Kuningan News

Jumat, 21 Agustus 2020

Anak Bunuh Ibu Kandung, Gunakan Ulekan dan Gas Melon


Kuningan News, Tragis nasib Jumirah (77) Warga Dusun II Blok Bojong RT 1/2 Desa Kadatuan Kecamatan Garawangi. Ibu tujuh anak ini harus meregang nyawa ditangan anak sendiri.

Ia dianiaya oleh anak kandungnya nomor enam bernama Ono (42). Diduga untuk menghabisi ibunya itu ono menggunakan ulekan dan tabung gas melon.

Korban ditemukan tak bernyawa pada Jumat (21/9/2020) jam 16.30 WIB di dapur. Di sekitar jasad korban ditemukan barang bukti berupa ulekan dan tabung gas.

Pada saat ditemukan kondisi kepala bagian depan retak. Diduga akibat hantaman benda tumpul.

Pada saat kejadian korban sempat teriak dan ditolong Sakri anaknya yang lain. Tapi, Sakri (50) juga disiksa oleh pelaku sehingga tidak bisa menghentikan aksi adiknya itu.

Sakri akhirnya bisa menyelamatkan diri dan berteriak kepada warga. Warga bersama aparat langsung memborgol pelaku dan dibawa ke polsek.

“Pelaku mengalami depresi dan sudah lama. Pelaku stres pada saat sudah menikah sehingga ditinggal oleh istrinya,” ujar Didi Noer warga setempat.

Akibat kejadian warga setempat dibuat geram oleh ulah pelaku. Warga sendiri masih berkumpul di TKP.

Korban sendiri dibawa langsung ke RSUD 45 Kuningan. Sedangkan Pelaku diborgol dan tidak melakukan aksi perlawanan karena ketakutan. (Sumber : kuninganmass.com)

Rabu, 12 Agustus 2020

PLN Langganan Mati Lampu, Ini Lokasi Padam Hari Kamis

 

Kuningan News, Kamis (13/08/2020) besok,  para konsumen Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang terlayani oleh Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kuningan, UP3 Cirebon, dihimbau untuk mempersiapkan tenaga listrik cadangan dan kesiapan tidak bisa medapat aliran listrik untuk sementara.


Pasalnya, PLN ULP Kuningan,  Rabu (12/08) sore mengumumkan terkait rencana pemadaman aliran listrik di beberapa lokasi di wilayah Kabupaten Kuningan.

 

Dalam pengumuman tersebut disebutkan, pemadaman aliran listrik ditujukan untuk menjaga dan meningkatkan kehandalan pasokan listrik.


 "PLN akan melaksanakan pemeliharaan jaringan dan gardu di beberapa lokasi," tulis pengumuman yang dikeluarkan PLN UPPP Cirebon, ULP Kuningan itu.

 

Adapun daerah yang akan terkena pemadaman aliran listrik di antaranya adalah sekitar Babakan Kelurahan Cigadung,  Desa Nangka, Desa Cibinuang,  Daerah Bingbin,  Kelurahan Citangtu di Blok Wangun dan Talahab.


 Selain itu, di bagian wilayah lain seperti di Perumahan Jananuraga, Kelurahan Cirendang, Perumahan Cigintung dan sekitar Kuningan Islamic Center. 


 "Pemadaman akan dimulai sekira pukul 09:30 WIB hingga pukul 15:00 WIB," lanjut pengumuman tersebut.


Sehubungan dengan adanya pemadaman, demi menjaga keamanan dan keselamatan, PLN memohon maaf dan meminta pengertian konsumen atas ketidaknyamanannya, karena arus listrik untuk sementara tidak dapat dipergunakan.


 "Apabila terjadi pemadaman diluar jadwal tersebut, maka telah terjadi gangguan kelistrikan. Mohon segera menghubungi contact center PLN 123 atau melalui PLN Mobile," tutup pengumuman tersebut. (Sumber: Kuninganreligi.com)

 

Senin, 10 Agustus 2020

Tol Cipali Makan Korban, Enam Orang Tewas

Kuningan News, Enam warga Kabupaten Tegal, Jawa Tengah menjadi korban tewas dalam kecelakaan di Kilometer 184 ruas Tol Cipali, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sekitar 03.30 WIB, Senin (10/8/2020). Informasi yang dihimpun Kompas.com, keenamnya tiba di rumah duka di Kecamatan Adiwerna dan Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal, Senin sore. 

Pertama adalah pasangan suami istri (pasutri) Suharjo (40) dan Warkonah (35), serta Rapiah (55) asal Desa Bersole Kecamatan Adiwerna. Ketiganya bertetangga. 

Kemudian Putri Ainur Ifazah (18) asal Desa Meleten Adiwerna, dan May Sri Korina (21) asal Desa Lumingser, Adiwerna. Terakhir Sugeng Raharjo (54) asal Desa Balapulang, Kecamatan Balapulang. 

Pantauan Kompas.com di Desa Bersole, jenazah pasutri Suharjo dan Warkonah tiba sekitar pukul 17.45 WIB. Kedatangan keduanya disambut tangis histeris keluarga. 

Menurut orang tua korban Suharjo, Rusja (70) dan Roinah (65), anaknya yang bekerja sebagai pedagang ketoprak bertolak dari Jakarta ke Tegal setelah hampir setahun tidak pulang. 

"Rencananya mau menghadiri hajatan keluarga. Ternyata pulang dalam keadaan sudah tidak bernyawa," kata Rusja, ditemui Kompas.com di kediamannya, sesaat sebelum jenazah anaknya tiba. 

Sementara anak dari korban Ropiah, Siti Koilah dan Sobirin sengaja menjemput jenazah orang tuanya ke Cirebon bersama pihak travel. Rumah korban Ropiah, kebetulan tak jauh dari korban pasutri. 

"Ibu jualan nasi pecel. Pulang dari Jakarta naik travel, ternyata dapat kabar ibu meninggal. Kakak sedang kenjemputnya ke sana," kata Muftiha (35) kepada Kompas.com.

Seperti diketahui keenam dari delapan korban meninggal sebelumnya menumpang travel Isuzu Elf bernomor polisi D 7013 AN yang bertolak dari Jakarta menuju Tegal sebelum akhirnya mengalami kecelakaan dan menabrak Toyota Rush B 2918 PKL di ruas Tol Cipali. 

Akibatnya, delapan orang dari 16 penumpang mobil travel tersebut meninggal dunia. Sementara itu, delapan penumpang di mobil Toyota Rush selamat. 

Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi mengatakan, kecelakaan berawal saat mobil travel Isuzu melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon. 

Saat di Kilometer 184 Tol Cipali, mobil oleng ke kanan dan masuk jalur arah berlawanan. Saat bersamaan, ada mobil Toyota Rush melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta hingga tabrakan tak dapat dihindarkan. 

"Kendaraan Elf dari Jakarta menuju Cirebon penumpang 16 orang, termasuk sopir dan kondektur. Delapan orang meninggal dunia, delapan lainnya luka-luka," kata Rudy kepada Kompas.com di Rumah Sakit Arjawinangun. (sumber : kompas.com)


Minggu, 09 Agustus 2020

Karyawan Bergaji Dibawah 5 Juta Akan Diberi Bantuan

Kuningan News, Pemerintah tengah menyiapkan program subsidi untuk karyawan swasta yang memiliki gaji di bawah Rp 5 juta per bulan. Kebijakan ini diambil untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi dari sisi belanja rumah tangga.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2020 minus hingga 5,32 persen, salah satunya dipicu melemahnya daya beli yang membuat konsumsi masyarakat tertekan.

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir mengatakan, setiap pekerja akan menerima uang totalnya senilai Rp 2,4 juta.

Skema bantuan Langsung Tunai (BLT) pekerja swasta ini akan diterima pekerja sebesar Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan, namun dibayarkan ke rekening setiap dua bulan sekali atau sebesar Rp 1,2 juta setiap sekali pencairannya.

“Bantuan tunai Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan akan langsung diberikan per dua bulan ke rekening masing-masing pekerja sehingga tidak akan terjadi penyalahgunaan,” kata Erick dalam keterangannya, Jumat (7/8/2020). 

(sumber : kompas.com)

Sabtu, 08 Agustus 2020

Bupati Lantik Direktur Baru PDAU


Kuningan News, Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH., MH. resmi lantik Direktur Perumda Aneka Usaha Kuningan periode 2020-2025 Dr. Nana Sutisna, SE., MM., CSMA yang bertempat di Ruang Rapat Linggarjati, Jumat (07/08/2020).

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Kuningan, para penguji dari Akademisi Universitas Kuningan, Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, para staf ahli Bupati Kuningan, para asisten lingkup Setda, Kepala SKPD se-Kabupaten Kuningan, Dewan Pengawas Perumda Aneka Usaha Kuningan, para Kepala Bagian lingkup Setda, dan undangan lainnya.

Direktur Perumda Aneka Usaha Kuningan yang baru dipilih melalui proses rekruitmen yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kuningan. Rekruitmen ini dilakukan melalui proses seleksi terbuka dengan mekanisme uji kepatutan dan kelayakan yang penjaringannya dimulai pada tanggal 1 Juli 2020. Hasil penilaian dari semua rangkaian seleksi tersebut, bahwa Dr. Nana Sutisna, SE., MM., CSMA direkomendasikan oleh seluruh tim seleksi layak untuk diangkat sebagai Direktur Perumda Aneka Usaha Kuningan.

Ada beberapa hal penting yang disampaikan Bupati dari sisi internal dan eksternal yang harus menjadi catatan oleh direktur, salah satunya yaitu meningkatkan pendapatan PDAU yang belum sesuai dengan harapan, sehingga berdampak pada kemampuan operasional perusahaan dalam menjalankan fungsinya.

Bupati Kuningan menyampaikan harapannya terkait Direktur Perumda Aneka Usaha Kuningan, “Direktur yang baru harus mengoptimalkan segala sumber daya dan potensi yang ada, guna perbaikan dan peningkatan kinerja perusahaan, untuk itu direktur dituntut kreatif dan dapat melakukan inovasi dalam mengembangkan perusahaan ke arah yang lebih baik. Hal ini dapat terjadi jika kekompakan dan dukungan yang baik dari berbagai pihak, termasuk pegawai Perumda Aneka Usaha.” (BID/IKP/DISKOMINFO)

Jumat, 07 Agustus 2020

Pelaku Begal Payudara Dikejar-kejar Massa


Kuningan News, Balai Desa/Kecamatan Kramatmulya Jumat malam dikepung warga. Penyebab, adalah ditangkapnya terduga begal payudara.

Warga penasaran dengan pelaku yang meresahkan kaum hawa itu. Selama ini warga Blok Wage khususnya yang sering melintas ke Blok Makam kerap menjadi korban begal payudara.

Total Korban ada enam orang. Korban mulai dari anak SMA hingga nenek berusaha 52 tahun.

Karena jumlah massa semakin banyak dan takut terjadi hal-hal tidak diinginkan maka pihak desa melaporkan Polsek Kramatmulya. Dan terduga sebelum Isya diangkut ke Mapolsek.

Pada saat diinterogasi pelaku tidak mengaku. Bahkan, berani sumpah pocong untuk membuktikan ia tidak bersalah.

Melihat terduga bersifat itu warga semakin geram. Untuk mengantisipasi maka korban langsung dibawa.

“Baru terduga karena kan ia tidak mau mengaku. Para korban mengenali dari plat nomor motor yang dikendarai terduga,” ujar Kades Kramatmuya H Kardi Ssos.

Kardi menerangkan, awalnya selama sepakan ini ada enam korban yang pada saat melintas dan juga membuang sampah di blok makam menjadi korban.

Pelaku selaku melakukan aksinya pada pagi sekitar pukul 06.00 WIB pagi. Selain itu juga pada menjelang magrib.

Salah satu korban mengenali  nopol  motor dan jenis motornya. Sedangkan muka tidak dikenali karena menggunakan helm dan masker.

“Pada Jumat sore warga sudah menunggu terduga ternyata melintas dan dikejar warga hingga ke SPBU Jalaksana. Dari situ pelaku di bawa ke rumah Pak RT Uci bersama istrinya karena terduga meminta pulang dulu,” beber kades.

Kades mengaku, para korban sendiri sudah memaafkan pelaku. Asal jangan kembali melakukan lagi.

Sementara itu Kapolsek Kramatmulya Iptu Dede Kusnadi mengaku, terduga diamankan demi menjaga keselamatan. Terkait terduga masih dalam pemeriksaan.

Begitu juga para korban baru dalam pemeriksaan, sehingga pihak belum bisa memberikan  keterangan pasti karena harus mengedepankan asas praduga tak bersalah. (sumber: kuninganmass.com)

Kamis, 06 Agustus 2020

Soal Makam, Komnas HAM Turun ke Kuningan

"Penanganan kami bukan sebagai intervensi terhadap masalah dari penyegelan pemda terhadap pembangunan tugu atau bakal makam leluhur warga Aliansi Karuhun Urang," kata Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM/Komisoner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara,  dalam jumpa pers yang didampingi Bupati Kuningan H Acep Purnama, di Ruang Rapat Linggajati, Kompleks Setda Kuningan, Jalan Siliwangi, Kamis (6/8/2020).

Beka mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat dengar pendapat bareng Bupati dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Wisma Pepabri, di Kecamatan Cilimus.

"Tadi kami rapat bersama, hadir Bupati, Sekda, Kapolres, Dandim dan Kepala Kejari serta ada perwakilan dari Pengadilan," katanya.

Dalam pertemuan dengan Forkopimda Kuningan itu, Beka mengatakan, Komnas HAM mendesak pemerintah daearah, untuk membuka segel kembali, menghargai warga dalam berkeyakinan dan terjaganya kondusivitas lingkungan. "Namun semua kembali kepada pemerintah daerah untuk melakukan kajiannya," katanya.

Sementara itu, Bupati Kuningan H Acep Purnama mengatakan, menyikapi permasalahan sekarang. "Ini ada hikmahnya dan kita bisa melakukan atau menjalankan komunikasi dengan baik," katanya.

 Mengenai pembukaan atau sebaliknya terhadap penyegelan pembangunan batu satangtung, ini masih dalam proses kajian yang harus melibatkan banyak aspek.

"Pembentukan tim kajian kami sudah lakukan, kemudian ini juga memperhatikan dari berbagai aspeknya juga, bisa dari lingkungan, pendidikan, kebudayaan dan sosial," katanya. 

Sebagaimana diketahui, pembangunan bakal makam pupuhu Akur Cigugur di kawasan Curug Goong Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, dihentikan dan disegel oleh Satpol PP Kuningan. Pasalnya, pembangunan tugu atau Batu Satangtung itu tidak memilik izin mendirikan bangunan (IMB). 

(sumber: tribuncirebon.com)