi mahasiswa baru untuk lebih aktif dalam berorganisasi,” tambah Ramliki.

Selama Oprec, PMII UNIKU juga telah menyiapkan berbagai kegiatan menarik untuk para peserta. Yusuf, salah satu panitia, menyebutkan bahwa akan ada diskusi serta pengenalan nilai-nilai PMII sebagai organisasi mahasiswa.

"Kami juga akan memperkenalkan nilai-nilai PMII yang berlandaskan pada keislaman dan kebangsaan," jelasnya.

PMII UNIKU berharap kegiatan itu dapat menarik minat lebih banyak mahasiswa untuk bergabung dan berkontribusi. Melalui pengenalan langsung, mahasiswa diharapkan dapat memahami manfaat berorganisasi di PMII. Selain itu, kegiatan tersebut juga menjadi upaya untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya berorganisasi di luar kampus. (KN-9)