Kuningan News: News
Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 Agustus 2022

Awal Mula Perpustakaan Insan Cita, Perpusdes Kedua Terbaik Se-Jawa Barat

Anak-anak sekolah dasar antusias mengunjungi Perpustakaan "Insan Cita" Desa Kertayasa, Senin (8/8/2022). (foto: Tri Asep)

Kuningan News - Pada tahun 2021 lalu, perpustakaan Desa Kertayasa meraih juara kedua Lomba Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Barat. Perpustakaan yang bernama Insan Cita ini berada satu gedung dengan balai Desa Kertayasa, terletak di lantai kedua.

Untuk mencapai posisi kedua terbaik se-Jawa Barat diperlukan usaha yang tidak mudah. Apalagi banyak anggapan bahwa minat baca masyarakat kita rendah. Pada awalnya perpustakaan Insan Cita hanyalah dua rak buku yang berada di ruangan staff Desa.

"Awalnya di tahun 2014, kita ruangannya masih menyatu dengan staff. Dipinggir tembok, dua rak buku," jelas Siti Rohanah, Kepala Perpustakaan Insan Cita, Senin (8/8/2022).

Kemudian, perpustakaan memakai ruangan yang jarang dipakai agar tidak memanggu pekerjaan para staff.

"Karena banyak anak-anak keluar masuk. Akhirnya saya meminta untuk menggunakan ruangan BPD. Kita promosi ke warga-warga menggunakan perpustakaan keliling untuk memberi tahu bahwa ada loh perpustakaan desa," jelas Siti.

Awalnya kegiataan perpustakaan hanya membaca dan meminjam buku. Kemudian pada tahun 2017, setelah menerima bantuan tiga unit komputer dari Coca-Cola Foundation, perpustakaan membuka kursus komputer gratis.

"Kita mengajukan proposal ke Coca-Cola Foundation yang saat itu mempunyai program Perpus Seru. Diberi tiga unit komputer. Kita gunakan untuk kursus komputer gratis dari siang sampai sore," jelasnya.

Saat ini, perpustakaan Insan Cita memiliki lantai tersendiri dan mempunyai lebih banyak koleksi buku. Karena berbasis inklusi sosial, kegiatannya tidak hanya membaca dan meminjam buku, tetapi juga lomba-lomba dan pelatihan.

"Bagaimana agar perpustakaan desa ini menjadi perpustakaan yang berbasis inklusi sosial. Jadi menjadi pusat kegiatan pembelajaran masyarakat. Kita juga mengadakan pelatihan kewirausahaan. Jadi setelah membaca teori di buku, kita terapkan," jelas Arief Amarudin, Kepala Desa Kertayasa, Senin (8/8/2022). (Tri Asep/bersambung)

Selasa, 21 Juni 2022

Kuningan Berduka, Bapak Pembangunan Tutup Usia



Kuningan News – Mantan Bupati Kuningan, H Aang Hamid Suganda, dikabarkan meninggal pada Senin (20/6/2022) malam, sekitar pukul 23.00 WIB.

Ayahanda dari Wabup HM Ridho Suganda ini, berpulang ke rahmatullah di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta.

Kabar duka tersebut, disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kuningan Indra Bayu Permana S STP.

“Innalillahi wa innailaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah bapak H Aang Hamid Suganda,” sebutnya dalam pesan yang disebar.

Dalam pesan tersebut, Indra juga meminta doa dari semuanya untuk almarhum.

“Semoga amal baiknya menjadikan almarhum ahli surga serta ditempatkan di sisi-Nya, amiin,” imbuhnya.

Kabar tersebut juga diperkuat Kabid IKP Diskominfo, Anwar Nasihin. Dalam keterangannya, Anwar mengatakan bahwa ajudan wabup mengcancel acara untuk besok Selasa karena kabar dari sang ayah dari wabup.

“Infonya, tadi pagi mau tindakan operasi penanganan pengobatan jantung terhadap pak Aang, dan malam ini dikabarkan meninggal,” sebutnya. (KN-1)

Kamis, 23 September 2021

Bukan Terkait “Sapi Pokir”, Butuh Pemimpin yang Sedikit Bicara!!

 


Kuningan News – Usulan evaluasi terhadap kepemimpinan Perumda Aneka Usaha (PDAU) Kuningan terus mencuat. Salah satunya dari Yayan Iba, salah seorang pengamat yang kebetulan terjun pula dibidang peternakan sapi.

“PDAU itu butuh pemimpin yang sedikit bicara banyak wujud. Kepemimpinan sekarang itu justru banyak membuahkan hasil sakit hati orang banyak dan utamanya merusak kesehatan orang lahir maupun batin,” kata Yayan, Kamis (23/9/2021).

Ia mencontohkan ketika sebuah wacana dilontarkan berkaitan dengan penanganan kotoran hewan (kohe). Kendati dulu pemaparan pemimpin PDAU terdengar wah namun minim realisasi.

“Dulu, meyakinkan suatu rencana-rencana khususnya yang pernah dijanjikan dibeberapa pertemuan terkait pembuatan pakan sapi, dan yang utama rencana penangan penampungan dan pengelolaan kotoran sapi, yang mana tidak rahasia lagi karena banyak orang dengar pemaparan beliau yang suatu rencananya mega wah,” tutur Yayan.

Namun kenyataannya menurut dia, seperti tertiup angin, berlalu hanyut tak terwujud. Yan Iba mengibaratkan “Ada kepala tidak ada ekor”. Dirinya mengakui, suatu ide itu memang berawal dari wacana hingga melangkah ke rencana. Setelah itu target laksana.

“Saya perhatikan beliau (direktur PDAU, red) itu dari mulai wacana beliau serius melangkah terhadap rencana. Namun dalam perjalanan waktu jika dalam pikirannya ada suatu wacana yang lain, beliau tinggalkan rencana awal hingga semuanya tidak ada yang terlaksana alias mudah terbawa angin,” tandasnya.

Padahal menurut dia, focus lebih penting dari kecerdasan. Dari sinilah orang-orang yang pernah mengikutipun merasa banyak membuang waktu.

Sebetulnya, lanjut Yayan, dari nama AUnya saja sudah jelas Aneka Usaha. Perusahaan tersebut bisa sambil membantu home industri dalam merajut kemitraan menjadi penengah UKM dengan minimarket dan supermarket agar wajib bermitra dengan UKM setempat.

“Jangan maindsetnya hanya mengelola wisata aja, toh wisata juga awalnya ada yang dikelola oleh bumdes, kasihan bumdes beserta karangtaruna jika terkesan dijajah hingga dikuasai oleh PDAU,” pinta Yayan.

Harapan dia jangan seperti kucing mengintip ikan. Sejarah dan olah awal desa setempat yang tahu, tetapi saat ada potensi panen PDAU ingin menguasai. Baiknya dengan adanya PDAU muncul Inovasi dan kreasi yang baru.

“Ada inovasi lah, bukan tuturut buntut,” pungkas Yayan. (KN-1)

Sabtu, 11 September 2021

Anggota Dewan Siap Mundur untuk Direktur PDAU, Kayak Sinetron

 


Kuningan News – Setelah mendengar gaduhnya kabar soal Perumda Aneka Usaha, Agus Ebreg Pospera menyarankan agar bupati segera mengambil langkah cepat. Diantaranya dengan memanggil direktur perusahaan tersebut beserta jajarannya. 

“Terkait caruk maruk PDAU dari segi pendapatan yang seharusnya jadi penghasil APBD Kuningan malah disini low hingga gaji karyawannya saja tidak mampu terbayar,” kata Agus, Sabtu (11/9/2021). 

Pandemi, menurut dia, bukan jadi alasan lemahnya PDAU. Justru banyak langkah yang bisa jadi sumber pendapatan bagi PDAU dimasa pandemi sekarang ini. PDAU ini terkesan focus pada satu lahan wisata saja. 

Padahal PDAU bisa bersinergi dengan dinas-dinas, rumah sakit baik negeri dan swasta untuk langkah pengadaan-pendapatan atau bahkan bisa sinergi dengan beberapa anak perusahaan BUMN. 

“Seribu kali ganti direktur PDAU juga percuma jika hanya untuk jalan di tempat atau cuma jadi benalu APBD saja,” ketusnya. 

Ia mempertanyakan pansel PDAU dulu yang katanya seleksi ketat demi mendapatkan direkrut yang sejuta ide untuk penghasil APBD, dari mulai yang daftar putra putri daerah dan luar daerah. Tapi hasilnya malah jadi lelucon para wakil rakyat yang berkata siap mundur dan jadi direktur PDAU. 

“Ini sinetron apa yang disuguhkan wakil rakyat yang menjadi penyambung lidah rakyat yang sudah jelas tugasnya mengawasi kejanggalan termasuk dalam kegaduhan PDAU. Pansuskan saja sama para wakil rakyat bukan sinetron yang disuguhkan,” pinta Agus. 

Saran dia, bupati segerakan panggil dan evaluasi PDAU supaya tidak gaduh dan jadi lelucon para wakil rakyat. “Salam Kuningan Maju Berbasis Desa,” ucapnya diakhir. (KN-1)

Senin, 06 September 2021

Cabut Perda PDAU Tidak Gampang


Kuningan News - Persoalan di tubuh Perumda Aneka Usaha mendapat penyikapan dari Ketua Komisi II DPRD Kuningan, Rany Febriani. Ia berharap ada pembenahan manajemen. 

"Mudah-mudahan masih bisa dibenahi. Kan cabut perda gak segampang itu, harus melalui kajian dulu," ujar politisi asal Partai Demokrat tersebut.

Wanita berparas cantik ini mengatakan, kalau menyangkut gaji karyawan dirinya tidak bisa komen karena itu internal PDAU. Namun apabila betul gaji tersebut dibayar oleh bupati sebagai KPM maka kemungkinan kondisinya sedang tidak sehat. 

"Yaa solusi paling ideal benahi manajemen, cuman kan ini juga sulit, akan menjadi proses yang panjang. Dibubarin juga kan bukan hal yang mudah. Nanti kita kaji bersama, solusi apa yang terbaik yang bisa ditawarkan untuk hal PDAU ini. Dibubarkan atau tidak kami memerlukan pengkajian lebih lagi," tukas Rany. (KN-1) 

Jumat, 03 September 2021

Direktur PDAU: Maaf Ya, Gaji Udah Dibayar dan Tak Minta APBD



Kuningan News - Pernyataan Abidin selaku ketua Paguyuban Pariwisata, ditanggapi santai oleh Direktur Perumda PDAU Kuningan, Dr Nana Sutisna. 

"Punten bukan 3 bulan tapi 2 bulan yaitu Juni dan Juli 2021. Pembayaran gaji bulan Juni sudah dilakukan pada tanggal 21 Agustus 2021 dan gaji bulan Juli 2021 sudah dilakukan pada tanggal 30 Agustus 2021," jelas Nana.

Ia juga menegaskan, sejak memimpin PDAU dirinya tidak meminta tambahan modal dari APBD. "Era kepemimpinan saya (sejak Agustus 2020 sd sekarang) kami tidak meminta tambahan modal dari APBD," imbuhnya. 

Nana menjelaskan, pihaknya mengatur cash manajemen dari pendapatan obyek wisata yang dimiliki Perumda Aneka Usaha. 

Padahal diakuinya ada kesempatan untuk meminta tambahan modal sesuai dengan amanat Perda 11 tahun 2019.

"Dengan berbagai keterbatasan kami terus berjalan pa, termasuk membangun unit usaha baru yaitu usaha pupuk dan kopi," terangnya.

Kalau perda minta dicabut, kembali Nana memohon maaf tidak punya kewenangan untuk menjawab hal itu. "Barangkali ada yang lebih berwenang pa. Saya memimpin perumda AU baru 1 tahun (7 Agustus 2020)," kata Nana.

Ia mengungkapkan, kinerja keuangan Perumda sejak 2019, 2020 sudah membaik. Hal tersebut dapat dilihat dari laporan keuangan audited yang sudah positif, yang artinya ada keuntungan. Hal itu merupakan jawaban soal kontribusi ke daerah.

"Mohon maaf pertanyaan tersebut belum bisa jawab, apakah sejak perumda dibentuk th 2010 atau sejak kepemimpinan saya?," ucapnya.

Begitu pula soal usulan agar obyek wisata diserahkan ke Disporapar, Nana mengatakan pihaknya tidak punya kapasitas untuk menjawab hal itu. (KN-2)

3 Bulan Karyawannya Tak Digaji, PDAU Gagal!!


Kuningan News
- Menyikapi PDAU Kuningan dilihat dari sisi usia berdirinya sudah cukup lama kurang lebih sepuluh tahun. Usahnya juga hampir keseluruhan dibidang parawisata destinasi.

"Lokasi usahanya juga sudah ada sebelum PDAU berdiri bagaikan nasi dalam piring sudah sangat layak memberikan dampak positif untuk berkontribusi demi kesejahtraan rakyat Kuningan," ujar Ketua Paguyuban Pengelola Pariwisata Kuningan, Abidin SE, Jumat (3/9/2021). 

Sebagai ketua paguyuban parwisata ia turut prihatin mendengar karyawannya 3 bulan belum dapat gaji/honor dengan alasan dampak adanya covid 19. Menurut Abidin, itu tidak berdasar karena dirinya dan kawan kawan sama usahanya dibidang parawisata destinasi yang usahanya ketergantungan pada regulasi.

"Apa bedanya cuma perbedaanya kami  sewasta PDAU badan usaha milik pemerintah daerah itu perbedaannya," jelas dia.

Abidin melanjutkan, ada dua indikator suksesnya BUMD. Yang pertama bisa memberikan pelayanan yang prima kepada wisatawan lokal, regional, nasional dan asing. Yang kedua memberikan kontribusi pada PAD Kabupaten Kuningan yang ia perhatikan dua indikator satu pun tidak ada yang masuk. 

"PDAU yang dibanggakan itu gagal dan ga boleh dibiarkan berlarut larut akan selalu jadi beban APBD Kabupaten Kuningan," saran dia. 

Seandainya usaha parawisata itu ingin lebih bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat Kuningan, menurut Abidin ada dua jalan keluarnya. 

Pertama cabut Perda tentang PDAU yang lebih tepat melalui hak inisiatif DPRD. Dirinya berharap semoga dewannya melek. 

Kedua, berikan pengelolaan pada pihak swasta dengan dibuat kontrak, apakah mau satu tahun atau lebih disesuaikan dengan kebutuhan. 

"Masa kalah dengan Desa Manis yang hanya punya Cibulan satu tahun 2 milyar. Sedangkan pemda punya enam titik berapa milyar uang hilang tiap tahun, dan itu lebih bermanfaat demi percepatan pembangunan Kabupaten Kuningan," sindirnya. (KN-1)

Senin, 30 Agustus 2021

Golkar Gotong Royong Bantu Ojek Pangkalan


Kuningan News -HUT RI ke-76 mengusung tema Indonesia Kuat Indonesia bangkit yang diharapkan dapat memberikat spirit kepada rakyat indonesia agar mampu melalui Pandemi covid 19 yang sekarang sedang dialami indonesia. Namun sayangnya 2 tahun perayaan HUT RI ini tidak seperti perayaan HUT RI tahun tahun sebelumnya karena kegiatan masyarakat dibatasi.

Seperti yang dilakukan Partai Golkar Kuningan pada Sabtu (28/08/21) dalam memperingati HUT RI yang ke 76 dan Hari Jadi Kuningan Ke 523 partai tersebut membagikan 500 paket sembako,vitamin serta makser bagi pengendara ojek pangkalan yang ada di Kabupaten Kuningan.

Disaat membagikan paket sembako plus vitamin, Asep Setia Mulyana selaku ketua Golkat juga memberikan wejangan kepada masyarakat serta harapan agar covid19 ini cepat berlalu dengan selalu menerapkan prokes, gaya hidup sehat serta meminta masyarakat untuk segera divaksin.

Asep menyampaikan bahwa bantuan sembako plus vitamin ini mudah mudahan bisa meringankan beban para pengemudi ojek pangkalan. "Insya Allah kedepannya keadaan akan semakin membaik jika prokes selalu dilaksanakan, pola hidup sehat serta masyarakat mau divaksin," harapnya.

Kegiatan membagikan sembako tersebut merupakan inisiasi para pengurus partai yang mau bergotong royong dalam mewujudkan niat baik untuk berbagi terhadap sesama. Semua pengurus Partai Golkar menyisihkan sedikit rejeki mereka untuk gotong royong. 

"Tidak di patok berapa paket pengurus berpartisipasi, ada yang 2 paket, 3 paket, ada yang 10 paket, ya pokoknya semampunya saja, serta tidak dipaksakan dan terkumpul 500 paket," ujar politisi yang akrab disapa Asep Armala itu.

Asep menambahkan mengapa pembagian sembako ini menyasar para pengemudi ojek pangkalan dikarenakan bantuan selama ini jarang didapat oleh pengemudi ojek pangkalan.

"Bantuan yang sudah ada yaitu bantuan untuk UMKM, bantuan untuk para pekerja dan yang lainnya,maka dari itu pengurus partai sepakat untuk membagikan sembako kepada pengemudi ojek pangkalan," pungkasnya. (KN-1)