Kuningan News: Showbiz
Tampilkan postingan dengan label Showbiz. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Showbiz. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 September 2023

Ciremai Music Festival 2023 Meriahkan Kuningan dengan Spektakuler

 

Kuningan News - Tahun ini, Kuningan menyaksikan momen bersejarah dengan penyelenggaraan pertama kalinya Ciremai Music Festival 2023 (CMF), sebuah festival musik yang tidak hanya menghadirkan hiburan musik berkualitas, tetapi juga memanjakan para penonton dengan keindahan alam Gunung Ciremai dan objek pariwisata di sekitarnya.

Acara yang digelar pada Sabtu, (16/9/2023), ini berlokasi di Ciremailand Glamping dan mengusung tema outdoor music festival yang unik. Penonton tidak hanya dapat menikmati musik dari para musisi terkenal tanah air seperti WLDPHNE, LAIR, Rumahsakit, dan SOULJAH, tetapi juga merasakan keindahan alam kaki Gunung Ciremai.


Dengan konsep ini, CMF 2023 berhasil menarik perhatian tidak hanya masyarakat Kuningan, tetapi juga pengunjung dari Cirebon, Majalengka, bahkan Jakarta dan Bandung. Penggunaan venue di lereng sekitar Ciremailand Glamping memberikan pengalaman unik kepada penonton, yang dapat menikmati pertunjukan sambil bersantai bersama keluarga.


Acara dimulai pada pukul 4 sore, mengobati kerinduan warga Kuningan terhadap seni dan musik. Namun, puncak malam adalah penampilan yang paling dinantikan oleh semua, yaitu penampilan spektakuler dari Padi Reborn yang menggetarkan panggung dan membuat penonton bernyanyi bersama dalam euforia.

CMF 2023 juga memiliki dampak ekonomi yang positif di Kuningan. Pemilik Ciremailand Glamping, Satria Rizky Utama, berharap bahwa festival ini akan menjadi pemantik untuk pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah ini. Dengan mendatangkan wisatawan dari berbagai daerah, CMF berpotensi meningkatkan perputaran ekonomi, khususnya untuk UMKM lokal.

Satria Rizky Utama menyampaikan, "Kami berharap Ciremai Music Festival 2023 akan menjadi agenda rutin tahunan dan menginspirasi pihak lain untuk mengadakan acara serupa di Kabupaten Kuningan. Semakin banyak acara seperti ini, semakin berkembanglah ekonomi kreatif di daerah ini."


Ciremai Music Festival 2023 tidak hanya membawa musik berkualitas, tetapi juga semangat dan potensi untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di Kuningan. Masyarakat setempat dan pengunjung dari luar daerah merayakan momen bersejarah ini dengan penuh semangat dan antusiasme. (KN-8)

Rabu, 24 Agustus 2022

Babatan Tahun Ini Taraju Menyelenggarakan Wayang Golek

Desa Taraju akan menyelenggarakan pertunjukkan wayang golek pada Rabu (24/8/2022) malam. (Foto: Tri Asep)

Kuningan News - Dalam rangka merayakan babatan, Desa Taraju Kecamatan Sindangagung akan menyelenggarakan pertunjukkan wayang golek pada Rabu (24/8/2022) pukul 21.00 nanti, di depan balai desa.

Babatan sendiri merupakan bentuk perayaan untuk mensyukuri hasil panen, sebuah tradisi yang sudah dilakukan sejak dulu oleh warga Desa Taraju.

"Jadi, babatan itu tradisi untuk mensyukuri hasil bumi," kata Sakum, Wakil Ketua Pelaksana Babarit, kepada reporter Kuningan News, Rabu (24/8/2022).

Sebelum penyelenggaraan wayang golek, perayaan babatan juga dilakukan dengan cara doa bersama pada kemarin malam (23/8/2022).

"Kemarin malam kita juga ngadain doa bersama, itu udah mulai acara inti (babatan)-nya," jelas Sakum.

Kegiatan babatan ini bersamaan dengan perayaan hari ulang tahun dan peresmian renovasi masjid Al-Istiqomah Desa Taraju. Karena itulah, perayaan babatan pada tahun ini begitu meriah.

"Jadi ini ada tiga perayaan. Babatan, renovasi masjid, dan milangkala," jelas Waslani, Kepala Desa Taraju, Rabu (24/8/2022).

Anggaran yang digunakan untuk perayaan babatan ini berasal dari dana swadaya masyarakat. Terutama donasi dari para pengusaha bawang goreng yang ada di Desa Taraju.

"Dananya dari swadaya masyarakat. Pengusaha goreng bawang juga ngirim donasi. Dari masyarakat untuk masyarakat," ungkap Waslani.

Dari pantauan reporter Kuningan News, acara ini ramai dikunjungi warga sekitar. Sejak sore, warga sudah berkumpul, banyak juga yang pedagang yang berjualan di sisi jalan menuju balai desa.

"Bagus (acara ini), meramaikan. Kita juga disuruh makan-makan. Memang dari masyarakat untuk masyarakat," ungkap Nani, warga Desa Taraju, Rabu (24/8/2022). (Tri Asep)

Senin, 22 Agustus 2022

Setelah Dua Tahun Tidak Ada Konser, Kuningan Kedatangan Tipe-X

Penampilan Tipe-X di konser musik yang diselenggarakan Rumingkang Production, Minggu (21/8/2022). (Foto: Tri Asep)

Kuningan News - Kemarin (21/8/2022) malam, Rumingkang Production menyelenggarakan konser musik di Open Space Gallery Desa Linggarjati Kecamatan Cilimus. Band yang tampil di konser musik tersebut adalah Rumput Laut, X-Butterfly, The Roots Radio, Blue Monday, YaDimanja, The Underrock, dengan penampilan utama dan terakhir dari Tipe-X.

Konser ini diselenggarakan untuk mengobati rasa rindu warga Kuningan terhadap konser musik, karena dua tahun sebelumnya, dalam kondisi pandemi, tidak ada konser musik outdoor seperti ini.

"Dua tahun sebelumnya kan karena pandemi, enggak ada yang kayak gini, nah sekarang kita adain. Kita persembahkan juga acara ini untuk Hari Jadi Kuningan," jelas Ima Ismah Winartono, saat diwawancarai, Minggu (21/8/2022).

Ima juga berharap kepada para investor untuk jangan ragu menjadi sponsor acara seperti konser musik ini di Kuningan, karena antusiasme masyarakat cukup tinggi.

"Kepada para investor, ayo jangan takut, karena di Kuningan, acara seperti ini cukup besar peminatnya," katanya.

Konser musik dimulai sejak sore sampai pukul 10 malam. Dalam pantauan reporter Kuningan News, acara ini dihadiri banyak penonton, tidak hanya dari Kuningan saja, melainkan dari Majalengka, Cirebon, Ciamis, dan daerah lainnya. X-Friends (sebutan untuk penggemar Tipe-X) hadir di acara ini untuk menyaksikan idola mereka tampil.

Meskipun dihadiri begitu banyak penonton, berkat kerja sama antara panitia, tim keamanan, MC, juga band yang tampil dalam mengondisikan penonton, acara konser musik ini berjalan kondusif sampai selesai. (Tri Asep)

Sabtu, 20 Agustus 2022

Belajar Menjadi Lucu di Standupindo Kuningan

Penampilan Iman Ugoz saat show Kolam Komentar pada tahun lalu. (Instagram: @standupindo_kng)

Kuningan News - Stand-up comedy atau komedi tunggal mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia ketika Kompas TV mengadakan kompetisi bernama SUCI (Stand Up Comedy Indonesia) pada tahun 2011. Kompetisi SUCI masih berlangsung hingga saat ini, sekarang sudah masuk musim ke-11.

Stand-up comedy semakin melejit saat stasiun TV besar, Indosiar, mulai mengadakan kompetisi serupa dengan nama Stand Up Comedy Academy (SUCA) pada tahun 2015.

Berbarengan dengan diadakannya kompetisi stand-up comedy pertama di Indonesia, maka pada tanggal 13 Juli 2011 didirikan juga komunitas Standupindo oleh Ernest Prakasa, Ryan Adriandhy, Raditya Dika, Pandji Pragiwaksono, dan Isman H. Suryaman.

Saat ini, komunitas Standupindo memiliki berbagai cabang-cabang komunitas di hampir seluruh kota di Indonesia. Salah satunya adalah Standupindo Kuningan. 

Standupindo Kuningan adalah komunitas stand-up comedy di Kabupaten Kuningan, sebagai wadah untuk menampung bakat dan belajar kesenian komedi tunggal.

"Komunitas Standupindo Kuningan ini wadah untuk menyalurkan bakat dalam menghibur (dengan stand-up comedy)," jelas Iman Nugraha atau lebih dikenal dengan Iman Ugoz, anggota senior Standupindo Kuningan, kepada reporter Kuningan News saat dihubungi, Sabtu (20/8/2022).

Sama seperti halnya Standupindo pusat, Standupindo Kuningan juga didirikan berbarengan dengan diadakannya lomba stand-up comedy di Kuningan pada tahun 2015.

"Pada pertengahan tahun 2015 ada lomba stand-up di Kuningan, akhirnya (setelah selesai lomba) Hamam memutuskan untuk membuat komunitas stand-up," jelas Iman.

Kegiatan yang dilakukan oleh Standupindo Kuningan adalah comedy buddy, open mic, dan juga show. Comedy buddy adalah kegiatan mendiskusikan atau meminta saran untuk menemukan ide komedi. Setelah ide komedi ditemukan, maka ide komedi tersebut dikembangkan menjadi materi komedi yang akan ditampilkan. Kemudian materi komedi tersebut dilatih pada kegiatan open mic di hadapan penonton langsung, biasa dilakukan di coffee shop. Setelah dilatih dan dikembangkan kembali, baru materi komedi tersebut bisa ditampilkan di show.

Saat ini, seperti yang dapat dilihat di akun Instagram-nya, @standupindo_kng. Standupindo Kuningan sudah melakukan beberapa kali show. Penampilannya bukan hanya datang dari komika lokal saja, namun juga komika nasional yang sudah ternama. (Tri Asep)

Selasa, 16 Agustus 2022

Meriah!! Pawai Obor dan Lampion Pada Malam Kemerdekaan

Terlihat warga sekitar gedung Pemerintah Daerah Kuningan menyaksikan pawai, Selasa (16/8/2022). (Foto: Tri Asep)

Kuningan News - Di malam Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-77, Selasa malam Rabu (16/8/2022), Pemerintah Kabupaten Kuningan memeriahkannya dengan mengadakan pawai. Selain dengan obor, peserta pawai memeriahkan dengan lampion, juga ada penampilan marching band dari SMK Karnas Kuningan.

Penampilan _marching band_ dari SMK Karnas Kuningan saat pawai, Selasa (16/8/2022). (Foto: Tri Asep)

Peserta pawai berasal dari berbagai dinas dan juga sekolah menengah yang berada di Kabupaten Kuningan. Titik kumpul peserta pawai berlokasi di depan gedung Pemerintah Daerah Kuningan, sementara titik akhirnya di Taman Kota.

"(Titik akhirnya) di Taman Kota," kata salah satu petugas kepolisian kepada reporter Kuningan News, kala bertugas.

Dari pantauan awak media ini, kegiatan pawai tersebut cukup meriah, banyak warga sekitar gedung Pemerintah Daerah berkumpul untuk menyaksikan pawai. Meskipun, menurut salah satu warga sana, kegiatan pawai malam ini kurang meriah dibandingkan tahun-tahun kemarin (sebelum pandemi).

"Sebentar sekarang mah. Lebih rame tahun kemaren," ungkap salah satu warga, Ajeng.

Kegiatan pawai ini merupakan salah satu dari berbagai rangkaian kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam rangka HUT Republik Indonesia. 

Petugas kepolisian merapihkan barisan peserta pawai dari Dinis Kearsipan dan Kabupaten Kuningan, Selasa (16/8/2022). (Foto: Tri Asep)

Pukul 00.00 (17/8/2022) nanti, akan ada Apel Kehormatan dan Renungan Suci, dilanjut Upacara Pemberian Remisi pukul 08.00, kemudian Upacara Mengenang Detik-Detik Proklamasi. Pada sorenya, Upacara Penurunan Bendera dan Pembubaran Paskibraka. (Tri Asep)

Senin, 15 Agustus 2022

Dari Pencuri Buku Menjadi Penjual Buku (3)

Heri Pahlawan, penjaga sekaligus pemilik toko buku Gehenna, Minggu (14/8/2022). (Foto: Tri Asep)

Kuningan News - Heri Pahlawan, penjaga sekaligus pemilik Toko Buku Gehenna yang berlokasi di Jalan Dipati Ewangga No. 11 Kuningan, menceritakan kepada reporter Kuningan News bahwa ketika sekolah dia sering mencuri buku teman-temannya demi membeli tiket konser musik rock.

"Buku temen-temen saya curi, saya jual lagi, duitnya buat nonton konser rock," ungkap Heri, saat diwawancarai di tokonya pada Minggu (14/8/2022).

Heri sangat mencintai musik rock, bahkan nama Gehenna sendiri diambil dari nama band rock yang pernah dia dan teman-temannya bentuk saat SMA.

"Masa-masa remaja, SMA, kan suka musik rock. Sama temen-temen bikin band tapi belum tau namanya apa. Kalo band rock kan gitu ya namanya, yang mengandung hantu, mengandung setan," jelasnya.

Nama Gehenna memiliki arti yang menurut pengakuan Henri sendiri tidak baik, Gehenna artinya neraka. Dia dapatkan nama itu ketika sedang membaca buku tentang agama Kristen di rumah temannya.

"Jadi saya baca-baca tuh. Kalo dalam Kristen, gehenna artinya tempat orang-orang yang terbuang atau neraka lah," kata dia.

Dia tidak berniat mengganti nama toko bukunya, dia jadikan nama itu sebagai pengingat tentang keberadaan neraka agar terus berbuat baik.

"Pernah ada pendeta yang datang ke sini. Dia nanya kan, namanya bagus nih, tau artinya? Iya tau, Pak, enggak apa-apa ya buat mengingatkan saya lah biar terus berbuat baik," ungkap Heri sambil tertawa.

Saat ini toko buku Gehenna mulai mengalami kenaikan penjualan setelah sebelumnya mengalami penurunan semenjak pandemi. Dari pantauan reporter Kuningan News saat melakukan wawancara, masih ada beberapa orang yang mengunjungi Gehenna untuk membeli buku.

Berita sebelumnyahttps://www.kuningannews.com/2022/08/penjualan-toko-buku-gehenna-turun-sejak.html

"Pas (awal) pandemi itu penghasilan 10 persen (dari biasanya), sekarang naik lah, jadi 30 persen," kata Heri.

Salah satunya adalah Wafa, siswa SMA yang baru saja membeli buku mengenai sejarah. Dia tidak pernah membeli buku melalui online marketplace karena lebih suka sensasi yang dirasakan ketika membeli ke toko buku langsung.

"Enggak pernah sih (membeli online). Sensasinya beda, kan bisa liat-liat dulu. Kalo online kan enggak tau isinya kayak gimana, kecuali kalo emang udah tau judulnya," kata Abdurrahman Wafa, saat diwawancarai setelah membeli buku, Minggu (14/8/2022). (Tri Asep/habis)

Minggu, 14 Agustus 2022

Penjualan Toko Buku Gehenna Turun Sejak Pandemi (2)

 

Pembeli sedang memilih buku di Toko Buku Gehenna, Sabtu (13/8/2022). (Foto: Tri Asep)

Kuningan News - Toko Buku Gehenna yang berada di Jalan Dipati Ewangga No. 11 mengalami penurunan penjualan semenjak pandemi.

"Mulai pandemi tuh turun penjualan," kata Maya Novianti, penjaga toko buku Gehenna, Sabtu (13/8/2022).

Menurut penjelasan dari Maya, hal tersebut dikarenakan ketika pandemi para siswa melakukan pembelajaran secara daring sehingga tidak diwajibkan untuk membeli buku pelajaran, cukup dibaca melalui smartphone.

"Ya mungkin karena sekolah online, jadi guru juga enggak nyuruh beli buku kali ya," jelasnya.

Ditambah, saat ini sudah menjamur berbagai online marketplace seperti Shopee, BukaLapak, TokoPedia, dan Lazada yang memudahkan pelanggan ketika membeli buku dan koleksinya yang lebih bervariasi.

"Iya, karena ada online juga, lebih praktis. Kita belum online, nanti lah, biasanya kan sama anak-anak muda lebih ngerti kalo kayak gitu," ungkap Maya saat ditanya oleh reporter Kuningan News apakah keberadaan online marketplace berpengaruh.

Sebelum pandemi, tahun 2019 ke belakang, Gehenna ramai dikunjungi pembeli. Pembelinya dari mulai anak sekolah atau kuliah yang membutuhkan buku pelajaran sampai dengan pembaca umum yang membutuhkan novel.

"Kalo jam segini, dulu ramai nih, anak-anak sekolah pada beli buku. Anak kuliah, dari pembaca umum juga yang nyari novel," kata Maya.

Berita sebelumnya: https://www.kuningannews.com/2022/08/berdiri-22-tahun-toko-gehenna-awalnya.html?m=1

Titik balik penurunannya terjadi ketika pandemi, tahun 2020, penjualan menurun sampai-sampai saat ini Gehenna tidak lagi menyewa dua ruko tambahan, hanya satu ruko.

"Dulu yang pesen buku itu bisa sampe 100, sekarang paling 20. Akhirnya kita hanya pakai satu ruko aja. Buat ngehemat anggaran," jelas Maya.

Meskipun hanya satu ruko tetapi koleksi buku yang dimiliki Gehenna sama seperti sebelumnya, tidak berkurang.

"Kalo koleksi masih sama. Enggak semuanya di sini, ada yang di gudang," jelas Maya sambil menunjuk gudang yang berada di ruangan bawah ruko tersebut.

"Dulu kita tinggal di sini juga, pas rukonya masih tiga, di bawah itu ada tempat tidur," katanya. (Tri Asep/bersambung)

Sabtu, 13 Agustus 2022

Berdiri 22 Tahun, Toko Gehenna Awalnya Melapak Buku Bekas di Sekitaran Plaza (1)

Toko Buku Gehenna di Jalan Dipati Ewangga No. 11 Kebumen-Kuningan, Sabtu (13/8/2022). (Foto: Tri Asep)


Kuningan News - Pada awalnya Gehenna menjual buku bekas dengan melapak di sekitaran plaza Kuningan (sekarang Taman Kota). Setahun kemudian, Gehenna pindah ke ruko yang berada di Jalan Dipati Ewangga.

"Awalnya ngelapak, jual buku-buku bekas. 2001 pindah ke sini, nyewa ruko," jelas Maya.

Gehenna mengalami perkembangan yang pesat sampai tahun-tahun berikutnya menyewa dua ruko tambahan. "2002 nambah lagi ruko, 2003 nambah satu lagi," kata Maya.

Maya menjelaskan toko buku ini adalah satu-satunya toko buku yang khusus menjual buku di Kuningan. Memang ada juga toko buku lain seperti Aksara dan Dua-Dua, tetapi keduanya selain menjual buku juga menjual ATK (Alat Tulis Kantor).

"Selain ini itu Aksara sama Dua-Dua. Tapi itu selain jual buku, jual alat tulis juga," jelasnya.

Dari pengamatan reporter Kuningan News, koleksi buku di Gehenna juga lebih lengkap, karena memang khusus menjual buku. Sementara di toko buku Aksara dan Dua-Dua, lebih banyak koleksi ATK dibandingkan bukunya.

Saat ini buku yang dijual Gehenna termasuk buku baru dan bekas, baik yang asli dari penerbit maupun bukan. Selain menjual buku, Gehenna juga menerima penjualan buku dari pelanggan.

"Ada buku baru dan bekas juga," kata Maya.

"Kita juga terima kalo misalkan ada yang ingin jual buku," tambahnya. (Tri Asep/bersambung)