Kuningan News: Showbiz
Tampilkan postingan dengan label Showbiz. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Showbiz. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 September 2023

Ciremai Music Festival 2023 Meriahkan Kuningan dengan Spektakuler

 

Kuningan News - Tahun ini, Kuningan menyaksikan momen bersejarah dengan penyelenggaraan pertama kalinya Ciremai Music Festival 2023 (CMF), sebuah festival musik yang tidak hanya menghadirkan hiburan musik berkualitas, tetapi juga memanjakan para penonton dengan keindahan alam Gunung Ciremai dan objek pariwisata di sekitarnya.

Acara yang digelar pada Sabtu, (16/9/2023), ini berlokasi di Ciremailand Glamping dan mengusung tema outdoor music festival yang unik. Penonton tidak hanya dapat menikmati musik dari para musisi terkenal tanah air seperti WLDPHNE, LAIR, Rumahsakit, dan SOULJAH, tetapi juga merasakan keindahan alam kaki Gunung Ciremai.


Dengan konsep ini, CMF 2023 berhasil menarik perhatian tidak hanya masyarakat Kuningan, tetapi juga pengunjung dari Cirebon, Majalengka, bahkan Jakarta dan Bandung. Penggunaan venue di lereng sekitar Ciremailand Glamping memberikan pengalaman unik kepada penonton, yang dapat menikmati pertunjukan sambil bersantai bersama keluarga.


Acara dimulai pada pukul 4 sore, mengobati kerinduan warga Kuningan terhadap seni dan musik. Namun, puncak malam adalah penampilan yang paling dinantikan oleh semua, yaitu penampilan spektakuler dari Padi Reborn yang menggetarkan panggung dan membuat penonton bernyanyi bersama dalam euforia.

CMF 2023 juga memiliki dampak ekonomi yang positif di Kuningan. Pemilik Ciremailand Glamping, Satria Rizky Utama, berharap bahwa festival ini akan menjadi pemantik untuk pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah ini. Dengan mendatangkan wisatawan dari berbagai daerah, CMF berpotensi meningkatkan perputaran ekonomi, khususnya untuk UMKM lokal.

Satria Rizky Utama menyampaikan, "Kami berharap Ciremai Music Festival 2023 akan menjadi agenda rutin tahunan dan menginspirasi pihak lain untuk mengadakan acara serupa di Kabupaten Kuningan. Semakin banyak acara seperti ini, semakin berkembanglah ekonomi kreatif di daerah ini."


Ciremai Music Festival 2023 tidak hanya membawa musik berkualitas, tetapi juga semangat dan potensi untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di Kuningan. Masyarakat setempat dan pengunjung dari luar daerah merayakan momen bersejarah ini dengan penuh semangat dan antusiasme. (KN-8)

Rabu, 24 Agustus 2022

Babatan Tahun Ini Taraju Menyelenggarakan Wayang Golek

Desa Taraju akan menyelenggarakan pertunjukkan wayang golek pada Rabu (24/8/2022) malam. (Foto: Tri Asep)

Kuningan News - Dalam rangka merayakan babatan, Desa Taraju Kecamatan Sindangagung akan menyelenggarakan pertunjukkan wayang golek pada Rabu (24/8/2022) pukul 21.00 nanti, di depan balai desa.

Babatan sendiri merupakan bentuk perayaan untuk mensyukuri hasil panen, sebuah tradisi yang sudah dilakukan sejak dulu oleh warga Desa Taraju.

"Jadi, babatan itu tradisi untuk mensyukuri hasil bumi," kata Sakum, Wakil Ketua Pelaksana Babarit, kepada reporter Kuningan News, Rabu (24/8/2022).

Sebelum penyelenggaraan wayang golek, perayaan babatan juga dilakukan dengan cara doa bersama pada kemarin malam (23/8/2022).

"Kemarin malam kita juga ngadain doa bersama, itu udah mulai acara inti (babatan)-nya," jelas Sakum.

Kegiatan babatan ini bersamaan dengan perayaan hari ulang tahun dan peresmian renovasi masjid Al-Istiqomah Desa Taraju. Karena itulah, perayaan babatan pada tahun ini begitu meriah.

"Jadi ini ada tiga perayaan. Babatan, renovasi masjid, dan milangkala," jelas Waslani, Kepala Desa Taraju, Rabu (24/8/2022).

Anggaran yang digunakan untuk perayaan babatan ini berasal dari dana swadaya masyarakat. Terutama donasi dari para pengusaha bawang goreng yang ada di Desa Taraju.

"Dananya dari swadaya masyarakat. Pengusaha goreng bawang juga ngirim donasi. Dari masyarakat untuk masyarakat," ungkap Waslani.

Dari pantauan reporter Kuningan News, acara ini ramai dikunjungi warga sekitar. Sejak sore, warga sudah berkumpul, banyak juga yang pedagang yang berjualan di sisi jalan menuju balai desa.

"Bagus (acara ini), meramaikan. Kita juga disuruh makan-makan. Memang dari masyarakat untuk masyarakat," ungkap Nani, warga Desa Taraju, Rabu (24/8/2022). (Tri Asep)

Senin, 22 Agustus 2022

Setelah Dua Tahun Tidak Ada Konser, Kuningan Kedatangan Tipe-X

Penampilan Tipe-X di konser musik yang diselenggarakan Rumingkang Production, Minggu (21/8/2022). (Foto: Tri Asep)

Kuningan News - Kemarin (21/8/2022) malam, Rumingkang Production menyelenggarakan konser musik di Open Space Gallery Desa Linggarjati Kecamatan Cilimus. Band yang tampil di konser musik tersebut adalah Rumput Laut, X-Butterfly, The Roots Radio, Blue Monday, YaDimanja, The Underrock, dengan penampilan utama dan terakhir dari Tipe-X.

Konser ini diselenggarakan untuk mengobati rasa rindu warga Kuningan terhadap konser musik, karena dua tahun sebelumnya, dalam kondisi pandemi, tidak ada konser musik outdoor seperti ini.

"Dua tahun sebelumnya kan karena pandemi, enggak ada yang kayak gini, nah sekarang kita adain. Kita persembahkan juga acara ini untuk Hari Jadi Kuningan," jelas Ima Ismah Winartono, saat diwawancarai, Minggu (21/8/2022).

Ima juga berharap kepada para investor untuk jangan ragu menjadi sponsor acara seperti konser musik ini di Kuningan, karena antusiasme masyarakat cukup tinggi.

"Kepada para investor, ayo jangan takut, karena di Kuningan, acara seperti ini cukup besar peminatnya," katanya.

Konser musik dimulai sejak sore sampai pukul 10 malam. Dalam pantauan reporter Kuningan News, acara ini dihadiri banyak penonton, tidak hanya dari Kuningan saja, melainkan dari Majalengka, Cirebon, Ciamis, dan daerah lainnya. X-Friends (sebutan untuk penggemar Tipe-X) hadir di acara ini untuk menyaksikan idola mereka tampil.

Meskipun dihadiri begitu banyak penonton, berkat kerja sama antara panitia, tim keamanan, MC, juga band yang tampil dalam mengondisikan penonton, acara konser musik ini berjalan kondusif sampai selesai. (Tri Asep)

Sabtu, 20 Agustus 2022

Belajar Menjadi Lucu di Standupindo Kuningan

Penampilan Iman Ugoz saat show Kolam Komentar pada tahun lalu. (Instagram: @standupindo_kng)

Kuningan News - Stand-up comedy atau komedi tunggal mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia ketika Kompas TV mengadakan kompetisi bernama SUCI (Stand Up Comedy Indonesia) pada tahun 2011. Kompetisi SUCI masih berlangsung hingga saat ini, sekarang sudah masuk musim ke-11.

Stand-up comedy semakin melejit saat stasiun TV besar, Indosiar, mulai mengadakan kompetisi serupa dengan nama Stand Up Comedy Academy (SUCA) pada tahun 2015.

Berbarengan dengan diadakannya kompetisi stand-up comedy pertama di Indonesia, maka pada tanggal 13 Juli 2011 didirikan juga komunitas Standupindo oleh Ernest Prakasa, Ryan Adriandhy, Raditya Dika, Pandji Pragiwaksono, dan Isman H. Suryaman.

Saat ini, komunitas Standupindo memiliki berbagai cabang-cabang komunitas di hampir seluruh kota di Indonesia. Salah satunya adalah Standupindo Kuningan. 

Standupindo Kuningan adalah komunitas stand-up comedy di Kabupaten Kuningan, sebagai wadah untuk menampung bakat dan belajar kesenian komedi tunggal.

"Komunitas Standupindo Kuningan ini wadah untuk menyalurkan bakat dalam menghibur (dengan stand-up comedy)," jelas Iman Nugraha atau lebih dikenal dengan Iman Ugoz, anggota senior Standupindo Kuningan, kepada reporter Kuningan News saat dihubungi, Sabtu (20/8/2022).

Sama seperti halnya Standupindo pusat, Standupindo Kuningan juga didirikan berbarengan dengan diadakannya lomba stand-up comedy di Kuningan pada tahun 2015.

"Pada pertengahan tahun 2015 ada lomba stand-up di Kuningan, akhirnya (setelah selesai lomba) Hamam memutuskan untuk membuat komunitas stand-up," jelas Iman.

Kegiatan yang dilakukan oleh Standupindo Kuningan adalah comedy buddy, open mic, dan juga show. Comedy buddy adalah kegiatan mendiskusikan atau meminta saran untuk menemukan ide komedi. Setelah ide komedi ditemukan, maka ide komedi tersebut dikembangkan menjadi materi komedi yang akan ditampilkan. Kemudian materi komedi tersebut dilatih pada kegiatan open mic di hadapan penonton langsung, biasa dilakukan di coffee shop. Setelah dilatih dan dikembangkan kembali, baru materi komedi tersebut bisa ditampilkan di show.

Saat ini, seperti yang dapat dilihat di akun Instagram-nya, @standupindo_kng. Standupindo Kuningan sudah melakukan beberapa kali show. Penampilannya bukan hanya datang dari komika lokal saja, namun juga komika nasional yang sudah ternama. (Tri Asep)

Selasa, 16 Agustus 2022

Meriah!! Pawai Obor dan Lampion Pada Malam Kemerdekaan

Terlihat warga sekitar gedung Pemerintah Daerah Kuningan menyaksikan pawai, Selasa (16/8/2022). (Foto: Tri Asep)

Kuningan News - Di malam Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-77, Selasa malam Rabu (16/8/2022), Pemerintah Kabupaten Kuningan memeriahkannya dengan mengadakan pawai. Selain dengan obor, peserta pawai memeriahkan dengan lampion, juga ada penampilan marching band dari SMK Karnas Kuningan.

Penampilan _marching band_ dari SMK Karnas Kuningan saat pawai, Selasa (16/8/2022). (Foto: Tri Asep)

Peserta pawai berasal dari berbagai dinas dan juga sekolah menengah yang berada di Kabupaten Kuningan. Titik kumpul peserta pawai berlokasi di depan gedung Pemerintah Daerah Kuningan, sementara titik akhirnya di Taman Kota.

"(Titik akhirnya) di Taman Kota," kata salah satu petugas kepolisian kepada reporter Kuningan News, kala bertugas.

Dari pantauan awak media ini, kegiatan pawai tersebut cukup meriah, banyak warga sekitar gedung Pemerintah Daerah berkumpul untuk menyaksikan pawai. Meskipun, menurut salah satu warga sana, kegiatan pawai malam ini kurang meriah dibandingkan tahun-tahun kemarin (sebelum pandemi).

"Sebentar sekarang mah. Lebih rame tahun kemaren," ungkap salah satu warga, Ajeng.

Kegiatan pawai ini merupakan salah satu dari berbagai rangkaian kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam rangka HUT Republik Indonesia. 

Petugas kepolisian merapihkan barisan peserta pawai dari Dinis Kearsipan dan Kabupaten Kuningan, Selasa (16/8/2022). (Foto: Tri Asep)

Pukul 00.00 (17/8/2022) nanti, akan ada Apel Kehormatan dan Renungan Suci, dilanjut Upacara Pemberian Remisi pukul 08.00, kemudian Upacara Mengenang Detik-Detik Proklamasi. Pada sorenya, Upacara Penurunan Bendera dan Pembubaran Paskibraka. (Tri Asep)

Senin, 15 Agustus 2022

Dari Pencuri Buku Menjadi Penjual Buku (3)

Heri Pahlawan, penjaga sekaligus pemilik toko buku Gehenna, Minggu (14/8/2022). (Foto: Tri Asep)

Kuningan News - Heri Pahlawan, penjaga sekaligus pemilik Toko Buku Gehenna yang berlokasi di Jalan Dipati Ewangga No. 11 Kuningan, menceritakan kepada reporter Kuningan News bahwa ketika sekolah dia sering mencuri buku teman-temannya demi membeli tiket konser musik rock.

"Buku temen-temen saya curi, saya jual lagi, duitnya buat nonton konser rock," ungkap Heri, saat diwawancarai di tokonya pada Minggu (14/8/2022).

Heri sangat mencintai musik rock, bahkan nama Gehenna sendiri diambil dari nama band rock yang pernah dia dan teman-temannya bentuk saat SMA.

"Masa-masa remaja, SMA, kan suka musik rock. Sama temen-temen bikin band tapi belum tau namanya apa. Kalo band rock kan gitu ya namanya, yang mengandung hantu, mengandung setan," jelasnya.

Nama Gehenna memiliki arti yang menurut pengakuan Henri sendiri tidak baik, Gehenna artinya neraka. Dia dapatkan nama itu ketika sedang membaca buku tentang agama Kristen di rumah temannya.

"Jadi saya baca-baca tuh. Kalo dalam Kristen, gehenna artinya tempat orang-orang yang terbuang atau neraka lah," kata dia.

Dia tidak berniat mengganti nama toko bukunya, dia jadikan nama itu sebagai pengingat tentang keberadaan neraka agar terus berbuat baik.

"Pernah ada pendeta yang datang ke sini. Dia nanya kan, namanya bagus nih, tau artinya? Iya tau, Pak, enggak apa-apa ya buat mengingatkan saya lah biar terus berbuat baik," ungkap Heri sambil tertawa.

Saat ini toko buku Gehenna mulai mengalami kenaikan penjualan setelah sebelumnya mengalami penurunan semenjak pandemi. Dari pantauan reporter Kuningan News saat melakukan wawancara, masih ada beberapa orang yang mengunjungi Gehenna untuk membeli buku.

Berita sebelumnyahttps://www.kuningannews.com/2022/08/penjualan-toko-buku-gehenna-turun-sejak.html

"Pas (awal) pandemi itu penghasilan 10 persen (dari biasanya), sekarang naik lah, jadi 30 persen," kata Heri.

Salah satunya adalah Wafa, siswa SMA yang baru saja membeli buku mengenai sejarah. Dia tidak pernah membeli buku melalui online marketplace karena lebih suka sensasi yang dirasakan ketika membeli ke toko buku langsung.

"Enggak pernah sih (membeli online). Sensasinya beda, kan bisa liat-liat dulu. Kalo online kan enggak tau isinya kayak gimana, kecuali kalo emang udah tau judulnya," kata Abdurrahman Wafa, saat diwawancarai setelah membeli buku, Minggu (14/8/2022). (Tri Asep/habis)

Minggu, 14 Agustus 2022

Penjualan Toko Buku Gehenna Turun Sejak Pandemi (2)

 

Pembeli sedang memilih buku di Toko Buku Gehenna, Sabtu (13/8/2022). (Foto: Tri Asep)

Kuningan News - Toko Buku Gehenna yang berada di Jalan Dipati Ewangga No. 11 mengalami penurunan penjualan semenjak pandemi.

"Mulai pandemi tuh turun penjualan," kata Maya Novianti, penjaga toko buku Gehenna, Sabtu (13/8/2022).

Menurut penjelasan dari Maya, hal tersebut dikarenakan ketika pandemi para siswa melakukan pembelajaran secara daring sehingga tidak diwajibkan untuk membeli buku pelajaran, cukup dibaca melalui smartphone.

"Ya mungkin karena sekolah online, jadi guru juga enggak nyuruh beli buku kali ya," jelasnya.

Ditambah, saat ini sudah menjamur berbagai online marketplace seperti Shopee, BukaLapak, TokoPedia, dan Lazada yang memudahkan pelanggan ketika membeli buku dan koleksinya yang lebih bervariasi.

"Iya, karena ada online juga, lebih praktis. Kita belum online, nanti lah, biasanya kan sama anak-anak muda lebih ngerti kalo kayak gitu," ungkap Maya saat ditanya oleh reporter Kuningan News apakah keberadaan online marketplace berpengaruh.

Sebelum pandemi, tahun 2019 ke belakang, Gehenna ramai dikunjungi pembeli. Pembelinya dari mulai anak sekolah atau kuliah yang membutuhkan buku pelajaran sampai dengan pembaca umum yang membutuhkan novel.

"Kalo jam segini, dulu ramai nih, anak-anak sekolah pada beli buku. Anak kuliah, dari pembaca umum juga yang nyari novel," kata Maya.

Berita sebelumnya: https://www.kuningannews.com/2022/08/berdiri-22-tahun-toko-gehenna-awalnya.html?m=1

Titik balik penurunannya terjadi ketika pandemi, tahun 2020, penjualan menurun sampai-sampai saat ini Gehenna tidak lagi menyewa dua ruko tambahan, hanya satu ruko.

"Dulu yang pesen buku itu bisa sampe 100, sekarang paling 20. Akhirnya kita hanya pakai satu ruko aja. Buat ngehemat anggaran," jelas Maya.

Meskipun hanya satu ruko tetapi koleksi buku yang dimiliki Gehenna sama seperti sebelumnya, tidak berkurang.

"Kalo koleksi masih sama. Enggak semuanya di sini, ada yang di gudang," jelas Maya sambil menunjuk gudang yang berada di ruangan bawah ruko tersebut.

"Dulu kita tinggal di sini juga, pas rukonya masih tiga, di bawah itu ada tempat tidur," katanya. (Tri Asep/bersambung)

Sabtu, 13 Agustus 2022

Berdiri 22 Tahun, Toko Gehenna Awalnya Melapak Buku Bekas di Sekitaran Plaza (1)

Toko Buku Gehenna di Jalan Dipati Ewangga No. 11 Kebumen-Kuningan, Sabtu (13/8/2022). (Foto: Tri Asep)


Kuningan News - Pada awalnya Gehenna menjual buku bekas dengan melapak di sekitaran plaza Kuningan (sekarang Taman Kota). Setahun kemudian, Gehenna pindah ke ruko yang berada di Jalan Dipati Ewangga.

"Awalnya ngelapak, jual buku-buku bekas. 2001 pindah ke sini, nyewa ruko," jelas Maya.

Gehenna mengalami perkembangan yang pesat sampai tahun-tahun berikutnya menyewa dua ruko tambahan. "2002 nambah lagi ruko, 2003 nambah satu lagi," kata Maya.

Maya menjelaskan toko buku ini adalah satu-satunya toko buku yang khusus menjual buku di Kuningan. Memang ada juga toko buku lain seperti Aksara dan Dua-Dua, tetapi keduanya selain menjual buku juga menjual ATK (Alat Tulis Kantor).

"Selain ini itu Aksara sama Dua-Dua. Tapi itu selain jual buku, jual alat tulis juga," jelasnya.

Dari pengamatan reporter Kuningan News, koleksi buku di Gehenna juga lebih lengkap, karena memang khusus menjual buku. Sementara di toko buku Aksara dan Dua-Dua, lebih banyak koleksi ATK dibandingkan bukunya.

Saat ini buku yang dijual Gehenna termasuk buku baru dan bekas, baik yang asli dari penerbit maupun bukan. Selain menjual buku, Gehenna juga menerima penjualan buku dari pelanggan.

"Ada buku baru dan bekas juga," kata Maya.

"Kita juga terima kalo misalkan ada yang ingin jual buku," tambahnya. (Tri Asep/bersambung)

Jumat, 12 Agustus 2022

Jadi Penampil Boneka Jalanan Demi Membeli Obat

 

Foto hanya sebagai ilustrasi. Penampil boneka jalanan. (Foto: ppid.serangkota.go.id)

Kuningan News - Di perempatan lampu merah Ciporang, dari arah Kedungarum menuju Windusengkahan, seorang pria dengan kostum boneka Mickey Mouse menari kecil-kecilan di sisi jalan sembari menerima uang receh dari pengendara.

Saat reporter Kuningan News menghampiri pria tersebut dan meminta izin untuk melakukan wawancara, pria itu tiba-tiba meminta maaf.

"Mohon maaf, ini cuma pekerjaan sementara. Abis ini saya dagang cilok," kata pria itu dengan nada sedikit gugup saat dihampiri reporter Kuningan News pada Jumat (12/8/2022) sore.

Pria tersebut menolak diwawancarai dengan alasan bahwa penampil boneka jalanan hanya pekerjaan sampingannya. Saat reporter Kuningan News meminta izin untuk memotretnya pun, dia tidak mau. Dari obrolan, alasannya dia tidak ingin mertuanya sampai tahu pekerjaan yang dia lakukan sekarang.

"Enggak-enggak. Nanti mertua saya lihat, nanti disuruh cerai. Kamu ngapain punya suami kayak gitu, tinggalin," ungkapnya.

Karena alasan itu juga, awak media ini memutuskan untuk tidak menulis namanya di sini. Pekerjaan penampil boneka dia lakoni dengan terpaksa, karena ada kebutuhan membeli obat untuk anak dan istrinya yang terkena penyakit kulit.

"Ini juga kepaksa, buat nambah-nambah. Harus beli obat buat anak istri. Ada borok di sini," jelas dia sambil menunjuk kakinya.

Penampil boneka jalanan dia lakukan selama satu jam sehari. Dari pukul 16.30 sampai 17.30. Dalam satu hari dia mendapatkan Rp40.000-Rp60.000.

"Cuma satu jam, mulai setengah lima. Sehari 40 sampe 60," jelasnya.

Sementara untuk pekerjaannya yang lain, sebagai pedagang cilok, dia mendapatkan Rp120.000 per hari. "120 kalo abis. Alhamdulillah, seringnya abis," pungkasnya. (Tri Asep)

Meriahkan Momen Kemerdekaan, Gereba Adakan Lomba Voli

 

Perlombaan voli antara tim Desa Maniskidul (kiri) dengan tim Desa Cikaso (kanan), Jumat (12/8/2022). (Foto: Tri Asep)

Kuningan News - Karang Taruna Desa Gereba Kecamatan Kramatmulya memulai penyelenggaraan perlombaan voli pada Jumat (12/8/2022) dalam rangka memeriahkan momen kemerdekaan Republik Indonesia.

"Kalo kegiatan dalam rangka merayakan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77," jelas Ending Erdiana, Ketua Pelaksana Lomba Voli, Jumat (12/8/2022)

Perlombaan ini akan dilaksanakan sampai dengan Minggu (14/8/2022). Diikuti tidak hanya oleh warga Desa Gereba, tetapi juga oleh warga dari Kecamatan Kramatmulya, Ciawigebang, Japara, dan Jalaksana

"(Perlombaan ini diikuti) dari empat kecamatan. Kramatmulya, Ciawi, Japara, sama Jalaksana," kata Ending.

Kegiatan lomba voli ini ini merupakan bagian dari berbagai rangkaian kegiatan, sebelumnya sudah dilaksanakan perlombaan membaca Alquran, azan, dan sunatan massal pada 7 Agustus lalu. Juga arak-arakan pada 8 Agustus.

"Mulai tanggal 7, lomba azan, MTQ, sunatan massal juga. Tanggal 8 arak-arakan, tablig akbar," jelas Ending.

Setelah perlombaan voli, akan diselenggarakan juga perlombaan futsal yang akan dimulai pada Senin (15/8/2022). Sementara pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-77 (17/8/2022) akan diadakan perlombaan tradisional seperti balap karung, balap kelereng, makan kerupuk, dan lain-lain.

"Nanti tanggal 17-nya lomba-lomba tradisional kayak balap karung," jelas Ending. (Tri Asep)

Selasa, 09 Agustus 2022

Promosi Keliling dan Perlombaan, Cara Perpustakaan "Insan Cita" Mengenalkan Diri

Perpustakaan "Insan Cita" Desa Kertayasa, Senin (8/8/2022). (Foto: Tri Asep)

Kuningan News - Di tengah anggapan bahwa masyarakat kita memiliki minat baca yang rendah--klaim yang mesti dipertanyakan. Bagaimana Perpustakaan "Insan Cita" bisa begitu aktif sampai-sampai meraih juara kedua Lomba Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Barat?

Pengenalan awal kepada masyarakat yang dilakukan oleh Perpustakaan Insan Cita adalah dengan mengadakan perpustakaan keliling.

"Kita promosi ke warga-warga menggunakan perpustakaan keliling untuk memberi tahu bahwa ada loh perpustakaan desa," jelas Siti Rohanah, Kepala Perpustakaan Desa Kertayasa, Senin (8/8/2022).

Siti menceritakan bagaimana temannya mengeluh karena ketika membuka perpustakaan di desa tetapi tidak ada pengunjungnya.

"Katanya enggak ada yang minat. Kalo nunggu yang minat ya susah. Ya kita harus memperkenalkan ke masyarakat, biar masyarakat tahu," jelas Siti.

Karena pada dasarnya masyarakat kita jarang membaca bukan karena rendahnya minat baca. Melainkan karena kurangnya akses terhadap bacaan.

"Kalo masyarakat sudah tahu ya pasti ada aja, banyak yang berkunjung," ungkapnya.

Selain dengan perpustakaan keliling. Perpustakaan "Insan Cita" juga mengadakan perlombaan agar semakin dikenal masyarakat.

"Kalo lomba kan semua orang pasti ikut. Nah, di sana kita kenalkan perpustakaan," kata Siti.

Siti mengatakan keberadaan perpustakaan sangat penting untuk pengembangan sumber daya manusia ke depannya.

"Ketika anak-anak membaca, efeknya memang tidak akan terasa sekarang. Tapi nanti ke depannya pasti akan ada dampaknya," jelasnya.

Ketika mengurus perpustakaan, Siti tidak pernah menuntut anak-anak untuk membaca lama-lama. Dia membebaskan anak-anak membaca sesuka mereka.

"Saya tidak pernah menuntut agar anak-anak membaca satu jam, dua jam. 10 sampai 15 menit saja, satu dua lembar aja, pasti ada yang menempel di kepalanya. Karena anak-anak ingatannya masih fresh," jelas Siti. (Tri Asep/habis)

Berapa sih Penghasilan Tukang Parkir Minimarket?

Tukang parkir sedang mengatur kendaraan. (Foto: hipwee.com)

Kuningan News - Berapa penghasilan tukang parkir di Kabupaten Kuningan? Untuk mengetahui hal tersebut reporter Kuningan News mewawancarai dua tukang parkir di salah satu gerai Alfamart. Tukang parkir tersebut meminta kepada reporter untuk tidak mencantumkan namanya, kita sebut saja Rudi dan Firman.

Karena narasumbernya adalah tukang parkir di gerai Alfamart, artinya penghasilan tukang parkir yang dimaksud adalah tukang parkir di minimarket, bukan tukang parkir secara keseluruhan. 

Dalam satu hari, Rudi mendapatkan penghasilan sekitar Rp60.000-Rp100.000 per hari, tergantung dari ramainya kendaraan yang berkunjung.

"Paling sepi 60 ribu, kalo emang rame bisa sampe 100 ribu," jelasnya, Selasa (9/8/2022).

Dari penghasilan tersebut sebanyak Rp10.000-Rp15.000 disetorkan kepada organisasi yang mengatur perizinan tukang parkir.

"Kalo siang dipotong 10 ribu, kalo malem 15 ribu. Soalnya lebih rame malem," jelas Rudi.

Organisasi yang mengatur perizinan tukang parkir salah duanya adalah Pemuda Pancasila dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu. Organisasi ini nantinya menyetorkan sebanyak Rp375.000 per bulan kepada Dinas Perhubungan. 

"Mereka (organisasi) kan yang mengatur perizinan ke Dishub, kita sama-sama cari uang lah. Soalnya kalo maen parkir aja ya bakal ditarik sama Dishub, ditanya mana surat izinnya, dari siapa?" jelas Firman, Selasa (9/8/2022)

Artinya dalam satu bulan Rudi dan Firman setidaknya mendapat penghasilan sebesar Rp1.500.000.

Rudi dan Firman bekerja selama 6 jam per hari. Jadi, sistem pembagian waktu kerja tukang parkir bergantian selama 6 jam. Mereka sendiri bekerja sejak pukul 12.00 sampai 18.00. (Tri Asep)

Senin, 08 Agustus 2022

KKN Angkara IAIN Cirebon Tutup Kegiatan dengan Lomba Futsal

Pertandingan final antara Dusun Wage dan Dusun Pahing kategori remaja yang dimenangkan Dusun Wage, Senin (8/8/2022). (foto : Tri Asep)

Kuningan News - Kelompok KKN Angkara IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang menyelenggarakan KKN di Desa Cilaja Kecamatan Kramatmulya menutup rangkaian kegiatannya dengan lomba futsal.

Kegiatan lomba futsal ini telah dilaksanakan selama tiga hari, dari hari Sabtu (6/8/2022) sampai hari ini, Senin (8/8/2022). Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pesona (Pekan Seni dan Olahraga). Untuk kegiatan pekan seni akan diselenggarakan mulai Rabu (10/8/2022).

"Kegiatan lomba ini sebenarnya merupakan bagian dari Pesona Cilaja. Pekan Seni dan Olahraga. Untuk seni nanti akan dimulai hari Rabu, lomba kaligrafi," jelas Lutfi Mubarok, Ketua Kelompok KKN Angkara IAIN, Senin (8/8/2022).

Hari ini adalah pertandingan final lomba futsal yang mempertemukan tim Dusun Wage dan Dusun Kliwon untuk kategori anak-anak juga tim Dusun Wage dan Dusun Pahing untuk kategori remaja. Kategori anak-anak dimenangkan oleh tim Dusun Kliwon, sementara kategori remaja oleh tim Dusun Wage.

Kegiatan lomba futsal ini bertujuan untuk membangkitkan sportivitas dan kreativitas para peserta serta memberi tahu masyarakat akan potensi yang dimiliki anak-anak.

"Kenapa harus olahraga? Bertujuan agar warga masyarakat tahu mengenai pengembangan potensi. Juga agar anak-anak terlatih secara sportivitas dan kreativitas," jelas Lutfi.

Pesona merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang bernama Taman Belajar. Selain kedua program tersebut, program yang diselenggarakan oleh Kelompok KKN Angkara adalah  survei UMKM, Jumat Bersih,  marhabanan, dan pengajian. (Tri Asep)

Bukusam Lahir Akibat Bingung Nyari Komunitas Literasi

Kegiatan Cengo Bareng (Cerita dan Ngobrol Bareng) yang diselenggarakan Bukusam, Rabu (26/1/2022) silam. (Instagram: @_bukusam)

Kuningan News - Bukusam (Budak Kuningan Sadar Maca) yang juga merupakan Taman Baca Masyarakat Desa Kertawangunan adalah salah satu komunitas literasi yang sangat aktif di Kuningan. Komunitas ini didirikan oleh Ilham Akbar dan teman-temannya pada tahun 2019, karena saat itu ia kebingungan mencari komunitas literasi di Kuningan.

"Awal datang ke Kuningan, saya kebingungan mencari circle yang concern di baca dan tulis," ungkap Ilham Akbar, relawan sekaligus pendiri Bukusam, Senin (8/8/2022).

Alih-alih hanya sekadar pasrah dan mengutuk keadaan mengenai ruang literasi yang tidak tersedia, ia berusaha mengubah keadaan dengan membangun komunitas literasi itu sendiri.

"Ya udah bikin ruang, diciptakan untuk mengumpulkan orang-orang yang suka membaca dan menulis. Nanti di sana berbicara mengenai karya (literasi)," ungkap Ilham.

Menurutnya, minat baca masyarakat kita rendah bukan karena masyarakat tidak suka membaca. Namun karena kurangnya akses terhadap bacaan.

"Orang-orang rendah minat baca karena bukunya sulit didapatkan. Makanya program pertama kan literasi jalanan, dengan harapan semua orang menerima manfaat dari buku," jelas Ilham.

Karena bertujuan agar semua orang menerima manfaat dari buku, kegiatan yang diselenggarakan oleh Bukusam selalu terbuka secara gratis untuk umum. Kegiatan tersebut di antaranya, Tadarus Buku, Buku Berbicara, Panggung Buku, dan Belajar Tulisan Bareng Teman. Harapannya agar semua masyarakat termasuk yang putus sekolah, dapat mengakses bacaan.

"(Dengan begitu) literasi begitu mudahnya didapatkan. Maka tidak ada alasan (bagi) masyarakat untuk tidak belajar. Banyak di sini teman-teman yang berhenti (sekolah sejak) SMP, SMA, yang kuliah terhitung. Nah, Bukusam lahir untuk mengakomodir ruang-ruang pembelajaran," ungkapnya.

Menurut Ilham, gerakan literasi bukan berarti bertujuan agar semua orang harus menjadi penulis. Melainkan bagaimana caranya agar literasi hadir di setiap komponen kehidupan masyarakat.

"Kita tidak bisa memaksakan masyarakat untuk menjadi penulis, tetapi (kita harus memikirkan) bagaimana caranya literasi hadir di setiap komponen hidup masyarakat. Misalkan masyarakat yang memelihara burung, kita bisa memberikan buku tentang pakan yang bisa kita buat sendiri di rumah," jelasnya. (Tri Asep)

Jumat, 26 Maret 2021

Buku sebagai Modal Awal dalam Seni Berkomunikasi



Oleh: Subhan Habibie (IMM FKOM UNIKU)

Banyak orang menganggap komunikasi sebagai hal yang biasa - biasa saja padahal hal yang dianggap biasa ini dapat membuat dampak yang besar. 

Komunikasi yang baik dan efektif dilakukan dengan seni berkomunikasi. Seni komunikasi adalah keahlian dan kecerdasan dalam merancang, mengemas dan menyampaikan pesan secara berisi dan cerdas. 

Seni berkomunikasi ini penting dikarenakan akan menambah kemampuan atau soft skill saat berkomunikasi dengan lawan bicara. Apalagi saya sebagai mahasiswa harus mempunyai seni dalam berkomunikasi.

Mahasiswa sering bersentuhan dengan yang namanya buku. Dan perlu diketahui juga manfaatnya buku salah satunya menjadi sebuah dasar untuk menambah wawasan dan referensi kita untuk mengembangkan kapasitas diri salah satunya yaitu dalam hal seni berkomunikasi.

Sering terjadi di beberapa kalangan mahasiswa merasa kebingungan pada tahapan dimana kita harus memulai, menjawab, dan menyelesaikan topik pembicaraan sehingga komunikasi tidak berjalan dengan baik ataupun komunikasi yang buntu.

Apalagi dalam situasi pandemi ini berkomunikasi tatap muka menjadi hal yang langka. Yang mengakibatkan kualitas berkomunikasi rendah, sehingga komunikasi hanya dilakukan berbalas pesan melalui media digital, salah satu contohnya hanya berbalas pesan di WhatsApp.

Karena mau bagaimanapun sebaik-baiknya komunikasi itu bertatap muka langsung. Tidak menyenangkan juga bila saat berdialog dengan lawan bicara, berbicaranya itu tidak karuan dan tidak tahu harus menghadapinya seperti apa.

Agar tidak terjadinya penurunan kualitas berkomunikasi yaitu dengan cara sering mendengarkan lalu menganalisisnya dan membaca buku untuk menambah wawasan dan referensi untuk mempertajam Intelektualitas diri sehingga terciptanya seni berkomunikasi yang berbobot.

Saya bangga dan bersyukur ketika menjadi Kader IMM Kuningan, karena dengan ber-IMM saya bisa membedah buku apapun melalui program bedah buku yang sudah di canangkan oleh IMM Kuningan sehingga keilmuan saya bisa bertambah khususnya menjadi modal awal dalam seni komunikasi.

Selasa, 23 Maret 2021

Pentingnya Public Speaking Khususnya Sebagai Mahasiswa

 


Kuningan News - Pentingnya publik speaking dalam kehidupan dikampus maupun dimasyarakat. Public speaking adalah kemampuan berbicara didepan orang banyak atau di depan umum yang bertujuan untuk memberikan informasi, mempengaruhi, atau menghibur orang banyak.

Public speaking itu penting karna selain bisa meningkatkan kemampuan berbicara didepan orang banyak, kemampuan public speaking juga bisa meningkatkan kualitas diri, membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis,dan meningkatkan kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.

Tapi, masih sedikit orang yang menyadari pentingnya menguasai kemampuan public speaking. Apalagi sekarang dimasa pandemi covid-19 serba online dan berkurangnya interaksi dan komunikasi secara langsung.

Untuk membentuk kemampuan public speaking yaitu dengan cara sering bersosialisasi dengan sesama mahasiswa sehingga terciptanya sebuah kepercayaan diri dalam diri kita.

Mengimplementasikan kemampuan Public Speaking di dunia mahasiswa salah satunya pada saat berdiskusi sehingga terciptanya sebuah dialog untuk menambah kepercayaan diri kita dalam hal melakukan Public Speaking.

Maka dari itu marilah kita tingkatkan kualitas diri kita untuk menunjang masa depan yang baik. Khususnya untuk mahasiswa di kabupaten kuningan yang ingin mempunyai kemampuan dalam melakukan Public Speaking. Marilah bergabung dan belajar bersama saya di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kuningan (IMM) dan mari kita berproses bersama untuk menggapai harapan dan cita-cita kita.

Wina Nurhasanah (Kader IMM Kuningan)

Acara Meuting Hima Akuntansi dengan Potret yang Berbeda



Kuningan News - Tepatnya pada tanggal 21 Maret 2021, Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kuningan telah menyelenggarakan kegiatan Meet up Accounting atau biasa disebut Meuting dengan mengangkat tema yaitu “Together Build Creativity and Experience for Accounting Cultures“. Kegiatan Meuting ini berlangsung dari tanggal 19-21, Maret 2021 yang diikuti oleh 141 mahasiswa. Dan dibagi menjadi 10 kelompok sesuai dengan domisilinya.

Kegiatan Meuting ini bertujuan untuk menyambut dan menjalin silaturahmi antarmahasiswa khususnya untuk mahasiswa baru serta meningkatkan kreativitas mahasiswa di masa pandemic Covid-19 dengan memanfaatkan teknologi yang ada. 

"Adapun pada kegiatan Meuting ini kami menyelenggarakannya dalam bentuk yang berbeda, pada periode sebelumnya kegiatan Meuting ini diselenggarakan seperti kegiatan camping," tutur Aneu Triana, Ketua Hima Akuntansi Uniku.

Bentuk kegiatan Meuting kali ini yaitu membuat sebuah Mini Project yang dilakukan perkelompok, dimana tiap kelompok akan dibimbing oleh 1 orang PK (Pembimbing Kelompok). Bentuk kegiatan tersebut tentunya telah menyesuaikan dengan keadaan saat ini yang masih dibatasi karena pandemi Covid-19.

Hari pertama dimulai dengan opening ceremony dan dilanjut pemaparan materi oleh Dr. Dadang Suhardi, S.E., M.M., dan Dani Ahmad Darojat, S.E. yaitu mengenai leadership, kemahasiswaan, dan sharing berbagai pengalaman terkait organisasi.

Hari kedua yaitu presentasi mini project dari tiap kelompoknya yang akan dinilai oleh 3 dewan juri. Hal tersebut dapat melatih public speaking mahasiswa akuntansi.

"Hari ketiga yaitu closing ceremony dan penyerahan hadiah kelompok terbaik dan video terhits," sebutnya.

Kegiatan Meuting ini telah berjalan dengan lancar dan sukses. Kami selaku panitia pelaksana kegiatan Meuting berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan dan tidak hanya stuck disini. Karena semakin banyak orang yang kesulitan mencari pekerjaan, maka dari itu kita harus menjadi job creator bukan job seeker.

"Mahasiswa Akuntansi harus menjadi mahasiswa yang unggul sesuai dengan Akreditasi Prodi Akuntansi sekarang yaitu telah terakreditasi A," seru Aneu. (KN-1)